Sickness (2) (Isogai Yuuma x Reader)

3.9K 348 58
                                    

Ansatsu Kyoushitsu (c) Matsui Yūsei

Story (c) Aka-niira

Warning(s): OOC, Typos, AU, gaje, feels berantakan, etc

Important note: Saya tidak mempublish cerita ini di manapun selain di Wattpad.

Ini untuk Arisu_Hikari dan ditagih oleh Akai-Tsukiyo xDD

Hikarii udah lama kita gak ngobrol xD
Untuk Hikari dan Tsukiyoh semoga suka, yaa! ^w^)/

-*-*-*-*-

Pagi itu Isogai Yuuma terlihat lebih sibuk di rumah dari biasanya, meskipun itu hari Kamis dan ia mendapatkan jatah libur dari tempat kerja.

Celemek berwarna biru tua dengan strip putih ia ikat talinya pada pinggang, menutupi sebagian kaus lengan pendek berwarna coklat muda miliknya.

Suara grasah-grusuh rentan terdengar dari dapur tempat ia berada kini. Ia membuka seluruh lemari kecil yang ada di sana, tapi benda yang ia cari masih tidak ditemukan.

Pisau. Pisau maksudnya.

Karena kesibukannya bekerja, ia jadi jarang menginjakan kaki ke dapur. Walaupun dirinya memiliki skill memasak yang tidak perlu diragukan.

Dia mulai menggaruk kepalanya---sedikit frustrasi. Apalagi, ia belum mandi sekarang. Yah, memang 'sih masih jam setengah tujuh pagi, tapi tetap saja, biasanya dia mandi jam setengah enam.

"Ohayou ..."

Suara lesu itu datang dari belakang Isogai, ia tersenyum ketika melihat sosok yang tadi menyapanya.

"Ohayou, Akira."

Isogai Akira, anak pertama dari pasangan kau dan Isogai. Kini masih berumur empat tahun dan baru saja masuk ke TK.

Sungguh cerminan Isogai--- segalanya mirip dengannya. Kecuali warna matanya yang berwarna (e/c) kontras.

Akira berlari kecil ke arah sang Ayah, mencoba melihat apa yang sedang dilakukan.

"Akira ... kau tahu di mana okaa-san menaruh pisau?"

Akira mengangguk mantap, merasa semangat seketika. Ia membuka lemari paling pojok, lalu membuka lemari kecil yang ada di dalamnya lagi.

Ah, di situ ternyata.

Akira memberikan pisau tersebut kepada Isogai dengan hati-hati. Isogai 'pun langsung menuju ke arah kompor, melanjutkan pekerjaannya yang tadi, Akira mengikutinya dari belakang.

Kaki mungil Akira berjinjit di atas bangku kayu yang ia gunakan agar bisa melihat pergerakan ayahnya dengan jelas.

"Tou-san, Akira bantu?"

Isogai mengedipkan matanya, mencerna kalimat yang baru saja anaknya lontarkan. Ia pun tersenyum lalu menyerahkan pisau plastik berwarna biru yang di simpan bersebelahan dengan alat masak plastik lainnya.

Sengaja. Itu untuk Akira. Kecil-kecil begini, Akira sering membantu ibunya memasak tahu? Tak heran tadi ia hafal di mana tempat pisau.

Ansatsu Kyoushitsu X Reader Oneshots (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang