14-" dulu aku minat kau Lynn "

280 17 1
                                    

" Lynn, jum lah teman aku study dengan Jeff " ajak Zana.

" asal ? Pergi je lah "

" kang siapa lagi kawan dia bawa, hari tu Aisyah and Zaidi. Aku bukan kenal pun "

" okaylah tu, boleh dapat kawan baru " ujarku.

" ala jum lah . jum ehh ? Jum lah teman " rayu Zana.

" yelah yelah , aku teman " akhirnya aku mengalah.

" yeahhh !!! "

Langkahku terhenti apabila melihat gerangan manusia yang bersama dengan Jeff.

" ehh, Awanlah Lynn " senyuman Zana sudah melebar, aku pulak dah macam nak pitam je ni.

" pahal dia ada doh ? Aku nak baliklah macam ni " aku membuka langkah untuk berjalan tapi lenganku dipegang oleh Zana sekaligus membantutkan langkahku.

" kau jangan nak mengada eh, nak tinggal aku bertiga dengan Jeff and Awan je. Dah sampai dah pun, jum ! " pantas tanganku ditarik supaya mengikuti , semakin lama semakin dekat jarak antara aku dengan Awan.

" hai korang " ujar Zana.

" dah lama ke sampai ? " soal Zana sejurus saja mengambil tempat disebelah Jeff, lambat lambat aku melabuhkan dudukku disebelah Awan. Dia menoleh tersenyum manis padaku. Dah lah tu, nak aku kencing manis ke apa ? Haih, hati ni pun satu.. Ada pilihan untuk duduk diam, dia sibuk nak main gendang pulak dalam tu.

" kita orang baru je sampai " Jeff menjawab persoalan Zana. Hampir dua jam juga kita orang duduk situ, kejap study kejap sembang sampailah akhirnya Zana dan Jeff ambil keputusan nak tinggalkan aku berdua dengan Awan dekat sini untuk pergi membeli air untuk kami berempat. haih, kenapa kejam sangat ?

" Lynn , nak tahu tak ? Tak nak tahu tak apa . Tak paksa " aku yang sedang sibuk menyelak helaian buku teks economics itu , actually buat buat sibuk je .. Aku terus menghentikan perbuatanku . Aku memandang tepat kearah Awan yang ketika ini sedang duduk bersebelahan dengan aku .

" ya ? Apa dia ? Cakap je lah "

" dulu aku minat kau Lynn " sambung Awan pantas tanpa memandang aku .

" kau bergurau ke ? Tak lawak weyh " ayat yang terpancul keluar dari mulut aku setelah beberapa ketika aku terkedu selepas mendengar pengakuan berani mati Awan itu .

" serious , memang lah tak lawak .. Nama pun terus terang tapi aku rilek je .. Apa ada hal ? Haha " aku tersenyum melihat kegelabahan Awan ketika ini . Tak pernah aku lihat dia begitu .

" Apa hal senyum senyum ? " tanya Awan padaku sedangkan dia pun sedang tersenyum ketika ini . Aku hanya menggelengkan kepala dengan senyuman yang masih terukir .

" Kenapa pulak tiba-tiba kau bagi tahu aku benda ni sekarang ? " soalku pula . Kali ini , dia pula diam buat seketika .

" oh shit ! .. Erm .. Ala , kau pejam mata je dah Lynn , buat buat tak nampak " ujar Awan sambil tersenyum manis .

" dulu je kan ? Sekarang ni dah tak suka , dah benci .. " saja aku ingin mengetahui apa yang bakal dia katakan .

" a little . hahahah . Kau tak nak kawan dengan aku ke ? Cehh , ayat budak bongok . Hahahha " aku tahu dia tak betul-betul maksudkan yang dia sudah sedikit membenciku ... Ataupun hanya aku yang berfikir begitu ?

