18열여덟 - Menang

3.3K 478 74
                                    

Kekhawatiran seketika menghantui dirinya.

***

Hyori's Pov

Karena kemacetan di jalan tidak bisa diprediksi, maka jadwal makan malam dipercepat agar nantinya murid-murid tidak merasa kelaparan jika terjadi kemacetan nantinya.

Setelah acara makan malam selesai, kami memutuskan untuk kembali ke bus.

"Wah! Aku kenyang sekali~" celetuk Jungkook sambil berjalan disampingku.

Aku tersenyum kecil lalu memandanginya sejenak.

Wah ternyata hidung Jungkook besar sekali!

Jungkookpun sadar jika sedari tadi aku memandanginya, ia pun menoleh ke arahku.

"Waeyo?" tanyanya heran. (Kenapa?)

Aku lalu menunjuk hidungnya, "Hidungmu besar."

Seketika tawanya pecah, lalu ia balas mencubit hidungku, "Jadi sedari tadi kau senyum-senyum sendiri karena hidungku? Astaga," ucapnya.

Aku mengaduh kesakitan karena cubitannya yang sangat keras pada hidungku. Padahal hidungku kan kecil.

"Aya! Lepaskan!" teriakku kesakitan. (Aduh)

Aku berusaha melepaskan tangan Jungkook dari hidungku, tapi yang ada justru Jungkook semakin mengencangkan cubitannya pada hidungku.

"Kena kau! Masih ingin mengejek hidungku?" seru Jungkook penuh kemenangan.

Aku menggeleng pasrah, lalu menepuk-nepuk tangannya yang menjepit hidungku.

"Geumanhe! Hidungku sakit Kook! Jinjja appo!" seruku. (Hentikan. Sungguh sakit.)

Jungkook menggeleng smabil menyeringai lebar, "Shirreo. Kabulkan permintaanku terlebih dulu! Baru kau kulepaskan. Bagaimana?" tawar Jungkook. (Tidak mau)

Aku mendesah kasar, mau tak mau aku harus menuruti kemauan kelinci nakal ini atau hidungku akan semakin merah nantinya.

"Geuraeyo. Apa maumu?" balasku malas. (Baik)

"Berjanji dulu padaku." Jungkook mengangkat jari kelingkingnya di udara.

Aku mendesah kasar, "Kook, kau sudah besar, okey?" ucapku.

Jungkook semakin mengeratkan cubitannya pada pipiku, membuatku kembali mengaduh kesakitan.

Jungkook menatapku sambil menyeringai, dari tatapannya seperti mengisyaratkan 'Jadi bagaimana? Masih tidak mau?' Tapi cepat-cepat aku menggeleng sebelum hidungku kesakitan.

"Geurae! Geurae! Aku berjanji! Yaksok!" seruku mengaitkan kelingkingku pada kelingkingnya. (Baik. Janji.)

Jungkook tersenyum puas, lalu melepaskan cubitannya pada hidungku.

Membuatku langsung mengelus ujung hidungku yang memerah karena ulah laki-laki disampingku ini.

Your Voice; TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang