dua satu

433K 14.4K 97
                                    

Sampai di Surabaya Ethan sudah menyiapkan mobil jemputan untuk mereka.
Dewi berjalan bergandengan dengan Raline.
"Kakak hamil ya?" Tanyanya melihat perut Raline yang sedikit membuncit.

"Iya Wi 2bulan 1minggu"
Dewi manggut-manggut.

"Pak Ethan!" Panggil seseorang.
"Ah itu dia pak Bowo, ayo" kata Ethan setelah melihat orang suruhannya.

"Biar saya yang bawa pak, bapak bisa kembali kekantor" kata Ethan dan mengambil uang didompetnya.
"Buat bayar taxi" ujar Ethan sambil menyerahkan 2lembar uang seratus ribuan.

'"Terima kasih pak, saya pamit dulu, mari nyonya" pamitnya pada Raline, Raline mengangguk.

Raline masuk mobil setelah dibukakan pintu oleh Ethan Dewi sudah didalam mobil.

Dewi melihat Ethan kagum ia melihat pancaran cinta dari mata Ethan saat menatap kakak sepupunya.

"Berbahagialah kak, kakak berhak bahagia, setelah sekian lama kakak menderita karena ulah orang tua ku" batin Dewi.

"Rumahnya dimana Wi?" Tanya Ethan.

"Dekat tpu kak, jalan ini terus saja" jawab Dewi.
Ethan mengangguk, sambil melirik istrinya tidur karena kecapekan.

****

Mobil Honda Mobilio milik Ethan memasuki kawasan rumah sederhana.

"Ini rumahnya?" Tanya Ethan

"Iya yang bercat hijau kak" jawab Dewi.

Mobil Ethan berhenti di rumah bercat hijau.
Dewi turun duluan untuk memberitahu ayahnya.
Sedangkan Ethan membangunkan Raline.

"Line, bangun sudah sampai"
Raline menggeliat dan matanya mulai terbuka.

Cup

Raline mencium pipi Ethan.
Ethan hanya tersenyum melihat kelakuan Raline yang baru ini.
Ethan menggandeng Raline masuk kerumah sederhana itu.
diambang pintu pamannya sudah menunggu dengan senyuman tidak seperti dulu, dulu pamannya mrnunggunya dengan cambuk ditangannya.
"Raline, senang kamu mau berkunjung dirumah kontrakan paman" kata pamannya.

"Silakan masuk nak Ethan" kata Pamannya.
tubuh tinggi Ethan masuk kerumah kecil itu duduk di ruang tamu sederhana.
"Tenang sayang" kata Ethan mengerti istrinya yang takut.
"Silakan diminum kak" kata Dewi
Raline mengangguk, "paman kedatangan kami kesini untuk membantu, kami sudah mendengar cerita dari Dewi" Ethan membuka pembicaraan.
"paman rasanya sudah tidak sanggup untuk membiayai cemotrapinya sangat mahal" kata paman. Ethan mengeluarkan amplop coklat dan memberikan pada Yudi paman Raline
"ini paman ini ada uang untuk operasi bibi ini 75juta " kata Raline.
"Tidak usah Raline paman sudah banyak mengganggumu, paman..."

"Terima saja paman" potong Ethan.
"Kami hanya ingin membantu saja" kata Ethan.

"Terima kasih, terima kasih, kalian sangat baik semoga cepat mendapat keturunan yang baik" doa paman membuat Raline tersenyum.

"Doa paman sudah terkabul, Raline hamil paman" kata Raline sambil mengelus perutnya.

"Benarkah, apa paman boleh menganggap anakmu cucu paman?" Tanya Pamannya.
"Tentu paman, do'akan semoga mereka lahir dengan selamat" kata Ethan.

"Mereka?" Kata Paman.

"Kembar." Jawab Raline, membuat pamannya tertawa senang.

Saat asik bercengkrama tiba-tiba ada suara gelas kaca yang dibanting membuat mereka berempat segera masuk kekamar kecil itu.
Raline melihat bibimya yang dulu sangat kejam terbaring dengan wajah pucat.

Nikah KilatWhere stories live. Discover now