The Murder : Begin Of Us Pt.2

444 39 13
                                    

Anacha POV

"Hai pengadu. Apakah kau takut sekarang?"

Aku bertanya dengan sangat lembut kepada Favian. Dapat kulihat bahwa keringat telah mengalir di sekujur tubuhnya karena ketakutan. Perlahan, aku mendekat kearahnya sambil memutar - mutar pisau lipat ditangan kananku.

"A-ayahku sedang menuju kesini! D-dan d-dia membawa pasukan untuk menangkapmu dan Iblis - Iblis temanmu itu!"
Ancam Favian kepadaku.

"Hahaha, Iblis kau bilang? Disaat aku berkata ramah kepadamu, kau malah mengataiku Iblis?. Tapi tak apa, aku dan teman - temanku adalah seorang pemaaf. Kau akan dimaafkan" Ujarku sambil melangkah mendekat.

"Aku tak perlu maaf darimu! Kau akan membayar kematian Fariz sahabatku! Kau dan teman - temanmu itu akan membayarnya!"

Aku menghentikan langkahku. Kesabaranku sudah habis sekarang. Manusia yang satu ini benar - benar tidak bisa di beri maaf. Bahkan dia tidak mau.

"Hmm, yasudah. Kalau maumu begitu. Kau akan menyusul Fariz sekarang juga!"

Aku segera berlari kearahnya dan menusuk bagian perutnya. Dia menghindari tusukanku dengan cara berlari ke arah kiri. Namun, aku menyandung kakinya dan iapun terjatuh dalam keadaan tengkurap.

"Hmm, lumayan. Tapi, kau tidak akan pernah bisa memanipulasi kematian."

Ia segera bangkit dari jatuhnya dan memukul wajahku. Namun, aku bisa menghindar. Aku tidak ingin langsung membunuhnya. Aku ingin melihat perjuangannya terlebih dahulu.

Tiba - tiba terdengar suara sirine dan lampu mobil polisi yang menerangi jalan malam yang gelap didepan gudang. Aku yang terkejut menjadi tidak fokus. Favian menyandung kakiku dan pukulannya mengenai mataku.

"Sial! Kau!!!! Kau akan menerima akibat dari memukul wajahku!"

Aku segera menusuk wajah dan jantungnya berkali - kali dan menghantamkan kepalanya kedinding. Setelah memastikan bahwa nyawanya telah melayang, aku segera keluar dari gudang itu melalui jendela menuju Restoran DamGi Steak dengan menyeret mayat Favian yang masih tertusuk pisau lipat di jantungnya.

Lumayan untuk bahan Steak.

Anacha POV End

Skycode POV

Aku dan Dhea telah sampai di Restoran DamGi Steak. Kami tidak perlu mengetok pintu masuk karena telah disiapkan pintu rahasia dibagian kiri Restoran untuk kami.Apalagi keadaan kami yang membawa mayat dengan kepala terpisah seperti ini. Mau ditaruh dimana nama Restoran bintang lima ini?!

DamGi adalah Restoran bintang lima milik 2 lelaki yang bersahabat bernama Adam dan Anggi. Nama Restorannya pun menyingkat nama mereka. Restoran DamGi menjual steak. Steak yang bukan sembarang steak. Daging steak disini berbahan dasar daging manusia korban misi pembunuhanku dan teman - teman.

DamGi dan pegawai - pegawai disini adalah orang - orang sepertiku juga. Mereka sering membantuku menyelesaikan misi. Mereka adalah Rayhanah, Dani, Ayu, Doni, Dhiya, dan Hafwan.

"Kami datang!"
Salamku dan Dhea bersamaan.

"Akhirnya kau sampai juga! DamGi hampir bangkrut karena kekurangan daging!"
Sahut Anggi panik.

"Kemarikan dagingnya. Akan ku olah sekarang juga"
Ujar Dani sambil mengambil daging mayat Fariz lalu membawanya untuk diolah didapur, disusul oleh Doni dan Hafwan diblakangnya.

Kami berbincang - bincang menyusun rencana misi membunuh koruptor besar dikota tengah malam ini. Lalu Doni, Dani, dan Hafwan yang telah selesai mengolah daging menghidupkan televisi dan munculah acara berita terkini.

"Telah ditemukan genangan darah dalam sebuah gudang penyimpanan di sebuah sekolah di tengah kota. Diduga telah terjadi pembunuhan yang melibatkan pembunuh korban - korban yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Korban hilang adalah anak seorang kepala polisi yang datang karena menerima pesan dari anaknya yang mengatakan bahwa telah terjadi pembunuhan di gudang sekolahnya. Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut."

Brakkk

Saat kami sedang fokus menyimak berita di televisi, pintu tiba - tiba didobrak kemudian muncul seseorang yang sendari tadi kami pikirkan.

"Tidakkah ada seseorang yang ingin membantuku menyeret tubuh orang ini? Berat woy!"

Para pegawai DamGi segera menghampiri Anacha dan membawa mayat Favian menuju dapur untuk diolah menjadi daging steak.

Skycode POV End

Dhea POV

"Kau bahkan tidak mencabut pisau lipatmu"
"Dan meninggalkan barang bukti ditempat kejadian? Oh, tidak akan pernah."
"Hmm, terserah. Bergabunglah! Kita sedang membahas misi untuk malam ini"

Kami pun membahas rencana penyerangan malam ini. Pegawai DamGi pun akan ikut serta.

"Uangnya bisa kita ambil dan dagingnya bisa kita jadikan Steak. Kita akan untung banyak."
Ujarku ditengah rundingan.

"Baiklah, karena sudah tengah malam ayo kita mulai misinya"
Sahut Skycode
"Ya, mari berangkat!"

Kami datang, Fikri. Si Tuan Koruptor!

The MurderNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