(07) Sabar

122 6 1
                                    

Di Flavors of Life, aku hanya mengungkapkan dua orang penuh kesabaran. Sabar juga punya batasan bagi mereka apabila orang-orang paling berharga terhinda di depan muka mereka.

Tetapi di sini, aku menceritakan kesabaran tiada batas. Mengapa? Ada Allah bersama aku. Bersama kalian. Itu pun kalian berusaha mengingat Allah yang menciptakan kalian.

Sabar manusia menghadapi semua masalah, adalah idaman Allah Swt. Karena akan ada banyak hadiah-hadiah bagi orang yang sabar. Bahkan tidak terlampaukan. Aku mau seperti itu.

Rasulullah adalah contohnya. Sabar atas perbuatan orang-orang seenaknya menghina beliau sampai meludahkan. Miris sekali. Aku saja begitu sedih Rasulullah dihina sampai seperti itu. Tetapi, dia sabar dan tidak menghiraukan.

Namun, keesokan hari adalah bentuk bagi orang sabar. Melawan orang menghina dengan hinaan, masalah tidak akan kelar. Tetapi, melawannya dengan kebaikan, pahalanya berlipat-lipat.

Rasulullah datang lagi ke tempat itu, tetapi orang yang menghinanya justru tidak ada. Ternyata dia sakit, ketika beliau bertanya. Beliau berkunjung ke rumahnya, menjenguk dan menyuapinya. Orang yang menghina beliau bungkam. Di situlah hikmah bagi orang suka sabar menghadapi orang-orang suka menghina maupun mencelanya. Apalagi berbicara tanpa fakta.

Maka, buat kamu tidak suka dicela maupun dihina sedemikian rupa, cobalah seperti Rasulullah Saw. Beliau, manusia sangat dicontoh perilakunya. Sebagai umat baik, jadikan diri sendiri panutan buat orang-orang menghina kalian.

Karena celaan tidak pernah sekalipun ditujukkan untuk kalian. Benar! Mengapa? Mereka 'kan, tidak tahu siapa kita di sini. Hanya baca cerita dan berbagi curahan hati sesama manusia, itu pun kalian mau berteman.

Meskipun kalian anggap mereka haters, tetapi mereka manusia juga, 'kan? Mereka punya hati walaupun kalimatnya kasar, terkesan menghina. Ini dunia maya bukan dunia nyata. Jika kalian punya kesabaran hakiki, ajaklah mereka ketemuan dan bicara baik-baik.

Dunia maya, dunia media sosial. Apa pun dilontarkan tanpa kesengajaan menyakiti orang lain, di sinilah tempatnya. Buat apa marah? Mereka 'kan, hanya marah soal ceritamu bukan tentang dirimu.

Rasanya sakit juga mengecewakan mereka, tetapi demi kesabaran, baik buruknya itu tidak jadi masalah. Ada waktu luang, kegiatan bisa dilanjutkan. Di sini dibutuhkan kesabaran juga di dunia nyata.

Jangan melampiaskan kekesalan di dunia nyata ke dunia maya, begitu sebaliknya. Kasihan buat diri sendiri dan orang lain. Sakitnya pun sakit sendiri.

Jadikan Tuhan ada bersama kita. Senantiasa ada di lubuk hati kita, maka kedamaian untuk semua permasalahan. Baik dunia nyata dan dunia maya.

Sabarnya manusia itu indah. Rasanya punya kenyamanan bila bersama dirinya. Aku punya satu di sini, walaupun tidak terlihat jelas dan aku belum pernah bertemu dengannya.

Harapanku bisa bertemu dengannya. Nanti akan kubahas tentang "masa lalu". Karena batas waktuku habis. Inilah pendapatku mengurus kesabaran.

Mudah-mudahan kita jadi manusia paling sabar. Menghadapi masalah ruwet apa pun, bisa teratasi. Salam, dari batas waktu.

***

22 Maret 2016

Batas WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang