Grace berambut blonde berumur 18 tahun selalu melewati hari-harinya yang begitu penuh kesedihan. Tak ada yang menyayanginya kecuali Nenek si penjual Roti yang tinggal kurang lebih 2 km dari rumahnya.
Grace adalah seseorang yang sangat mengidolakan s...
Kicauan burung yang membangunkan ku di pagi hari yang cerah ini. Aneh sekali rasanya. Semalam aku tidur di mobil Greyson, dan tiba-tiba sekarang aku berada di kamar ku. Kau tahu, semalam aku bermimpi bahwa Greyson sedang memelukku. Itu hal yang sangat menyenangkan. Meskipun hanya mimpi namun aku merasa seperti kenyataan.
Aku segera bersiap-siap membuat cupcake untuk ku jual di sekolah. Aku segera berlari ke arah dapur.
"Ya Tuhan aku lupa,"
Aku sudah tidak menjual cupcake lagi. Kemarin saja anak-anak melempari ku cupcake dan soda. Jika mengingat kejadian tadi rasanya membuatku sakit hati.
Aku segera memasukan kembali bahan-bahan untuk membuat cupcake. Segera ku mengambil tas dan berdoa kepada Tuhan agar diberikan kelancaran untuk mengikuti tes nanti.
"Hai Grace, bagaimana kabarmu? Kau tahu semalam Greyson yang membawamu ke kamar." Ucap nenek yang baru saja keluar dari kamar mandi,
"Apa? Jadi Greyson yang membawaku nek? Ya Tuhan." Aku terkejut sekaligus senang sekali,
"Haha, benar. Baiklah, aku dengar kau akan mengikuti tes pada hari ini. Yang jelas kau harus semangat. Nenek yakin kau bisa mengerjakan seluruh soal tes nya nanti."
"Semoga nek, Grace izin pergi ke sekolah ya."
"Hati-hati,"
Aku segera keluar dari rumah dengan raut wajah yang sangat bahagia. Ucapan nenek itulah yang membuatku ingin berteriak bahwa pagi ini aku sangat bahagia.
Aku melihat Greyson yang sudah berada didalam mobil.
"Halo Grace, cepat masuk. Kau harus segera pergi ke sekolah."
"Baik,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku segera naik ke mobil Greyson dan berangkat menuju sekolah. Aku melihat banyak anak yang antusias dengan tes ini. Kau tahu, Greyson memberiku semangat. Menakjubkan bukan?
"Hey Grace, apa kau sudah siap?" Tiba-tiba datanglah Calvin,
"Hai Calvin, aku sudah siap. Bagaimana denganmu?"
"Aku lebih semangat darimu haha. Mau kah kau menuju kelas bersamaku?"
"Tapi Greys...."
"Tidak apa-apa Grace. Kau masuk dulu bersama Calvin. Lagian aku mau pergi ke kantin. Hari ini banyak sekali jam kosong, benarkan?" Tiba-tiba Greyson memotong ucapanku.
