sebelas

479K 17.9K 168
                                    

"Raline!" panggil seseorang.
"Bener ini kamu?" Tanya orang itu lagi.
"Siapa?" Bisik Ethan.
"Pamanku" jawab nya sambil berbisik.
"Ada apa ya?" Tanya Ethan.
"Siapa kamu?" tanya Yadi paman Raline
"Yang seharusnya saya yang tanya Anda, anda siapa?"
"Saya paman dari gadis ini"
"Saya suami dari gadis ini" kata Ethan membuat Raline dan pamannya terkejut, Raline tidak menyangkah Ethan akan mengakuinya didepan pamannya ,raline takut jika nanti pamannya macam-macam bila tahu Ethan Siapa.

"Kamu sudah menikah?" Tanya pamannya. Raline mengangguk ia masih takut dengan pamannya karena dulu ia sering dihajar pamannya jika membawa uang kurang.
"aku hanya mau minta maaf pada Kamu maaf kelakuan paman dulu, kamu bawa dia pergi jauh dari istri saya." Kata pamannya sambil menunduk sebenarnya Raline tidak tega tapi ia takut jika pamannya hanya berpura-pura.
"Saya sudah dapat balasan Line, bibimu meninggalkan paman saat paman kecelakaan dan cacat paman tidak bisa bekerja lagi jadi bibimu meninggalkan paman maafkan pamanmu ini nak" kata pamannya sambil hendak bersimpuh dan segera di cegah Ethan.
"Tidak usah seperti itu paman," kata Ethan "sekarang paman tinggal dimana?" Tanya Ethan
"disini dipondok itu" katanya sambil menunjukkan pondok kecil, Raline sangat terkejut "terus paman makannya gimana?" Sekarang giliran Raline yang bertanya.
"Ya kalau ada yang berkunjung kesini, dan meminta paman untuk menjaga dan merawat makam keluarganya." Kata paman sambil menunduk malu "ini ada uang untuk kontrak rumah dan buat modal usaha" kata Ethan memberikan uang 10juta.
"Tidak usah saya..."
"Terima saja paman, aku sudah memaafkanmu" kata Raline dan mengangguk supaya pamannya menerima.
"terima kasih" pamannya memeluk Raline.
"Jaga keponakanku jangan sampai istri saya tahu kamu suaminya nanti istri saya semena-mena"
"Saya tahu paman, kami pergi dulu" pamit Ethan
"semoga kalian bahagia" do'a pamannya. Raline mengangguk dan pergi.

****

Ethan mengendarai mobil Ferarri keluar kota surabaya.
"Mau kemana?" Tanya Raline.
"Malang" kata Ethan tenang.
Tadi sehabis keliling surabaya dan menikmati makanan khas surabaya Ethan langsung mengendarai mobilnya ke arah malang.

"Malang?"
"Iya, malang " jawab Ethan.
"Semua ada disana nanti aku kenalkan dengan mereka, Risa Dan Fadil juga disana."
Kata Ethan Raline mengangguk
Sebenarnnya dia belum begitu nyaman dengan keluarga Ethan karena latar belakangnya yang jauh berbeda dari Ethan.
"Raline!!" panggil Ethan tapi Raline tidak menyahutnya karena sedang asik dengan pikirannya.
Raline tersentak saat tangan Ethan menggenggam tangannya.
"Hey ada apa?" Tanya Ethan sambil tetap fokus kejalan dan sesekali melirik Raline.
"Tidak apa-apa cuma capek" bohongnya. "Tidur saja nanti aku bangunin kalau sudah sampai" katanya .
"Tapi sayang pemandangannya bagus hijau sejuk dihati nyaman" katanya.
"Nanti dirumah kakak makin hijau"
"Benarkah?" Kata Raline berbinar.
Ethan mengangguk dan membawa mobilnya semakin laju.

