Part 14

8.9K 884 101
                                    

Myungsoo meninggalkan ruangan dengan keadaan yang sangat marah, tidak menyangka jika Sooji akan melakukan hal yang benar-benar memancing emosinya. Apa Sooji tidak berpikir bahwa semua ini bukanlah sesuatu yang diharapkannya? kepalanya tiba-tiba saja sakit saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Dimana mereka datang dan langsung merusak moodnya yang sebelumnya baik-baik saja.

Ada apa dengan wanita itu dan ayahnya? Tidakkah mereka mengerti jika ia masih sangat menentang segala keputusan sepihak yang telah mereka putuskan. Dia tidak akan menyetujuinya sekarang ataupun selamanya.

"Myungsoo tunggu!"

Tangannya yang baru akan menarik handle pintu mobil langsung berhenti bergerak saat mendengar seruan itu, ia menoleh dan menatap tajam wanita itu.

"Jangan main kabur begini!" Sergahnya membuat Myungsoo mendesis tapi masih tidak ingin mengucapkan apa-apa, dia marah "ayahmu hanya ingin bicara, kenapa kau sangat keras kepala!"

Myungsoo memicingkan matanya menatap Sooji yang masih berusaha untuk menceramahinya mengenai apapun yang ingin dikatakan oleh Jongsuk dan ia seharusnya memberi kesempatan pada ayahnya untuk melakukan semua itu. Wanita itu menampilkan wajah frustasi membuatnya bertanya-tanya, mengapa harus? Bukankah seharusnya dia yang merasa frustasi saat ini karena kekonyolan kekasihnya.

Tiba-tiba Sooji berhenti berbicara saat menyadari bahwa pria dihadapannya itu enggan untuk membalasnya.

"Sudah selesai?"

"Myungsoo!"

Sooji berseru menatap kesal padanya, pria itu hanya menampakkan wajah datar meskipun matanya memancarkan binar amarah yang sangat besar dan Sooji menyadarinya.

"Pertanyaanku masih sama, ikut pulang atau tetap disini?"

Myungsoo diam menanti jawaban kekasihnya, tetapi wanita itu tidak menjawab sama sekali sehingga membuatnya mengambil kesimpulan jika Sooji enggan untuk ikut bersamanya.

"Aku pulang kalau begitu," desisnya pelan membuat Sooji menarik nafasnya tajam.

"Apa yang salah denganmu Myungsoo! Kenapa hanya untuk memberi kesempatan pada ayahmu begitu sulit?" Myungsoo yang sudah berbalik untuk membuka pintu mobil tiba-tiba menoleh dan melemparkan tatapan murka pada Sooji.

Tiba-tiba suasana parkiran restoran yang temaram itu berubah menjadi tegang.

"Apa yang salah denganku?" Myungsoo mencibir kemudian tertawa miris, "seharusnya aku yang bertanya seperti itu Sooji. Apa yang salah denganmu?"

Sooji menautkan kedua alisnya.

"Kejutan? Apa yang ada dikepalamu sebenarnya!" Myungsoo mendesis tajam, kemudian melanjutkan dengan satu kalimat panjang.

"Apa yang membuatmu melakukan semua ini? Kau tau aku menentang mereka jadi kenapa kau melakukannya? Kau wanitaku! Seharusnya kau berada dipihakku!"

Sooji terdiam mendengar kemarahan pria itu, ia seperti melihat Myungsoo untuk pertama kalinya. Dimana pria itu selalu menunjukkan kemarahan kepadanya, bukan Myungsoo yang akhir-akhir ini yang sering menggodanya.

"Aku hanya ingin membantu, lagipula apa salah Haeri? Dia wanita yang baik Myungsoo dan mereka saling mencintai," Sooji menurunkan intonasi suaranya dan berusaha untuk berbicara lembut pada pria itu, mereka berdua sama-sama emosi dan ia tau bahwa itu tidak akan baik jika terus terjadi. Setidaknya dia masih bisa meredam emosinya karena kekeras kepalaan Myungsoo.

"Apa salahnya?" Myungsoo mencibir kembali dengan alis terangkat menatap Sooji jengah, "wanita itu--" ia kemudian menggeram dengan gelengan kepala menatap Sooji.

My Lovely Mr.Gay [COMPLETED]Where stories live. Discover now