Part 4

11.4K 925 83
                                    

VOTE BEFORE YOU READ~

"Nobody is wired wrong, because there's no wrong and right in the way we are" - Hannah Hart

Pria itu menggeram marah, sudah hampir sepuluh menit ia hanya berdiri mematung ditempatnya. Bahkan ketika orang-orang perlahan meninggalkan ruangan itu, ia masih bergeming. Hingga sebuah tepukan pelan dipundaknya membuatnya menoleh.

"Myungsoo, kau tidak apa-apa?" Kangjoon bertanya hati-hati, ia tau saat ini Myungsoo sedang dalam keadaan yang sangat marah. Bukan hanya informasi yang diberikan oleh ayahnya yang memancing kemarahan pria itu tapi juga kejadian yang benar-benar tidak terduga telah menyulut kemarahannya semakin besar.

"Wanita sialan itu!" Desis Myungsoo dengan mata nyalang menatap Kangjoon, pria itu menggeram lalu melepaskan diri dari Kangjoon dan segera menaiki tangga untuk sampai ke lantai dua mansion megah itu. Menatap satu persatu pintu yang ada di sana sampai ia mendapati sebuah pintu yang tidak tertutup.

Dengan marah ia mendatangi ruangan itu dan menyentak pintunya dengan kuat sehingga menimbulkan dentuman yang cukup keras, membuat orang-orang yang berada di dalam ruangan itu terlonjak kaget.

"Di mana dia?" Pekik Myungsoo marah, tatapannya pertama jatuh pada ayahnya yang sedang berada di dekat sofa kamar itu kemudian beralih pada Wonho, pria itu duduk disisi kiri ranjang sedang menatapnya tajam sementara di sisi kanan wanita itu hanya menatapnya sendu. Myungsoo berdecih, untuk pertama kalinya ia harus menahan diri berada dalam satu ruangan dengan wanita itu karena harus membuat perhitungan.

Mata tajamnya kembali menyusuri ranjang dan melihat wanita sialan yang telah berbuat semena-mena pada dirinya terbaring disana, dengan langkah cepat Myungsoo menghampiri ranjang tersebut, menarik Wonho untuk menyingkir dari sana dan ia berdiri tepat disisi ranjang tersebut.

"Bagunlah! Apa yang kau lakukan hah?" Myungsoo membentak marah pada Sooji yang kini sedang terbaring tidak sadarkan diri, Wonho mendekatinya menahan lengan pria itu.

"Dia sedang pingsan Myungsoo." Pria itu menyentak tangan Wonho lalu menoleh untuk menatapnya tajam.

"Jangan ikut campur." Desisnya tajam lalu kembali menatap Sooji, ia sungguh sangat marah melihat wajah wanita itu, "kau tidak ingin bangun? Bangunlah segera sebelum aku menyeretmu keluar dari rumah ini!"

"Myungsoo! Sooji sedang pingsan, jagalah sikapmu." Tegur Jongsuk pada Myungsoo, ia tidak tahan melihat sikap anaknya yang keterlaluan, Myungsoo mendesah panjang lalu membalikkan badannya untuk menatap ayahnya dengan pandangan merendahkan.

Ah satu masalah lagi yang harus dia selesaikan di sini selain dengan wanita sialan itu.

"aku sudah menolak pernikahan kalian. Mengapa kau malah mengumumkannya?" Myungsoo berjalan pelan menghampiri ayahnya, memberikan tatapan kemarahan serta kekecewaan pada pria tersebut.

"Myungsoo, kau tau ayah butuh pendamping saat ini. Jangan seperti ini nak," ucap Jongsuk dengan pelan, Myungsoo menggelengkan kepalanya lalu tersenyum miring.

"Apa aku tidak cukup? Kenapa harus perempuan lain? Tidak cukupkah jika kita berdua saja yang hidup bersama?" Kini Myungsoo telah berdiri tepat di hadapan ayahnya, untuk kesekian kalinya Jongsuk harus menghadapi kemarahan Myungsoo karena keinginannya untuk menikah lagi. Ia tidak mengerti mengapa anaknya itu harus menolak pernikahannya, padahal selama ini Haeri sudah berusaha bersikap baik padanya.

"Kenapa harus perempuan lain?" Myungsoo menaikkan satu oktaf suaranya dan berteriak tepat di depan wajah ayahnya. Keadaan ruangan itu cukup hening, hanya dihiasi suara deru nafas Myungsoo yang memburu.

"Myungsoo-"

"Kenapa harus perempuan sialan itu!"

Plaaak!

My Lovely Mr.Gay [COMPLETED]Where stories live. Discover now