Grace berambut blonde berumur 18 tahun selalu melewati hari-harinya yang begitu penuh kesedihan. Tak ada yang menyayanginya kecuali Nenek si penjual Roti yang tinggal kurang lebih 2 km dari rumahnya.
Grace adalah seseorang yang sangat mengidolakan s...
Aku dan Mr. Caleb sudah sampai di tempat tujuan. Aku melihat sebuah rumah yang terlihat lumayan besar dan indah karena terdapat berbagai macam tanaman.
"Itu alamat rumah nenek mu itu," senyum Mr. Caleb,
"Terima Kasih. Mungkin jika tidak ada kau, aku tidak akan bisa sampai disini. By the way ucapkan salamku kepada keluargamu," senyumku,
"Baik Grace, kau gadis yang baik dan kuat. Semoga kau bisa bertemu dengan keluarga mu," peluknya,
Aku membalas pelukan dari Mr. Caleb dan segera keluar dari truck dan berjalan menuju rumah nenek Sarah. Aku segera memencet tombol yang menempel di sebelah kiri jendela putih ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Siapa?" Teriaknya, aku hanya terdiam mendengar suaranya itu. Dan tak lama kemudian nenek Sarah membuka pintu.
"Grace? Nenek merindukan mu." Nenek sarah memelukku dengan eratnya,
"Aku juga merindukanmu." Aku membalas pelukannya itu,
Nenek Sarah menyuruhku masuk kedalam rumahnya yang bersih dan rapi ini. Nenek membawa kan ku sebuah teh hangat dan kain beserta es untuk membersihkan luka di tanganku ini.
Aku menceritakan semua kejadian dari bertemu dengan 2 laki-laki menakutkan hingga sampai dirumah ini. Nenek Sarah terlihat khawatir denganku, ini yang membuatku sangat senang.
"Bolehkah aku tinggal bersamamu disini? Aku tidak ingin tinggal bersama Mr. Adam lagi," aku masih membersihkan tanganku dari bekas darah,
"Sebelum kau meminta, nenek ingin sekali kau tinggal bersama nenek disini Grace." Nenek berusaha membantu membersihkan darah ini.
Aku berbincang-bincang dengan nenek Sarah. Meskipun tak bertemu selama 2 hari, namun aku merasa tidak bertemu dengannya selama 2 tahun.
"Sebaiknya kau mandi dan nenek akan mencari baju yang bersih untukmu."
Aku segera pergi ke kamar mandi dan membersihkan seluruh badanku. Rasanya sangat segar berada disini. Aku menyalakan sedikit shower dan memandikannya ke arah rambutku.
"Halo, aku taruh pakaianmu diatas meja makan ya." Aku mendengar suara laki-laki entah siapa, yang jelas aku pernah mendengar suara itu, entah dimana?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
