5-" Takut kucingkah ? "

292 16 0
                                    

Aku menekan butang play untuk memainkan video Awan yang aku sempat rakam tadi . Wajahku mengukirkan senyuman tapi tak lama , aku menekan pause untuk menghentikan video daripada terus dimainkan .

Ya Allah ! Apa aku dah buat ni ? Aku lupa .. Aku lupa .. Aku lupa aku kena lupakan Awan bukannya cuba rapat dengan dia . Aku menekan delete untuk membuang video itu daripada phone aku .

***

" lynn ! Lynn ! " jeritan daripada luar rumah mengejutkan aku dari lenaku . kedengaran jeritan , tangisan dan ketukan pada pintu rumahku .

" kejap ! " dengan keadaan mamai , aku terus meluru ke pintu .

" Laura ? " mataku membulat memerhatikan Laura yang sedang menangis dihadapan rumahku .

" kenapa ni ? " tangisannya makin kuat .

" masuklah dulu " Lauraa mengikutiku kedalam rumah . selepas sahaja duduk , aku memerhatikan dia .

" asal ni ? " tanyaku prihatin .

" Awan lynn .. Awan .. "

" awan ? Kenapa dengan dia ? Dia ada buat apa-apa ke dekat kau ? " macam-macam perkara sudah berlegar-legar difikiranku . Laura hanya menggelengkan kepalanya .

" Awan .. Dia dah tahu pasal aku dengan Luqman . Dia nak kita orang putus .. Dia tak nak ada apa-apa hubungan lagi dengan aku " esakkan laura makin kuat , aku menariknya masuk kedalam pelukanku . Aku mengeluh panjang sebelum mula berbicara .

" bagi tahu aku .. Jujur dengan aku . siapa yang lagi kau sayang .. Awan atau Luqman ? "

" dua-dua " aku merenggangkan pelukanku dan memandang tepat kearah anak matanya .

" siapa lagi penting ? Luqman atau Awan ? " soalku lagi .

" aku .. Aku .. Aku tak tahu .. Aku tak tahu .. " aku mengeratkan semula pelukan kami .

" tak apa , nanti aku cakap dengan Awan " Laura meleraikan pelukan kami .

" betul ke ? " aku hanya mengangguk . Dia tersenyum dan memelukku semula .

" terima kasih lynn "

" dah , tak nak sedih sedih .. Buruk . Dah serupa monyet dah aku tengok "

" bongok lynn " kami berdua tergelak . Selepas beberapa minit Laura dirumahku , dia meminta diri untuk pulang . Sebaik sahaja motorsikal yang dibawa oleh Laura hilang dipandangan , aku terus terduduk menangis . Aku sedih ? Tapi kenapa ? Bukan ke patutnya aku gembira sebab hubungan dia orang dah rosak ? Kenapa aku pelawa diri untuk menolong ? Kenapa aku tak sampai hati tengok Laura macam tu walaupun aku tahu dia yang salah ?

***

" Awan ! Awan tunggu kejap ! " Awan menghentikan langkahnya dan memandang kearah aku sambil mengeluh . Aku berjalan menghampiri dia .

" aku ada benda nak cakap .. Pasal Laura " Awan terus berpaling untuk pergi tapi sempatku halang dengan menarik lengan bajunya .

" kau nak cakap apa ? Nak back up Laura tu ? Kau tahukan Laura salah ? Cakaplah , kau nak cakap apa ? "

" maafkan Laura "

" maafkan ? Dia ada lelaki lain .. Lelaki lain ! " Awan sengaja menekankan ayat akhinya .

" aku tahu .. Tapi kalau Laura putus dengan lelaki tu .. Kau boleh tak terima laura semula ? " Awan hanya menggelengkan kepala .

" Laura betul-betul sayangkan kau and aku pasti kau pun macam tu .. Kan ? "

" entahlah lynn ... Kalau betullah dia sayang aku .. Dah lama dia putus ngan mamat tu , tak perlu nak tunggu sampai aku tahu . kau bagi tahu aku , berapa lama dah dorang tu couple ? Arrrggghhh , dah ! Kau tak payah cakap apa-apa . kau pun sama je ! " Awan terus melangkah pergi, aku memerhatikan langkah Awan yang semakin jauh , dia tak ceria macam selalu .. Sama macam Laura ..

Maafkan aku, Laura tu kawan baik aku dan kau orang yang aku suka . Aku tersepit dan aku tahu aku pun salah . Air mata yang hampir mengalir cepat-cepat aku seka tidak mahu menarik perhatian pelajar lain.


***

Meow .. Meow ..

Bunyi itu menarik perhatian aku, aku mencari dari mana arah datangnya bunyi itu. Mataku terhenti pada satu makhluk kecik berbulu putih yang sedang mengiau pada seorang lelaki .. Zaim ? Dia memandang tepat kearahku.

" Lynn ! Lynn ! Sini kejap " panggil zaim membuatkan aku hairan.

" kenapa ? "

" sinilah cepat ! " aku berjalan menuju kearah zaim.

" kenapa ? " soalku lagi.

" kau tolong alihkan kucing ni jauh jauh dari aku " pintanya. Aku mengangkat kucing itu dan mengusap halus bulunya .

" apahal dengan kau ni ? " Zaim menarik nafasnya lega. Gelakku meletus.

" weh , janganlah gelak " aku berhenti seketika sebelum gelak semula.

" senyaplah weh "

" kau ? Takut kucing ? Hahahhahahahha "

" mmmmana ada " Zaim terus membuka langkah untuk berlalu.

" apalah muka je macho tapi takut kucing ! Hahhahahah " Zaim hanya berlalu tanpa menoleh kearah aku.

" hai , apalah yang ditakutkan sangat dengan makhluk secomel ini ? " soalku sendiri sambil memandang kucing yang berada ditangan aku ketika ini.

Meow ~

" lapar ya ? Kejap ya . " aku mengeluarkan popcorn ayam yang aku beli tadi dan memberikan sedikit pada kucing itu sebelum berlalu untuk pulang kekolej. Tersenyum apabila teringat wajah pucat Zaim apabila kucing itu berada betul-betul dihujung kasutnya. Haih , zaim .. Zaim ..

Bukan Sekadar CRUSHWhere stories live. Discover now