" Aku tak pernah tak nak kawan dengan kau . Aku selalu nak jadi kawan kau . Kau tak nak kawan dengan aku pun , aku tetap anggap kau kawan aku " ujarku jujur sambil memandang tepat kedalam anak matanya . Dia mengukirkan senyuman .

" Janganlah emo sangat .. Hahahhahahaha .. Alahai Lynn .. Tak mahu touching touching " aku membalas senyuman itu .

Tak pernah terfikir , tak pernah berharap perbualan ini akan wujud , tak pernah berharap yang kau akan cakap macam tu . Satu perasaan gembira dalam terkedu muncul dilubuk hati aku . Terlalu gembira .

" dulu aku minat kau Lynn "

Mungkin , ayat nie bunyinya terlalu biasa pada orang lain tapi tidak pada aku . Sepotong ayat ini mampu membuatku tersenyum walaupun ketika lenaku .

Aku simpan perasaanku dilubuk hati yang paling dalam agar kau tak akan ketahui . Aku tak nak kerana luahan perasaan aku , hubungan kita berubah . Berubah menjadi janggal , biarlah begini . Aku tak nak menyesal dikemudian harinya . Mula mula berkasih sayang , bermanja kasih dan bila salah seorang mula buat kesilapan , mula muncul perasaan tak suka , benci pada satu sama lain . Akhirnya kita tak ubah seperti dua orang asing yang duduk bersama dimuka bumi milik Allah .

Sumpah aku sayang , aku terlalu sayang hingga aku takut aku akan melakukan kesilapan yang membuatkan kau dan aku mula menjauh . Aku cuma mampu berdoa agar Allah pelihara perasaan ini , semoga Allah pelihara hubungan ini . Semoga Allah jagakan kau untuk aku .

" oit , lain macam je suasana dekat sini.. Kan Zana kan ? " tanya Jeff sambil memandang Zana.

" haa lah, apahal erk ? " saja je budak dua ni, ni dorang yang plan ke apa ?

" mana ada bendalah, air aku mana ? " Awan cuba menukar topik.

" nah " air coklat itu bertukar tangan. Zana menghulurkan air yang aku pesan, green tea.

***

" korang sembang apa doh tadi ? " soal Zana sebaik sahaja kami sudah sampai ke kolej.

" sembang apa ? " soalku kembali buat buat tak mengerti apa yang dimaksudkan.

" ala, masa aku and jeff beli air tadi .. Kau dengan Awan sembang apa ? "

" Nak tahu ke ? " tanyaku sengaja berlengah. Zana mengangguk.

" betul ke nak tahu ? Tak payah lah ehh " Zana cemberut,

" baik kau bagitahu aku sekarang, kalau tak aku malas nak layan kau. Seminggu ! " kata Zana mengugut.

" haa , yelah yelah " ujarku mengalah.

" okay, Awan bagitahu dia pernah suka aku !!! " aku berguling guling diatas katil mengingati wajah dan suara awan ketika memberitahu hal itu.

" pernah ? " aku mengangguk mengiyakan.

" pernah tak bermaksud masih. Kenapa gembira sangat ? " tanya Zana.

" ala, pernah ke masih ke tak penting, yang penting aku tengah happy ni " aku memeluk bantal dan mula menguling-guling. Senyum tak pernah lekang sejak balik tadi.

" Lynn , aku nasihatkan walau sekuat manapun sayang kita kepada sesorang tu, simpanlah sikit rasa ragu supaya bila nanti kita diuji, kita tak akan terus jatuh rebah " Riak muka Zana tak ada menunjukkan sebarang perasaan tumpang gembira pun dengan kebahagiaan aku tika ini.

" apa maksud kau ? " dahiku berkerut.

" kau tahu apa maksud aku "

" tak apa, yang penting sekarang ni aku tengah bahagia ! " teriakku. Masih seronok, bahagia tahap gila. Gila tak bahagia, crush luah perasaan ni wehh .

Bukan Sekadar CRUSHWhere stories live. Discover now