Grace berambut blonde berumur 18 tahun selalu melewati hari-harinya yang begitu penuh kesedihan. Tak ada yang menyayanginya kecuali Nenek si penjual Roti yang tinggal kurang lebih 2 km dari rumahnya.
Grace adalah seseorang yang sangat mengidolakan s...
Aku dan Greyson segera berangkat sekolah. Untung saja Greyson tidak pernah bosan ketika aku menumpang untuk pergi ke sekolah. Dia pernah berkata bahwa sangat menyenangkan jika pergi ke sekolah dengan seorang teman. Kadang aku tertawa mendengar ucapannya itu.
Dan tak lama kemudian sampailah kami di sekolah. Seperti biasa, banyak anak yang melihatku dengan Greyson. Aku ingat ucapan Nancy kemarin, ketika dia bilang bahwa banyak sekali anak yang membicarakan hubunganku dengan Greyson. Padahal jika mereka tahu, aku adalah seorang fans nya yang selalu membuntuti Greyson hanya dari belakang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Greyson, sebaiknya kau masuk kedalam kelas."
"Kenapa? Apa kau malu?" Tanyanya,
"Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya ingin ke toilet, bye." Aku segera meninggalkannya.
Sebenarnya aku berbohong kepadanya. Aku takut jika Greyson akan dibuat gosip yang dikatakan oleh banyak anak. Mungkin terlihat menyedihkan jika sosok Greyson akan menjadi perbicangan hanya gara-gara aku.
Aku melewati lorong dari arah selatan, memang jalan ini harus berputar agar sampai dikelasku. Tak lama berjalan aku memasukan beberapa buku di loker. Dan langsung pergi ke dalam kelas. Mengikuti pelajaran Matematika dan Fisika hari ini membuatku agak sedikit gila haha. Bagaimana bisa perlajaran yang sama berhitungnya dijadikan dalam satu hari?
***
Aku sedang berada di kantin. Karena saat ini adalah jam istirahat. Seperti kemarin, Nancy duduk disebelahku dengan membawa sebuah soda dan burger. Mungkin dia sangat menyukai makanan itu.
"Grace, bilang ke Greyson. Nanti kita mulai untuk latihan. Mrs. Key yang menyuruhnya," dia melahap burger yang sekarang pindah ditangan kanannya.
"Baiklah aku akan memberitahunya nanti,"
"Thank you! Grace, sebenarnya aku tak ingin ikut Drama musikal itu. Aku tak menyukai hal semacam itu,"
"Ya Tuhan. Jika kau melakukannya dengan semangat, aku yakin kau akan menyukainya Nancy," aku melahap sedikit salad didepan ku ini.
"Semoga saja. Coba kau lihat dia,"
Aku melihat banyaknya gerombolan wanita yang mendekat ke arah salah satu pria. Entah siapa itu? Yang jelas aku tidak begitu kelihatan melihatnya.
"Dia anak Mr. Robert, Grace! Tampan bukan? Banyak sekali yang mengidolakannya,"
"Benar, but siapa nama nya?" Tanyaku yang masih berusaha melihat pria itu,