****

sampai diMalang tepatnya Rumah kakak Ethan, Ethan segera membuka pintu mobil untuk Raline.
Raline menatap rumah mewah didepannya benar-benar sejuk disekitar tampak hijau dengan kebun teh dank ada kebun apel juga.
"Besok kita akan menikmati ini lagi sekarang ayo bunda menunggu kita" katanya sambil munjuk rumah dengan dagunya, wanita paruhbaya dengan senyum yang menghiasi bibirnya menanti mereka didepan pintu.
Raline tersenyum sambil melangkah kearah rumah membiarkan Ethan membawa tasnya.
"Bunda" sapa Raline menvium pungging tangannya, dan mengecup pipinya.
"Sayang gimana perjalanannya?' Tanya bunda sambil menyambut salam dari Ethan.
"menyenangkan bunda" jawab Raline.
"Ayo masuk semua menunggu" mereka masuk Fadil dan Risa juga ada.
"Akhirnya datang juga kalian." Kata Fadil.
"Kalian udah sampai jam berapa?" Tanya Ethan mengajak Raline duduk.
"jam satu tadi" jawab Fadil.
Raline melihat Aline yang menatapnya tajam.
Tapi tak dihiraukannya.
Ia dikagetkan dengan gadis kecil yang tiba-tiba memeluknya.
"Daddy kecil apa ini Mommy kecilku?" tanyanya sambil menatap Ethan.
"Gendis, kasian aunty sayang dia masih capek" tegur mamanya yang keluar dari dalam kamar sambil menggendong bayi kecil.
"Gendis cuma tanya mama, apa aunty ini mommy kecil Gendis, kata oma daddy kecil membawa mommy kecil" katanya polos.
"Iya ini mommy kecil Gendis" jawab Ethan.
Membuat Gendis tersenyum.
"Mommy kecil kamu sangat cantik," katanya membuat Raline tersenyum.
"Wow daddy kecil mommy punya lubang kecil di kedua pipinya sangat cute" katanya sambil tangannya diletakkan di kedua pipinya membuat Semua yang ada di ruang tamu tertawa kecuali Aline.
Raline menunduk malu.
"Udah ah jangan diganggu mommy kecilnya lihat dia malu" kata mamanya.
"Raline kenalkan ini kakak ipar aku namanya kak Anisa, dan yang kecil Itu namanya...?"
Ethan menggaruk dagunya lupa dengan nama keponakan kecilnya.
"Namanya jhosua putra Timoty" sahut Fathan.
"Panggil jojo " kata Anisa.
"Jojo, dia sangat tampan" kata raline sambil menoel pipi gembil Jojo.
"Ethan, istri kamu cantik nemu dimana?" Tanya Anisa.
"Semedi dulu kak Nis di Singapore baru nemu tu" sahut Fadil yang dari tadi diam membuat seluru tertawa.
"Kalian istirahat dulu pasti capek" kata bundanya dan diangguki oleh Ethan.

****
Setelah membersihkan badannya Ethan melihat Raline selonjoran dengan tab ditangannya.
"Main apa sih?' Tanya Ethan sambil duduk disamping Raline.
"Ini, susah dari kemarin nggak dapet 3 mahkota." Katanya sambil mendekatkan tabnya kearah Ethan.
"Gampang itu" kata Ethan
"Coba aja" katanya sambil menyerahkan Tabnya

"Kalau aku bisa dapat apa?" Tanyanya.
"Semaumu" kata Raline.
"Aku minta hakku gimana?" Tanyanya membuat Raline menatap Ethan.
Mungkin sudah waktunya.
Raline Mengangguk ragu.

"Okey lihat ini ya"
"Nggak boleh mati lo ya" kata Ralinee memperingatkan.
"Okey" jawabnya.
Ethan mulai ingin mencoba permainan yang biasa dimaenkan Raline. "Bentar ini maennya gimana?" Tanya Ethan.
"Emmm, gini ini nanti kan berjalan kebawa kamu sentuh yang hitam, kalau sampai kelewat akan mati atau kamu salah sentu juga akan mati" terang Raline "okey aku bisa" kata Ethan percaya diri. Ia mulai memainkan satu bintang diraihnya permainannya tambah cepat, "wa butuh konsentrasi penuh" batin Ethan.
"Ingat nggak boleh mati" kata Raline mencoba mengganggu konsentrasi Ethan.
"Jangan main kotor sayang aku tahu maksudmu" kata Ethan sambil tetap fokus.

