Part 1

50.8K 1.5K 107
                                    

Please vote before you read this

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Please vote before you read this.

-I Am A Gay-

Pria itu terlihat menahan kegeramannya, ia baru saja menyaksikan kekasihnya, ah tidak mantan kekasihnya meninggalkan dirinya begitu saja, matanya hanya menatap lurus ke arah pintu cafe. Pagi ini ia begitu bahagia saat mendapatkan pesan dari kekasihnya yang mengajak untuk bertemu, setelah seminggu tidak ada kabar kekasihnya itu akhirnya muncul. Sayangnya perasaan senang yang dirasakannya saat bertemu dengan kekasihnya duapuluh menit yang lalu di cafe, tidak bertahan lama.

Informasi yang baru saja diterimanya cukup mengguncang hingga membuatnya marah. Ia benar-benar tidak dapat menerima keputusan sepihak ini.

"Maafkan aku, ibuku sudah mengatur semuanya. Aku akan segera menikah."

"Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini, maaf. Maafkan aku."

Kedua tangannya mengepal dengan erat, beraninya dia memutuskanku secara sepihak dan lebih memilih calon yang dipilihkan ibunya untuk dia nikahi. Pria iti sangat tidak terima hal ini, ia sangat ingin marah dan membentak kekasihnya namun yang terjadi malah sebaliknya. Ia hanya bisa diam melihat kekasihnya berjalan menjauh, hanya bisa memberikan tatapan murka tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata.

"Benar-benar menyedihkan!" Desisnya untuk dirinya sendiri, pria itu segera mengambil jaketnya yang terlampir di atas meja kemudian segera keluar dari cafe masih dengan wajah yang meredam amarah.

Setelah menutup pintu mobilnya dengan marah, pria itu langsung menancap gasnya meninggalkan tempat terkutuk itu. Dalam hati ia terus mengumpat kesal, hari ini benar-benar hari yang sial untuknya. Berharap bisa bertemu dengan kekasihnya yang ada ia malah di putuskan begitu saja, harga dirinya sebagai seorang pria benar-benar telah direndahkan.

###

Wanita itu berlari kecil sembari membawa beberapa lembar sketsa miliknya serta tumpukan rancangan pakaian yang terlihat sudah sedikit acak-acakan akibat gerakannya tersebut. Beberapa rekan yang ditemuinya sempat menyapanya namun ia hanya melempar senyum tanpa membalas mereka, ia cukup terburu-buru saat ini untuk menyapa balik.

Nafas gadis itu putus-putus saat berhasil membuka daun pintu dihadapannya, kepalanya masih tertunduk dan berusaha untuk mengatur nafas sehingga sama sekali tidak menyadari bahwa ia telah menjadi tontonan aneh dari orang-orang di dalam ruangan tersebut.

"Bae Sooji?" Teguran itu membuat wanita yang bernama Bae Sooji itu menelan salivanya berat.

Gawat! Sepertinya aku akan berada dalam masalah kali ini. Ah bukan sepertinya, tapi dia benar-benar sedang dalam masalah kali ini.

Dengan sedikit ragu, ia menegakkan badannya. Beruntung nafasnya kini telah kembali normal sehingga tidak perlu merasakan sesak yang berlebih saat menghadapi orang-orang dalam ruangan ini. Kepalanya terangkat dan mata hazelnya berhasil menangkap pemandang yang benar-benar tidak ingin dihadapinya saat ini. Oh tamatlahh riwayatku! Batinnya menjerit.

My Lovely Mr.Gay [COMPLETED]Where stories live. Discover now