Part 13

24.6K 1.5K 38
                                    

Seperti yang sudah Faren beritahu tadi, sehabis makan siang, mereka semua berkumpul untuk mendengarkan arahan dari panitia selama game sedang berlangsung nanti. Dan gamenya memang cukup sederhana, karena seluruh murid hanya diminta untuk mencari perangko yang sudah ditempel di batang pohon dalam hutan.

"Kalau sudah mendapat sembilan buah perangko, kalian boleh kembali ke sini dan menyerahkannya kepada kami," jelas panitia melalui alat pengeras suaranya. "Pencarian dimulai, sekarang!"

Setelah mendengar aba-aba, mereka semua pun langsung bergegas pergi dan masuk ke dalam hutan. Karena setiap masing-masing kelompok terdiri dari enam orang, satu kelompok pun dibagi menjadi tiga untuk berpencar nantinya. Tentu saja Keira bersama Liam, Lisa bersama Faren, dan Ivy bersama Reynald.

Awalnya, Keira memang mengira bahwa permainan itu sangat sederhana. Tetapi, tidak sama sekali. Bagaimana mungkin, satu jam lamanya ia bersama Liam mencari dan berkeliling, satupun perangko tidak ketemu. Padahal, setiap kaki mereka melangkah, tidak pernah sekalipun mereka melewatkan setiap batang pohon untuk dilihat.

"Lo capek, Kei? Mau istirahat dulu?" Liam berhenti melangkah dan menatap Keira yang sudah sangat kelelahan. b

Keira menggeleng. "Engga, santai aja."

Liam mengangguk dan memilih untuk kembali melangkah dan meneliti setiap pohon yang mereka lewati. Sedangkan Keira, ia menyerah dan lebih memilih untuk menatap pemandangan di sekitarnya.

Dan ... ya, mungkin inilah hasil dari perjuangan mereka –Liam– mencari perangko terkutuk selama satu jam lamanya –setidaknya itulah menurut Keira–, karena ia baru saja melihat sebuah perangko yang tertempel di batang pohon yang tepat sekali berada di sebelah kirim Liam.

Dengan semangat, Keira menepuk-nepuk bahu Liam. "Li, perangkonya ada di batang pohon sebelah lo."

Liam pun dengan segera menuju ke arah pohon tersebut dan dengan mudah mengambil perangkonya tanpa harus berjinjit. Setelah mendapatkannya, ia langsung mengantungi perangko tersebut ke dalam saku jaketnya. "Berarti, kita tinggal cari dua lagi," Keira mengangguk.

Saat tengah mencari perangko yang kedua, Keira melihat ada pemandangan danau yang begitu menarik perhatiannya di depan. Dengan segera, ia mengeluarkan ponselnya dan mengabadikan momen tersebut dengan memotretnya. Lalu, saat ia melihat hasil gambarnya, ternyata juga terdapat Liam yang sedang melihat pemandangan tersebut dengan senyum tipis dibibirnya.

"Bagus, ya," sahut Keira sembari menunjukkan gambar tersebut kepada Liam. Tentu saja juga menunggu reaksi yang akan diberikan Liam nanti.

Liam mengernyitkan dahinya. "Kok ada gue?"

"Iya, ngga sengaja."

Saat itu juga, Liam pun mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya. "Kalo gitu, lo juga harus gue foto," katanya dan langsung memotret diri Keira tanpa aba-aba. Keira terlihat ingin protes, tetapi begitu melihat hasil gambar yang Liam tunjukkan, ia mengurungkan niatnya itu. Lumayan juga, pikirnya.

Akhirnya, setengah jam kemudian, mereka kembali menemukan perangko yang terakhir. Namun, baru saja ingin mengambilnya, tiba-tiba ada orang yang mendorong Keira dan mengambil perangko tersebut dengan cepat. Keira pun menoleh dan ternyata orang yang berani mendorongnya adalah Jane. Ternyata, cewek itu berpasangan dengan Samuel. Ia pun menatap Samuel dengan kesal.

complicated feeling | ✓Where stories live. Discover now