Part 12

10.9K 946 70
                                    

Tidak pernah sekalipun terlintas dalam pikirannya bahwa suatu saat hidupnya akan dikacaukan oleh sosok berlabel 'wanita', tentu saja pemikiran itu terus bersarang dalam otak cerdasnya hampir sepanjang hidupnya yang sejauh ini terlampau baik-baik saja.

Namun, kata baik-baik saja sepertinya sudah tidak akan berlaku lagi untuknya-karena nyatanya saat ini dia tidak baik, dia sangat buruk tepatnya. Dan parahnya lagi, sebab kekacauan yang terjadi pada dirinya itu adalah karena sesuatu yang paling dibencinya di dunia ini, wanita.

Myungsoo tertawa miris dalam hati, bagaimana bisa dengan kurang ajarnya wanita itu menyusup dalam pikirannya, memblokade semua hal-hal yang dianggapnya rasional dan membuatnya menjadi gelisah seperti saat ini. Wanita itu memonopoli seluruh isi kepalanya, membuat seluruh pekerjaannya tidak terorganisir. Dia jelas butuh pertanggung jawaban wanita itu atas segala kekacauan yang terjadi dihidupnya.

"Myungsoo, aku tau kau punya masalah dengan Sooji. Tapi tidak bisakah kau sedikit saja fokus ke pekerjaanmu?"

Dia melirik pria itu dengan tajam, ya sekarang meskipun raganya berada dibalik meja kerja tapi tetap saja pikirannya melayang ke wanita itu. Wanita yang sudah menghilang tanpa jejak sejak kejadian malam itu, kejadian yang benar-benar tidak ia harapkan.

"Ayahmu sampai kewalahan Myungsoo, kemarin kau membuat kekacauan di meeting penting hanya karena masalah sepele, dua hari yang lalu kau hampir menandatangani kontrak yang jelas tidak menguntungkan, sekarang kau melarikan diri dari proyek yang harus kau kunjungi," Kangjoon mengomel panjang lebar dengan wajah frustasi, merasa jika Myungsoo benar-benar tidak tertolong lagi.

"Aku tidak tau harus berkata apalagi Myungsoo, jadi kumohon, berkonsentrasilah hari ini," ucapnya penuh permohonan, tapi Myungsoo mengabaikan. Dia bahkan tidak menoleh pada Kangjoon karena sibuk dengan pemikirannya sendiri.

"Myungsoo-"

"Aku belum menemukannya."

Kangjoon mendesah panjang, dia tau hubungan Myungsoo dan Sooji dan juga tau jika sejak lima hari yang lalu mereka sedang bertengkar, tapi masalahnya ia sama sekali tidak tau apa yang jadi penyebab pertengkaran mereka sampai membuat Sooji menghilang.

"Kita akan menemukannya, sekarang kau hanya perlu kembali bekerja."

"Aku harus menemukannya Kangjoon." Myungsoo mendesis namun wajahnya masih tidak menunjukkan emosi apapun dan Kangjoon sadar jika saat ini Myungsoo sedang tidak dalam keadaan yang baik, "seenaknya lari dan meninggalkan kekacauan ini untuk kuurus sendiri!"

"Sebenarnya apa yang terjadi Myungsoo? Kenapa Sooji tiba-tiba menghilang-ponselnya bahkan mati." Kangjoon bertanya membuat Myungsoo menoleh padanya sebentar sebelum ia kembali membuang pandangannya dari pria itu.

"Itu bukan urusanmu."

"Jelas ini urusanku! Karena masalah ini kau jadi tidak fokus bekerja, pekerjaanmu adalah prioritasku!" Kangjoon berseru.

Keduanya saling menatap tajam tanpa suara, sampai akhirnya Myungsoo jengah lalu melemparkan pandangannya dari Kangjoon. Dia merasa tidak perlu memberitahu perihal apa yang membuat Sooji pergi darinya karena itu jelas bukan untuk komsumsi umum. Ini masalahnya jadi dia pula yang akan menyelesaikannya tanpa campur tangan siapapun.

#

Tepat jam lima sore Myungsoo langsung beranjak dari kursinya, sejak satu jam yang lalu ia sudah sangat gelisah ingin keluar dari ruangannya itu. Kalau saja bukan karena Kangjoon yang mengancamnya untuk berhenti jadi asisten dan mengganti dirinya dengan seorang perempuan, dia tidak akan mungkin mau tinggal dalam ruangan ini.

Dia harus bergegas, mencari keberadaan wanita itu.

Sudah lima hari, dan sejak itupula dia selalu menyambangi kantor dan apartemen Sooji tapi hasilnya tetap sama. Wanita itu tidak ada dimanapun, kali ini ia berpikir untuk mencarinya ditempat lain. Di tempat yang sama sekali tidak terpikirkan olehnya sebelumnya.

My Lovely Mr.Gay [COMPLETED]Where stories live. Discover now