"Yeaaahh aku berhasil 3 mahkota" katanya.
"Kok bisa padahal itu cepet banget lo" kata Raline
"Bisa dong, aku tunggu nanti malam" kata Ethan membuat Raline cemberut.
"Kamu siapkan? kita sudah mengenal 1 bulan lebih kamu percaya akukan" tanya Ethan menatap Raline.
"Ya Aku percaya kamu" kata Raline.
"Terima kasih" kata Ethan dan berbaring menarik tangan Raline sulaya ikut berbaring.
"Tidurla nanti keluarga besar akan datang, jangan takut semua bisa menerimamu"
"Tidak semua" kata Raline membuat Ethan mengangkat kepalanya supaya bisa melihat Raline " apa maksudmu?"
"Kulihat sepupumu tidak menyukaiku"
"Biarkan saja dia, jangan hiraukan dia" kata Ethan Raline mengangguk  dan mulai memejamkan matanya.

****

keluarga besar Ethan yan dari solo,Kalimantan sudah tiba dan sedang berkumpul di ruang tamu.
Anak kecil ada 3 seumuran dengan Gendis 3tahunan
Gendis mengheret tangan Raline yang sedang asik berbicara dengan Sinta sepupu Ethan dari Solo.
"Bentar sin" katanya saat Gendis menarik tangannya.
"Gendis! mommy kecilnya mau dibawa kemana" teriak Sinta.
"Aunty sttsstt" katanya sambil meletakka jari telunjukknya di bibir menyuru sinta diam.
Sinta hanya mengangkat tangannya menyerah.

"Vina, Ega, Bio lihat mommy kecilku Cantikkan seperti barbie" katanya sambil menunjukkan Raline, Raline hanya menggeleng.
"Hay aunty" sapa mereka bertiga.
"Hy sayang" sapa Raline.
Raline ikut bermain dengan keempat bocah itu.

"Dia gadis penyayang" gumam sinta yang melihat dari kejauhan.
"Kalau ada maunya" sahut seseorang yang duduk dibelakang  Sinta.
"Maksud kamu?"
"jelaslah dia siapa, bang Ethan kaya pasti dia mau nikah karena hartanya" kata Raline sinis.
"Jangan asal bicara lin belum tentu dia begitu" bela sinta.
"Emang kenyataannya begitu dia gadis dari mana? mana ada yang tahu."
"Aku tahu, kamu cemburukan lihat Raline yang bisa ngedapetin Ethan, sedangkan kamu dilirik saja Ethan malas" sinis Sinta membuat aline diam.
"Nggk bisa jawabkan kamu, ingat Aline Laki-laki baik mendapatkan gadis baik, bukanya kamu yang ingin hartanya Ethan?" tembak Sinta membuat aline geram
Sinta pergi bergabung dengan Raline.

****

Semua keluarga Ethan berkumpul di ruang keluarga Raline dari tadi tidak melihat Ethan sama sekali.
"Ndok, mencari siapa?" Tanya budhe ida kakak bunda.
"Tidak budhe, tidak mencari siapa-siapa" katanya.
"Ethan sibocah sableng itu kemana?" Tanya budhe ke bunda
"Kayak nggak tahu Ethan kalau disini ya kekamar Intan" jawab bunda.

Intan? Siapa Intan? pertanyaan Raline dalam Hatinya.

Seakan tahu bunda memegang tangan Raline membuat Raline menoleh padanya.
"Intan saudari kembar Ethan" jelas bunda raline mengangguk.
Keluarga satu-satu beranjak tidur tinggal Raline dan Anisa.
"Mikirin apa Raline sampai aku ngmong tidak dihiraukan" kata Nisa.
"Ah kak Nisa, tidak mikirin apa-apa kak."
"Tidur sana, Ethan kalau dikamar intan suka lama"

"Intan,meninggal kenapa kak?" Tanya Raline.
"Kamu tanya Ethan saja ya"
"Uda kamu tidur besok acaranya padet, kakak masuk dulu, nanti jojo nangis"
Raline mengangguk.
Dia berjalan gontai menuju kamar.

****

Bersambung....

Jombang

22/02/2016

Nikah KilatWhere stories live. Discover now