28스물여덟 - Tertidur

2.9K 439 81
                                    

Udara malam ini dingin. Tapi hatinya terasa hangat.

***

Hyori's Pov

Aku mempercepat langkahku menyusul Taehyung. Aku gila. Dia gila. Kami berdua gila.

Sejak berada di minimarket tadi kami terus berdebat soal lengan Taehyung yang sebenarnya sangat amat sepele.

Dan coba tebak sekarang, anak mesum itu merajuk! Hanya karena ia kalah berdebat!

Sudah cerewet, menyebalkan, aneh, misterius, gila, mesum, dan sekarang kekanak-kanakan?!

Jika kalian baru pertama kali bertemu dengan Taehyung, first impression kalian padanya pasti identik dengan 'tampan' dan kuyakin kalian langsung menyukainya.

Tapi... jika kau sudah mengenalnya lebih dalam kurasa sifat aslinya akan membuatmu jadi berpikir dua kali.

Terkadang aku berpikir bagaimana reaksi fansnya jika tau jika kelakuan aslinya seperti itu?

Mengerti maksudku? Maksudku.. ia hanya—hanya... modal tampan saja! Itu maksudku!

Oke, itu faktanya. Ia menipu dengan wajah tampannya itu.

Dia penipu! Penipu berwujud malaikat yang mengambil hati semua orang. Ya, kecuali aku.

Intinya, jangan menilai seseorang dari tampang luarnya saja! Ingat itu!

"Taehyung tunggu!"

Aku kembali mempercepat langkahku. Secepat apapun aku mencoba berjalan, anak itu masih lebih cepat ketimbang aku. Dan sebenarnya aku sedikit heran kenapa ia tidak berat dengan tas di punggungnya itu.

"Ya! Kau tuli? Aku bilang tunggu!" jeritku mulai kesal.

Lihat itu! Ia bahkan tidak menoleh ataupun berhenti untuk menungguku!

"Taehyung! Astaga kau masih marah soal tadi? Jinjja?" tanyaku tak percaya.

Taehyung bergeming. Entah ia tak dengar atau bagaimana, tapi ia hanya diam saja.

Aku sedikit berlari mengejarnya. Tapi karena sekarang sudah pukul 10 malam dan jalanan sangat gelap, aku jadi tersandung batu.

Aku meringis pelan melihat lututku yang sedikit tergores. Memang tidak berdarah, tapi kakiku tidak bisa digerakkan.

"Aw.. payah! Kenapa hanya jatuh saja kakiku jadi tidak bisa digerakkan begini?" dengusku kesal.

Aku melihat ke sekitar, Taehyung tidak ada. Dan disini benar-benar sepi.

Aku mulai merasa takut. Ingat? Aku benci gelap. Aku menunduk menatap tanah. Kemudian setetes air mataku jatuh tepat di atas lututku.

"Taehyung..." isakku pelan.

Aku terdiam sesaat. Aku mencoba mengingat sesuatu.

Bukannya Taehyung selalu tau apa yang kupikirkan? Apa dia mendengarnya?

Bagaimana jika aku memanggilnya dalam hati? Apa dia akan datang?

Your Voice; TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang