Menikah dengan orang yang baru kenal beberapa menit.
wow keren.
Itulah yang dialami Caraline, menikah dengan pria yang tak dikenalnya.
Apa yang terjadi dengan pernikahan kilatnya
Risa menatap Raline yang sedang tertidur sedih melihat tubuh kecil itu yang lemas karena tak berhenti muntah. Ia ingat adiknya yang sudah meninggal, seandainya kanker tidak mengrogoti tubuhnya pasti ia masih hidup adiknya pasti seumuran dengan Raline. Risa menghapus air matanya, Ethan! ini semua karena Ethan, seandainya Ethan disini Raline tidak akan seperti ini, Raline tidak akan stres karena terlalu memikirkan Ethan. Tiba-tiba tubuh kecil itu bergerak gelisah dan bangun menuju kamar mandi.
"Apa setiap hari begini?" Tanya Risa yang mengikuti Raline kekamar mandi dan membantu nemijat belakang Raline.
"Tidak, kadang-kadang" kata Raline dan kembali duduk diranjang disusul Risa.
"Aku merindukannya" katanya pelan. "Dia secepatnya akan pulang" kata Risa dan memeluk Raline "jangan terlalu difikirkan kasian bayinya nanti" nasehat Risa.
"jangan bilang apa-apa pada Ethan aku tidak mau pekerjaannya terganggu." Kata Raline. "Tidak usah mengkwatirkan orang bodoh itu" kata Risa sedikit jengkel. "Orang bodoh itu suami aku kak" jawab Raline. Membuat Risa tertawa "sebaiknta kamu tidur lagi" kata Risa. Raline mengangguk, Risa membantu Raline berbaring.
*****
Fadil segera menghubungi Ethan sepulang dari rumah Ethan.
Panggilannya disambut didering ketiga.
"Hallo" sapa Ethan.
"Sebaiknya Lo pulang secepatnya"kata Fadil
"Gue belum selesai" katanya mengkelak.
"Okey pentingin saja pekerjaan lo, nggak perlu pentingin istri lo, dan jangan menyesal atas pilihan lo" kata Fadil dan mematikan telfonnya karena kesal.
Ethan menjambak rambutnya kesal. "aaarrggghh Apa yang terjadi?" Teriaknya frustasi.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Ethan duduk dilantai didekat jendela sambil memejamkan matanya, memikirkan apa yang dikatakan Fadil menyesal apa yang dimaksud dengan meyesal.
*****
Raline tidak bisa kuliah akhirnya ia memutuskan untuk cuti. Hari ini sudah hari kesepuluh kepergian Ethan, kemarin-kemarin ia ditemani Risa dan Billa bergantian. Hari ia sendiri dan sekarang dia duduk ruang kerja Ethan duduk disofa bentuk Jari yang Ethan belikan untuk dia dulu Terasa nyaman. Ia memandang tempat duduk yang biasa diduduki Ethan.
Seakan ada Ethan disana sedang tersenyum dengannya, senyuman yang diridukannya.
"Ayo makan dulu, kalau kamu main terus pasti tidak akan makan" suara itu, suara Ethan tapi segera hilang tertiup angin.
"Sayang, maukahkah kamu mengandung anakku"
"Aku mencintaimu Raline"
Suara Ethan terus terdengar ditelinga Raline, Raline mulai terisak dan menangis disofanya.
