Chapter 37 : Join Us , Doctor !

91 18 2
                                    

Dhea POV

Teng tong teng tong

Ckleeek

"Selamat datang,dokter Aryo"Sambut ku kepada Dokter Aryo
Hari ini,karena keluhan Dhiya kemarin,kami semua sepakat untuk meminta bantuan Dokter Aryo.Ya,bantuan.Tau sendiri lah jika otak The Murder dan otak orang biasa itu berbeda

"Ah,ya"Ujar Dokter Aryo
Aku dan Dokter Aryo pun masuk ke dalam dan menemui yang lain nya di depan tv
"Semuanya,Dokter Aryo sudah datang!"Teriak ku kepada para anggota ku
"Waah,selamat datang Dokter Aryo!"Sambut Adam

"Ya,lama tak bertemu semenjak kejadian itu"Ujar Dokter Aryo
"Eh,ngomong - ngomong dimana Anacha?"Tanya Skycode
"Dia pergi bersama Kurnia.Seperti nya,dia menghindari alat - alat yang dibawa Dokter Aryo"Ujar Nisa

"Menghindari alat  - alat ku?Apakah di punya semacam phobia?"Tanya Dokter Aryo
"Tidak.Dia tidak punya phobia.Dia hanya punya semacam trauma"Ujar Ku
"Ooooh.Baiklah,aku mengerti.Jadi,ada apa menyuruh ku untuk datang kemari?Pemeriksaan mata Dhiya?Itu seharusnya dilakukan bulan depan"Bingung Dokter Aryo

"Tidak,bukan itu.Kami disini ingin membahas.masalah donor mata untuk Dhiya"Jelas Adam
"Donor mata?Ah,maaf.Kami belum memiliki nya.Apalagi yang berwarna hijau.Ada kemungkinan kau akan menjadi heterokrom"Jelas Dokter Aryo tentang donor mata
"Tidak apa - apa.Asalkan aku bisa melihat dengan normal"Lirih Dhiya

"Kami tidak ingin membahas donor mata dari rumah sakit tempat mu bekerja atau pun yang lain nya,kami sudah menemukan donor nya"Ujar ku
"Benarkah?Wah,bagus!Kita harus melakukan operasi secepatnya"Ujar Dokter Aryo

"Tapi,donor mata yang di maksud berada di Jepang"Ujar Ayu
"J-jepang?Waaah,keren!"Kagum Dokter Aryo
"Kami akan berangkat ke Jepang lalu mengambil nya besok.Dan....Kami membutuhkan bantuan mu"Jelas ku

"B-bantuan?Ah,tentu saja.Apa yang bisa ku bantu?"Tanya Dokter Aryo
"Setelah donor mata keluar dari tempat nya,aku ingin kau menyimpan nya.Dan bawa ke Kanada dengan selamat"Pinta ku
"Aaah,tentu saja!Kau tak usah mengkhawatirkan hal itu"Ujar Dokter Aryo

Aku pun tersenyum,begitu pula dengan yang lain nya
"Terima kasih,Dokter Aryo"Ujar Dhiya

*Skip

Brmmm brrrm brrrmm

Kami semua mengantar Dokter Aryo sampai ke halaman depan rumah
Mobil Dokter Aryo pun perlahan menjauh dari rumah kami
"Dokter Aryo sudah.Sekarang tinggal membujuk Sanggita"Ujar Adam
"Kalau urusan Sanggita sih,tidak perlu di pusingkan.Mengajak nya ke Jepang adalah hal yang mudah"Ujar Nisa

"Mudah?" - Hafwan
"Apa maksud nya?" - Doni
"Memang nya semudah apa?"Tanya Anggi
"Tinggal katakan saja jika aku mengajak nya jalan - jalan ke Jepang.Selesai"Jelas ku
"Oooh.Iya juga ya"Ujar Anggi
"Ngomong - ngomong,Anacha dan Kurnia kemana ini?Kok belum pulang?"Tanya ku

"Mungkin mereka tak tau jika Dokter Aryo sudah pulang.Jadi,masih bersembunyi deh"Teori Doni
"Hmm,mungkin saja"Ujar Dhiya
"Yasudah.Ayo masuk!Kita telpon Anacha dan Kurnia di dalam"Perintah ku menyuruh mereka semua untuk masuk ke dalam
"Baiklah"Patuh mereka

Dhea POV End

Kurnia POV

"Oh,tidak.Maaf kan aku.Seharusnya aku tidak bertanya lagi mengenai hal itu"Sesal ku kepada Anacha
Kami berdua sedang berada di tempat Tim 1 menyimpan Helikopter dan Anacha baru saja menceritakan kembali tentang kisah hidup nya dan trauma besar terhadap dunia medis.Dia juga,dia memperlihatkan kepada ku,luka - luka tusukan dan sayatan di kulit yang terlihat sangat mengerikan

Sreeeet

Aku pun menaikan resleting punggung baju Anacha tempat dia menunjukan luka - luka dan sayatan tersebut
"Tidak,tak apa"Balas Anacha dengan mata sembab nya
"Yasudah.Ayo kita pulang.Mungkin,Dokter Aryo sudah pulang"Ajak ku
"Ya,ayo pulang"Terima Anacha terhadap ajakkan ku untuk pulang

Kami pun pulang menggunakan mobil Hilux yang tadi kami gunakan untuk datang ke tempat ini dengan Anacha yang menyetir nya

The MurderМесто, где живут истории. Откройте их для себя