88. Pemintaan Gila Gadis

3.3K 472 14
                                    

Lean yang menyadari jika Gadis tampak lebih banyak diam daripada sebelum Elang datang ke rumah memilih lebih banyak memeluk Gadis saat mereka berada di dalam taxi online. Melihat perilaku Lean yang tergolong cukup pintar memahami kondisi orang-orang disekitarnya membuat Gadis terseyum lalu memeluk anak itu balik dengan kedua tangannya. Seharusnya Elang bisa berperilaku lebih baik daripada tadi karena Lean semenggemaskan ini. Bukannya justru meneriaki bocah ini hanya karena Lean tidak menuruti perkataannya. Gadis takut jika Lean sering mendapatkan perlakuan yang demikian dari Elang kala di rumah serta tidak ada Gavriel atau dirinya akan berdampak pada perkembanngan kepribadian Lean di kemudian hari.

"Le...," panggil Gadis pelan yang membuat Lean menarik kepalanya yang awalnya ia sandarkan di bahu Gadis. Kini bocah itu bahkan sudah menatap Gadis lurus tepat di kedua matanya.

"Ya, Bunda?"

"Bunda boleh tanya sesuatu enggak sama Lean?"

Leander menganggukkan kepalanya. Gadis mencoba memilah kata-kata yang tepat dan tentunya tidak terdengar memaksa jika di dengar oleh Leander.

"Lean tinggal di rumah sama siapa saja?"

"Kenapa memangnya Bunda?"

"Ya Bunda ingin tahu aja. Siapa tahu kapan-kapan Bunda bisa mampir buat main ke rumah Lean."

"Oh, sama Papa aja, Bunda. Soalnya Papa belum punya Mama. Atau Bunda mau pindah ke rumah Papa aja biar bisa temani Lean setiap hari?"

Alamak...
Demi warga Bikini Bottom yang masih tetap bisa menikmati berjemur di pinggir pantai meskipun hidup di dasar lautan, Gadis memilih untuk tinggal di sana daripada harus pindah ke rumah Elang. Meskipun ada Leander yang selalu membuatnya bisa merasa sempurna menjadi seorang wanita tapi Gadis tetap akan menolaknya. Tidak sudi dirinya bila harus tinggal seatap bersama Elang yang tempramental dan tidak memiliki kesabaran. Kenyataannya laki-laki yang dulu terlihat sabar seperti Prdipta saja sanggup membuatnya babak belur apalagi yang jelas-jelas berwatak seperti Elang. Sejujurnya saat ini Gadis justru mengkhawatirkan keadaan Leander jika tinggal di sana hanya bersama dengan Elang. Keberadaan para asisten rumah tangga di rumah Elang tidak membuat Gadis merasa lebih baik karena tentu saja para pekerja di rumah itu akan memilih diam dan menutup mata dengan apa yang terjadi pada Leander.

"Enggak bisa, Sayang. Besok pagi Bunda harus pulang ke Solo."

"Kenapa enggak tinggal di sini aja sama Ayah?"

"Ayah sibuk kerja, Bunda juga harus kerja lagi. Kalo Bunda sama Ayah enggak kerja, nanti enggak bisa ajakin Lean jalan-jalan seperti kemarin."

"Ayah sibuk, Papa sibuk, Om Adit juga sibuk. Enggak ada yang bisa diajakin main."

"Di rumah ada siapa aja selain Papa? Siapa tahu aja bisa Lean ajakin buat main."

"Ada Om Adit yang juga sibuk. Om Wilson jarang datang ke rumah, Ayah apalagi. Datang kalo cuma libur aja. Makanya Bunda pindah ke rumah Lean aja."

"Enggak bisa, Sayang. Lean aja yang tinggal sementara sama Bunda gimana?"

"Mau..."

"Tapi harus minta ijin dulu sama Papa dan Ayah. Kalo mereka berdua kasih ijin nanti, Bunda ajakin Lean tinggal di Solo bareng Oma sama Opa."

Atas pembicaraan yang Gadis lakukan dengan Lean di dalam taxi online tadi siang saat mereka akan pergi ke supermarket, akhirnya malam ini Gadis megajak Gavriel untuk bertemu di playground sebuah mall sambil menunggu Leander bermain di sana. Sejak siang sampai sore hari ini Gadis memilih untuk menghabiskan waktunya bersama Leander di luar rumah. Di mulai dari supermarket lalu makan dan berakhir bermain di mall sambil menunggu Gavriel menyusul mereka ke tempat ini sepulang kerja. Gavriel yang mendengar penuturan Gadis ini langsung puyeng karena permintaan Gadis untuk membawa Lean ke Solo adalah sesuatu yang tidak mungkin dikabulkan mengingat Elang tidak akan pernah mengijinkan orang lain mengambil alih hak asuh Lean apapun alasannya. Bisa-bisa Elang mati karena kehilangan anaknya itu. Kehadiran Leander benar-benar sesuatu yang positif untuk kehidupan Elang, jadi tidak mungkin Gavriel menyetujui permintaan Gadis.

From Bully to Love MeWhere stories live. Discover now