Part 44 - End (2)

42.4K 1.4K 185
                                    

10.07 am

Sydney Opera House

Belum ke Australia namanya, jika belum mengunjungi salah satu ikon terkenal yang berada di Sydney. Itulah hal pertama yang terlintas dipikiran ketujuh remaja yang baru saja menginjakkan kakinya di sana. Gedung yang memiliki bentuk bangunan unik itu memang sangat memiliki daya tariknya tersendiri. Terbukti dengan banyaknya pengunjung mancanegara yang memadati bangunan tersebut, walau waktu masih menunjukkan pagi hari.

Walaupun mereka tidak menonton acara operanya, tetapi hanya dengan berkeliling di sana saja sudah membuat mereka senang. Ya, mengingat nantinya akan banyak sekali tempat yang akan mereka kunjungi, di kota yang telah diakui dunia sebagai salah satu yang terindah itu.

Berbagai sudut bangunan dalam tak pernah luput dari tangkapan kamera mereka. Bahkan Pemandangan, sungai, maupun langit cerah pagi hari juga menjadi objek sasaran mereka.

"Foto, yuk!" Ajak Keira. Mereka semua pun mengangguk, lalu Keira mulai memasang timer di kameranya. Ekspresi wajah senang, konyol, dan aneh pun mereka tunjukkan di foto tersebut.

Kalau tadi Keira yang memegang kameranya, kini giliran Lisa yang memegang dengan Rio yang tiba-tiba saja mencium pipinya, begitu Lisa menjepret kamera tersebut. Sontak, perasaan aneh menjalar ke seluruh tubuhnya. Jantungnya bergemuruh dengan kencang seperti orang yang habis lari ratusan kilometer.

Senyum kemenangan pun merekah dengan sempurna di bibir Rio. Ia merasa senang melihat reaksi Lisa yang tidak seperti biasanya. Bahkan, pipi Lisa kali ini memerah dengan sangat jelas.

"Ciuman di pagi hari untuk cewek paling cantik di dunia." Begitu kata Rio setelah melihat wajah Lisa yang terlihat sangat menggemaskan dimatanya. Bahkan, ia sangat ingin sekali menyentuhnya.

"A-apaan, sih!" Protes Lisa. Walaupun sudah berusaha keras untuk menutupi debaran jantungnya, ia tetap saja tidak bisa menghindari wajah Rio yang sialnya semakin membuat jantungnya berdebar kencang.

"Engga usah pura-pura marah, kalo nantinya malah seneng sendiri." Ucap Rio sambil tertawa kencang, saat Lisa memberikannya sebuah pelototan. Sedangkan Samuel dan Liam hanya menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan mereka berdua yang tidak pernah berubah. Ya, walaupun tidak seperti dulu.

"Ken, tolong fotoin gue bareng sama Lisa, ya!" Suruh Rio. Ia pun langsung menarik tangan Lisa sedikit kencang. Mau tidak mau, tubuh Lisa yang memang lebih kecil dari Rio itu harus berakhir dengan berada dalam dekapan Rio. Alhasil, gambarnya menunjukkan wajah Rio yang sedang tertawa senang dan Lisa yang sedang menahan malunya.

••••••

12.15 pm

Luna Park Sydney

Sehabisnya dari Opera House, mereka semua pun memutuskan untuk mengunjungi salah satu taman hiburan yang sangat terkenal di Sydney. Bahkan, tempat tersebut adalah satu dari dua taman hiburan di dunia yang memang dilindungi oleh undang-undang pemerintah. Menakjubkan, bukan?

Jika dibandingkan dengan Dufan di Jakarta, Luna Park memang tidak terlalu besar. Yang membedakan hanyalah wahana-wahana menarik yang belum pernah mereka temui, terdapat banyak sekali di sana. Bahkan, tempat itu dibuka untuk siang dan malam. Apalagi dengan sebuah patung badut raksasa yang menjadi khas di pintu masuknya.

Dan wahana yang pertama kali mereka coba adalah The Moon Ranger atau yang biasa disebut juga dengan kora-kora. Awalnya, Samuel, Liam, dan juga Ken menolak untuk ikut menaiki wahana tersebut. Sama seperti saat mereka mengunjungi Dufan beberapa bulan yang lalu.

complicated feeling | ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें