Aku benar-benar menyesal melihatnya.
***
Author's Pov
Jungkook langsung berlari menuju kelasnya, mengingat ia melihat Taehyung dan Hyori berduaan seperti itu membuatnya merasa muak.
Sementara Taehyung dan Hyori masih diliputi rasa kaget karena suara keras tadi. Mereka bertanya-tanya, siapa tadi?
"Ya! Apa yang kau lakukan tadi huh? Tidur di atas kepalaku?!" teriak Hyori tiba-tiba.
"Itu bukan kesalahanku! Kau yang tidur duluan di pundakku, bodoh!" balas Taehyung sambil menjitak kepala Hyori.
Gadis itu hanya meringis dan tak menjawab lagi.
"Menurutku kita akan dihukum lagi. Ini sudah lewat satu jam setelah bel bunyi," kata Taehyung masih melihat ke jam miliknya.
"Satu jam? Oh," jawab Hyori santai. Beberapa saat setelah itu Hyori berteriak.
"APA? SATU JAM KITA LEWATKAN? APA KAU GILA? KENAPA TIDAK MEMBANGUNKANKU TADI? DAN KENAPA KAU IKUT TIDUR HAH?!" seru Hyori sambil melotot.
Taehyung menutup telinganya rapat-rapat. Setelah dikiranya Hyori sudah lebih tenang, dia membuka tangannya yang menutupi telinganya.
"Sudahlah, ayo ke kelas," kata Taehyung yang sudah berjalan duluan.
"YA! Taehyung, tunggu aku!" seru Hyori lalu berlari mengejar Taehyung.
Taehyung's Pov
Benar saja, sesampainya di kelas kami berdua menjadi pusat semua orang, dan saat pulang sekolah kami di panggil ke ruang guru untuk dihukum. Lagi lagi oleh Mr. Jung.
Sebenarnya ini bukan hukuman yang bisa dikatakan berat bagiku, tapi tidak dengan Hyori.
Sepanjang hari dia terus mengoceh tidak jelas dan ujung-ujungnya malah menyalahkanku.
"Cepat kalian keluar dari sini dan selesaikan hukuman kalian, aku muak melihat kalian disini," kata Mr. Jung frustasi.
"Baik, Mr," jawabku dan Hyori serempak.
Saat di ruang guru tadi Hyori sangat tenang, dan aku menebak sebentar lagi dia akan berubah menjadi gorilla kembali.
"YA! KAU TAEHYUNG!" teriak Hyori tepat di belakangku.
Benar kan dugaanku? Ia kembali lagi ke sosok aslinya.
"Apa huh?" jawabku tanpa menengok ke belakang.
"BERBALIKLAH ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU! PPALI!" seru Hyori.
Aku tertawa sejenak, lalu berbalik dan berjalan mendekatinya.
Aku berhenti saat jarak kami tinggal beberapa cm lagi, bahkan hidungku hampir bersentuhan dengan gadis itu.
"Jadi, apa yang mau kau katakan? Gorilla kesayanganku?" kataku berbisik di telinganya.
Gadis itu hanya diam. Tapi kenapa dia jadi menundukkan kepalanya? Apa dia sakit?
"Hei, ada apa? Kenapa kau menunduk begitu?" tanyaku bingung.
"Menyingkirlah dari wajahku, kau membuatku sesak napas," kata Hyori lirih.
Aku menarik dagu gadis itu, lalu mengangkat nya ke atas, menyamakam kepalaku dengan kepalanya hingga hidung kami bersentuhan.
"Apa maksudmu seperti ini membuatmu sesak, huh?"
Sekarang aku tau cara membuat gadis ini diam.
