4넷 - Rahasia

6.8K 924 68
                                    

Dia benar-benar memelukku sekarang.

***


Author's Pov

"Maafkan aku." Taehyung  lalu mengeratkan pelukannya pada Hyori.

Hyori benar-benar tak tahan. Semakin lama Taehyung memeluknya seperti ini, semakin cepat pula jantungnya meledak. Ini gawat.

Hyori langsung melepaskan pelukan itu secara sepihak. Membuat Taehyung sedikit tersentak.

"Ya! Bagaimana kau bisa mabuk, hah?! Berapa umurmu!?"

Taehyung sepertinya tak mengindahkan ucapannya. Ia menarik pinggang gadis itu hingga tubuh mereka kembali bertubrukan. Terakhir, Taehyung mengeratkan pelukannya seakan-akan tak memgijinkan gadis itu pergi.

"Maafkan aku. Maafkan aku. Sungguh aku minta maaf. Irene, aku merindukanmu."

Hyori sempat membulatkan matanya setelah mendengar nama Irene. Siapa dia?

Hyori berusaha melepaskan diri dari pelukan Taehyung yang super erat, dan akhirnya ia bisa.

"Taehyung lebih baik kau masuk ke dalam." Hyori menarik tangan Taehyung ke dalam apartemennya.

Hyori benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Ia seperti.. bermimpi!

Taehyung benar-benar terlihat berantakan, terlebih lagi dia mabuk!

Bagaimana bisa dia mabuk padahal dia masih di bawah umur?

"Ya! Ada apa denganmu! Bagaimana kau bisa mabuk hah?! Kau terlihat seperti orang lain jika seperti ini, bahkan biasanya kau sangat dingin dan menyebalkan padaku!" celoteh Hyori panjang lebar.

Taehyung merasa kepalanya benar-benar sakit seperti akan pecah, itu belum ditambah ocehan Hyori.

Taehyung langsung menutup bibir gadis itu menggunakan tangannya.

"Diamlah, kepalaku terasa sakit sekali sekarang."

Hyori membeku sesaat. Tapi kemudian ia menggeleng sambil menepis pemikiran konyolnya barusan.

Ia harus ingat, Taehyung mabuk. "Hh.. okey, jadi sekarang jelaskan padaku siapa Irene?"

Taehyung diam. Tapi kemudian ia berteriak marah. "Apa urusanmu untuk mengetahui siapa Irene hah!"

"Ya! Bukannya kau yang mendatangi apartemenku dan tiba-tiba memelukku dan minta maaf? kau sudah tidak mabuk lagi, eoh?" seru Hyori sambil memukul bantal di sofa.

Taehyung diam, lalu menunduk. Ia terlihat seperti sedang menahan sesuatu.

"Dia... orang yang sangat berarti bagiku."

Kini Hyori giliran diam. Menunggu apa yang akan diucapkan oleh Taehyung selanjutnya.

"Dia adalah sahabatku, aku sangat menyayanginya, aku menganggapnya seperti adikku sendiri. Aku berharap persahabatan kami akan abadi, dan kami tidak akan terpisahkan, tapi suatu hari ia menceritakan sesuatu padaku..."

Taehyung menghela napas sejenak. "Dia mengatakan bahwa ia menderita kanker otak."

Hyori membulatkan matanya. Setahunya, kanker otak itu berbahaya dan susah untuk disembuhkan jika sudah mencapai stadium 3.

"Kanker otak? Lalu... apa yang terjadi padanya?"

Taehyung semakin menunduk, menyembunyikan wajahnya.

"Kau bisa menebak sendiri akhirnya bagaimana..."

"Aku benar-benar terpuruk saat ia sudah tak ada di sampingku lagi. Lalu aku memutuskan untuk pindah kesini, tapi aku ingin menyendiri jadi orang tua ku memutuskan agar aku tinggal di apartemen. Lalu aku bertemu denganmu. Jujur saja saat awal bertemu denganmu aku merasa sifatmu sama seperti Irene, sangat ceria dan membuatku nyaman. Ak—aku tidak tau harus apa," kata Taehyung lirih.

Your Voice; TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang