46마흔여섯 - Beban

1.8K 257 158
                                    

Hoyy para pemuja vkook!

Gimana klo 1 komen dri kalian = 10 words 🌝 coba yuk~

















--

Langit di sore itu menjadi saksi bisu yang melihat kesabaran hati seorang Jeon jungkook.

***

Setelah berhasil menarik paksa Taehyung untuk keluar dari apartemennya, Jungkook bernapas lega. Usahanya yang tentunya mengeluarkan banyak tenaga itu ternyata tidak sia-sia.

Taehyung sendiri sudah meledak-ledak marah padanya. Ia beberapa kali berteriak, memberontak, bahkan mengumpatinya seperti: kelinci sialan, bisep maut menyebalkan, dewa kematian, orang gila bergigi kelinci, si sinting dari jahanam, atau monster pencekik manusia tampan dan masih banyak lagi.

Jungkook sih tidak terlalu memusingkan hal itu, yang terpenting adalah Taehyung berhasil ia bawa pergi, jadi umpatan Taehyung yang tidak ada habisnya itu hanya ia anggap angin lalu.

Jungkook jadi penasaran, apakah keputusannya untuk pergi tadi benar? Apa kedua gadis itu sudah berbicara antara satu sama lain? Apakah mereka sanggup menyelesaikan masalah mereka sendiri? Bagaimana jika tidak?

Jujur, Jungkook khawatir dengan Yura. Gadis itu terlihat sangat gugup bahkan sejak keberangkatan mereka tadi. Saking gugupnya, gadis itu sampai tidak mengeluarkan sepatah katapun saat berada di mobil.

Jungkook mengerti, Yura berperilaku seperti itu karena ia merasa bersalah pada Hyori. Ulah yang telah gadis itu lakukan juga bisa dibilang tidak sepele, mengingat Hyori sampai pernah pingsan karena teror dari Yura.

Duh, kalau seperti ini terus caranya Jungkook tak akan bisa hidup tenang. Memikirkan Yura terus-terusan bisa membuatnya gila. Ada-ada saja sih masalah yang menimpanya.

Sekarang ini Jungkook sedang berada di rumahnya. Ia terpaksa membawa Taehyung ke sini, karena memang satu-satunya tempat yang ia pikirkan untuk membawa Taehyung pergi hanyalah ke sini.

Awalnya Taehyung menolaknya mentah-mentah, dia bilang Jungkook mesum lah, cabul lah, bahkan sampai mengatainya belok karena membawa Taehyung ke rumahnya.

Sungguh sebuah pemikiran yang sangat brilian dari seorang alien!

Jungkook tentunya marah, rasanya ia ingin menghajar Taehyung kalau saja ia tidak ingat sedang berada di rumahnya sendiri, terlebih lagi, ada ibunya di sini. Akhirnya Jungkook hanya bisa menggeram dan mengumpati Taehyung dalam hati.

Taehyung tentu saja dengar, ia mempout bibirnya kesal lalu berteriak. "Katai saja aku terus! Kau pikir aku tidak dengar?! Dasar bodoh!"

Jungkook memilih menulikan pendengarannya. Ia melepaskan sepatunya dan masuk begitu saja, sementara Taehyung membuntutinya di belakang. "Ibu, aku pulang."

Ibunya seperti biasa menyambutnya, tapi saat beliau sadar jika ia membawa teman, ibunya berteriak histeris.

"JUNGKOOK ADA PANGERAN TAMPAN DI BELAKANGMU! DIA TEMAN ATAU PACARMU?!"

"IBU!" bentak Jungkook malu. Ia melirik ke arah Taehyung, dan yang laki-laki itu justru menyengir padanya. Sial.

"Apa? Ibu hanya bertanya, lho." Ibunya menatapnya tak berdosa, semakin membuat Jungkook gemas setengah mati.

Ingin mengumpat, tapi ibu sendiri. Jungkook itu sangat berbakti pada ibunya, tapi kalau sikap konyol ibunya sudah sampai ke tahap seperti ini, Jungkook mau mati saja rasanya.

Your Voice; TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang