(01) Pilihan

1.6K 33 5
                                    

Banyak sekali manusia atau lebih tepatnya seseorang selalu mempertanyakan pilihan orang lain, padahal jelas-jelas itu pilihan bersangkutan bukan milik seseorang. Itulah sulitnya bagi seseorang merasa keingintahuan yang ada.

Dilarang sana sini karena takut pilihan itu akan jadi sebuah sesal.

Hidup itu jangan didramatisir. Pilihan ya pilihan kalian. Hidup kalian tentu milik kalian. Buat apa orang lain ingin tahu pilihan kalian sampai melarangnya. Menurut kalian, pilihan itu baik bukan menurut pilihan orang lain.

Sesungguhnya hal apa pun yang menerpa justru kalian sendiri yang mengerti arti kehidupan kalian. Dapat orang tua yang menyayangi, tanda kalian harus bersyukur.

Banyak sekali anak manusia tidak mendapat kasih sayang orang tua, berharap pada Tuhan agar mempunyai orang tua sangat baik dan tidak gila kerja.

Aku heran pada manusia selalu menyesal atas pilihan Tuhan. Ingat ya, kalian sebagai orang terlahir di dunia ini tidak bisa menentukan pilihan Tuhan. Kalian terlahir ke dunia bukan keinginan kalian, tapi keinginan Tuhan. Termasuk keinginan orang tua selalu berharap kehadiran kalian.

Kutekankan sekali lagi, pilihan itu selalu ada dan jangan seenaknya menentukan pilihan orang lain sebagaimana kalian menentukan pilihan hidup kalian kepada Tuhan. Tuhan tahu cara yang terbaik buat makhluk-Nya. Hal ini termasuk juga bagi orang lain mempunyai pilihan terbaik agar tidak ada sesal di kemudian hari.

Sebelum kalian dilahirkan ke dunia, garis-garis tangan kalian sudah dituliskan takdir. Mulai dari rezeki, jodoh dan maut. Bila kalian tidak suka pada pilihan Tuhan, menyesallah kalian.

Aku pernah melihat semua itu di sekitarku. Karena memaksa dan terburu-buru mendapatkan rezeki, mereka jadi pencuri. Begitupun terburu-buru menikah, akhirnya bercerai. Begitu pula dengan maut, tidak menerima kenyataan akhirnya mendadak bunuh diri. Betul-betul disayangkan.

Batas waktu yang kalian capai itu adalah di pilihan kalian. Bila kalian sudah memilih, janganlah menyesal. Hidup itu milik kalian, bukan milik orang lain. Buat apa sih, minta orang lain mengurusi hidup kalian? Kurang kerjaan amat.

Memangnya orang lain tidak bisa ya, mengurusi pilihan miliknya sendiri?

Itulah pilihan. Pasti ada rasa bertanya-tanya dahulu ke orang tua atau orang sekitar sampai melupakan bahwa kalian mempunyai Tuhan selalu ada untuk kalian. Asal kalian tahu, takdir sudah menentukan tinggal kalian memilih. Tinggal melangkah mau berjalan ke mana.

Asal mula pilihan ada di otak, dan hati siap menggerakkan tubuh setelah ada respons dari sang otak. Jangan terpaku pada penilaian seseorang, yang penting ambil hikmahnya bahwa seseorang tidak ingin kalian mendapat pilihan yang salah.

Lewat hati yang tersenyum, dilukiskan di wajah berarti kamu baik-baik saja setelah menjalani proses penceritaan baik ke orang tua maupun orang terdekat termasuk Tuhan sangat menyayangimu.

Pilihan terbaik adalah di mana hati kamu puas, pikiran tenang dan selalu memandang ke depan. Jika merasa keputusan itu salah, sebelum menentukan pilihan silakan bercerita kepada Tuhan lewat ibadah yang kamu jalankan sesuai agama masing-masing.

09 Desember 2015

Batas WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang