love

5.8K 364 1
                                    

Reyhan sampai di bandara, dan seperti yang sudah ku janjikan aku datang menjemputnya di bandara Sukarno Hatta, dia langsung menarik tanganku dalam gengamannya yang hangat, aku tersenyum saat jari jariku dan jarinya saling menyatu.

Entah sepertinya benih benih cinta mulai tumbuh untuk Reyhan dan aku harap dia juga sama sepertiku.

Sopir taksi memandu mobil ke arah apartemen yang cukup mewah.

"Kok kita berhenti di sini..."

"Emang kita mau berhenti di mana lagi..." jawabnya sambil membayar uang pada supir taksi "ayo...." aku mengituti mas Reyhan dari belakang.

Sampai di lif dia pencet angka enambelas angka yang fantastis bukan, setelah menunggu beberapa menit akhirnya pintu lif terbuka.

Ia membuka salah satu pintu saat pintu terbuka lebar aku melongo melihat isinya, sebuah apertemen mewah, ragu ragu aku memasuki rumah yang mewa itu, karena pamali bila seorang perempuan memasuki rumah laki laki.

"Ayooo...." belum sempat aku menolak mas reyhan sudah menarik tanganku hingga aku berhasil memasuki rumahnya.

"Mas... Nasya pulang yah.... ngak enak dirumah Mas ngak ada orang...." tuturku, ku lihat mas reyhan diam sesaat.

"Ok..... tapi masakkan aku dulu.. aku lapar dari tadi pagi belum sempat makan..." ucapnya sambil mengosok gosok perutnya.

"Di bawakan ada restoran makan aja di bawah yah.yah saranku.

"Mas bosan makan di bawah... lagi pula Mas reyhan pingin ngerasain masakan calon istri Mas..." sekarang dia merayu bahkan wajahnya sedikit memelas.

"Mas Reyhan"

"Ok... ok... masak aja setelah itu Nasya boleh pulang.... swerr" Mas reyhan mengacungkan ke dua tanggannya pertanda janji.

Tanpa basa basi lagi aku langsung berjalan ke arah dapur, ku buka kulkas yang berukuran jumbo itu, ternyata isinya penuh dan sayuranya segar segar aneh memang bukankah rumah ini di tinggalkan pemiliknya sudah satu minggu lebih tapi kenapa sayurannya masih segar.

Aku tidak mau mempersoalkan hal itu, segera aku kupas wortel dan kentang aku akan memasak sup daging, karena masakan itu yang paling cepat saji, ku potong potong daging dan langsung ku rebus sambil menunggu daging matang aku mengupas sayuran.

"Kamu pernah dengar istilah perempuan itu terlihat cantik saat dia sedang masak...." ucap Reyhan sambil mendekat ke arahku pakaiannya kini sudah ganti, aku hanya tersenyum menangapai ucapanya, sekarang tanpa rasa berdosa dia makan wortel yang sudah ku kupas.

Saat dia mau memasukkan wortel lagi ke mulutnya aku langsung menyahutnya dan memasukkan wortel ke dalam panci yang sudah mendidih.

Tiga puluh menit kemudian sayuran sudah matang kini sudah tersaji di atas meja dengan rapi aku juga sudah membersihkan bekas masakanku.

"Mas nasya pulang dulu yah...." pamitku sambil berjalan ke arah pintu.

Mas reyhan langsung menarik tanganku, apa lagi ini bukankah dia tadi berjanji setelah masak aku boleh pulang.

"Makan dulu baru pulang..." pintahnya sambil menarikku ke meja makan.

"Nasya ngak lapar..." aku berusaha melepaskan tanganku "Nasya ada pemeotretan hari ini..." sambungku lagi, kini tangannya perlahan melepaskan aku.

"Lain kali saja, kita makan bersama, dua puluh menit lagi nasya ada pemotertan..." ucapku sambil melihat jam tangan mungil yang melingkar di pergelangn tanganku.

"Ohh... ok...." hanya itu jawabanya, aku segera bergegas keluar dari apartemen Mas, maaf mas nasya berbohong sebenarnya tak ada pemotretan hari ini nasya cuma berasa tak nyaman berada di rumah laki laki apa lagi rumahnya tidak ada orang.
************************

Nina teman satu kantorku menelfon dia menyuruhku ke kantor, kenapa memangnya bukankah pekerjaanku selama ini berjalan baik, sampainya di kantor aku langsung memarkin motor maticku dan bergegas masuk ke ruangan Nina.

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam.... masuk. ?.

Saat aku masuk Nina langsung menunjuk ke arah seikat bunga indah di atas meja aku mengerutkan alisku pertanda tidak paham.

"Seseorang mengirimnya untukmu..." ucapnya seolah mengerti pertanyaan di kepalaku.

"Untuk ku..." ucapku tidak percaya, sepucuk surat yang di selipkan di antara ikatan bunga aku tarik.

Mulai hari ini, setiap pagi akan ada bunga yang menemani harimu
Yours. R.H

Aku tersenyum membaca surat kecil yang berbentuk hati.

"Ehemm..." deheman itu membuatku tersadar bahwa aku tidak sendirian dan ini bukan ruanganku "mulai ada Boyfriend nih..." goda Nina, aku hanya membalasnya dengan senyuman kemudian pamit keluar.

Reyhan_Himawan@ suka ^_^

Aku tersenyum membaca BBM Singkat itu, langsung tanganku bergerak mengetik tombol tombol di hp ku.

Nasya.H@ tidak usah repot repot tak setiap hari Nasya ada di kantor...

Ku masukkan hp ku dalam tas, aku berjalan keluar dari kantor karyawan yang berlalau lalang ada yang mengodaku karena tidak biasanya aku membawa bunga, ada pula yang mengatakan selamat padaku, sungguh tidak masuk akal namun sukses membuatku tersenyum.

Rain Tears (End Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang