+628572691919172 : Sayang...
+628572691919172 : Sayang...
+628572691919172 : Sayang...
+628572691919172 : Sayang...
+628572691919172 : Sayang...
+628572691919172 : Sayang...
+628572691919172 : Sayang, kamu ngga ada LINE?
+628572691919172 : Sayang, kamu lagi apa?
+628572691919172 : Sayang, udah makan belum?
+628572691919172 : Sayang...
+628572691919172 : Kalau ngga kamu bales, aku sms sampe besok. Sampe bego.
+628572691919172 : Sayang ih
"Mas, ponselmu berisik banget sih daritadi?" tanya Bunda yang merasa terganggu dengan bunyi 'ting-ting' ponsel Antariksa.
"Tumben ada yang sms lo?" Aurora ikut bertanya dengan wajah curiga.
"Udah ngga ngambek?" tanya bunda. Melihat Aurora sedari tadi hanya bungkam di antara percakapan ayah, bunda dan Antariksa.
"Pake diingetin. Masihlah."
"Dek ..." tegur Ayah.
"Bete sama si Mas. Udah ah aku mau masuk kamar, tidur!" ujar Aurora seraya bangkit sambil mengentakkan kaki dan naik ke lantai atas.
Antariksa tak urung merasa bersalah karena tak menjemputnya. Antariksa hanya bilang maaf dan tak menjelaskan apapun dan makin beranglah si Aurora. Daritadi mogok bicara. Bibir manyun sampe dower. Tapi baiknya Aurora tak bilang pada Ayah dan Bundanya soal absennya Antariksa menjemput dirinya.
"Mas, adikmu tuh kenapa sih?" tanya Ayah.
"Lagi capek paling, dia kan emang paling jago ngambek kalau lagi capek," sahut Bunda.
"Tadi kan udah dibikinin wedang ronde kan?" tanya Ayah lagi.
"Udah kok, udah dimasakin enak juga. Makan banyak lagi kaya orang ngga makan setahun." Pasalnya ada yang aneh dari Aurora, biasanya kalau sedang ngambek dia adalah tipe yang cenderung prepetan kaya petasan banting mengeluh ini itu. Tapi tadi?
"Tumben juga ngga cerita kemahnya. Biasanya ngga disuruh juga udah ngoceh sendiri dia." Ayah diam sejenak lalu memandang Antariksa, "Adikmu kenapa Mas? Kamu tahu?"
Antariksa menggeleng, "Ngga tahu, Yah. Nanti coba Mas tanya."
"Ayah jadi mikir ulang kalau lihat adikmu ngga stabil gini. Kira-kira kapan dia siapnya buat belajar manajemen?"
"Ayah udah jadi ngehubungin temen Ayah yang di McKinsey?" tanya Antariksa.
"Udah, Mas. Beliau siap kapan saja. Tinggal adikmu itu siapnya kapan."
"Si adik jadi mau diajak ke RUPS* minggu depan?"
"Ya jadi. Biar dia ngerti sikon dulu. Bundamu juga ikut kok. Iya kan, Bun?"
Antariksa dan Ayah mengalihkan perhatian pada Bunda yang ternyata juga sedang menatap mereka berdua. Tapi ada yang aneh dari tatapan bunda, sungguh, mengandung banyak makna. "Bun, kenapa?" tanya Ayah heran.
"Kak, kamu sama Alyn ada hubungan apa?"
"Kok Bunda ngga nyambung sih?"
***
Aaralyn : Antariksa, krik banget sih hari pertama jadian.
Aaralyn : Aksa, bales ih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Compliantwin
Teen FictionHidup mereka yang sudah dinamis tapi bahagia, tiba-tiba harus terusik karena skandal hubungan orang lain. Ya sudah, mau tak mau hidupnya dinamis dengan cara yang berbeda. Bagaimana kalau dinamis itu, salah satunya adalah karena CINTA? Tapi semua ti...