Part 9

9.5K 908 82
                                    

Myungsoo mendengus saat meraih sebuah gelas kecil yang telah terisi cairan berawarna coklat di dalamnya, memutar bola matanya saat menenggak cairan tersebut lalu ia melirik tajam bartender yang sejak tadi sibuk memperhatikannya.

"Apa?"

"Aku baru melihatmu lagi, kemana saja?" Tanyanya dengan senyuman lebar, membuat Myungsoo kembali mendengus.

"Sibuk." Jawabnya acuh mengakibatkan sang bartender tertawa kecil.

"Sungguh? Kau benar-benar anak penurut, sekarang kau jadi workaholic eh?"

"Diamlah. Aku kemari bukan untuk mendengar ocehanmu, layani saja yang lain. Menyingkir dari hadapanku," tuka Myungsoo kesal, mengabaikan pria peracik minuman itu lalu ia beranjak dari bar, "ah, aku membutuhkan dua botol di mejaku Jun!" Serunya kepada sang bartender sebelum benar-benar pergi dari sana untuk mencari meja kosong yang bisa membuatnya lebih tenang menghabiskan malam ini.

Myungsoo hanya menggumam pelan saat seorang pelayan membawakan pesanannya, dua botol Jack Daniel's serta satu gelas baru dengan sebuah ember besi berukuran kecil yang berisi es batu telah memenuhi mejanya. Ia menghela nafas lalu menuangkan botol pertama ke atas gelas yang telah ia berikan es batu sebelumnya.

Saat menyesap cairan pekat itu, ia memejamkan mata dan memilih untuk mengosongkan pikirannya. Akhir-akhir ini kepalanya sangat penuh, mungkin sebentar lagi akan pecah jika ia tidak segera merasakan minuman keras ini masuk ke dalam tenggorokannya untuk melemaskan otot-otot tubuhnya yang menegang

Club ini cukup bisa membuatnya merilekskan pikiran, tidak seperti club malam lainnya yang sangat bising, di sini keadaannya cukup tenang meskipun tidak setenang yang ia harapkan-tapi cukup bisa membuat perasaannya lebih baik. Lagipula di tempat ini jugadia bisa merasa lebih aman karena tidak ada satupun perempuan di sini-yeah, this is Night Club for Gay, dan Myungsoo sedikit bersyukur karena menjadi salah satu anggota club ini jadi ia tidak perlu pusing mencari tempat untuk menenangkan pikirannya lagi.

"Myungsoo?"

Saat hendak mengisi kembali gelasnya, ia merasa mendengar sebuah suara yang sedikit familiar ditelinganya-

"Ah aku benar, kau Myungsoo kan?"

Myungsoo menoleh dan menemukan seorang pria berperawakan tinggi dengan kulit yang sedikit kecoklatan sedang tersenyum lebar kepadanya, pria itu mendekat membuat Myungsoo menatap waspada kepadanya.

"Gerry?"

"Kau masih mengingatku? Apa kabar?" Pria itu tertawa dengan wajah berbinar lalu mendekati Myungsoo, tanpa aba-aba memeluk pria itu dan langsung bergabung bersamanya-mengabaikan tubuh Myungsoo yang sempat menegang karena pelukan tiba-tiba itu.

"Baik, apa yang kau lakukan di sini?" Myungsoo menjawab acuh, ia menawarkan minumannya pada Gerry dan langsung diterima oleh pria itu.

"Kurasa kau tidak baik bro, apa ada yang mengganggumu?" Gerry menimang gelasnya, menatap wajah Myungsoo dengan pandangan menyelidik, "sudah lama kita tidak bertemu, 6 tahun? Atau 7 tahun?" Sambungnya lagi saat tau bahwa Myungsoo tidak berniat untuk menjawab pertanyaannya.

"Entahlah, kurasa cukup lama," gumam Myungsoo pelan, ia menyandarkan tubuhnya di sofa dan balas menatap pria itu. Ia tersenyum kecil, mengingat masa lalu-di mana semua kegilaan dalam hidupnya terjadi.

Gerry adalah orang pertama yang menyadarkannya tentang kelainan seksual yang ia miliki. Dia bertemu dengan pria itu saat kuliah di Prancis, hanya sebentar tapi cukup membuat kehidupan Myungsoo berubah total semenjak pertemuan pertama mereka. Setelah berpisah dengan Gerry, Myungsoo mulai menjalin hubungan bersama pria lainnya yang memiliki ketertarikan yang sama. Hanya beberapa pria yang silih berganti menjadi pasangannya, sampai ia memilih untuk kembali ke Korea dan sejenak melupakan masalah orientasi seksual yang dimilikinya hingga ia bertemu dengan Wonho-

My Lovely Mr.Gay [COMPLETED]Where stories live. Discover now