Duabelas

821 97 6
                                    

Jaebum, Jackson dan Yugyeom sedang bersiap siap untuk berangkat sekolah, tiba tiba saja ponsel Jaebum berdering menandakan adanya panggilan masuk. Jaebum pun langsung mengangkat panggilan itu tanpa melihat nama yang menelponnya,

"Hallo."

"Jaebum, ini aku Jaepark."

"Hmm, ada apa?"

"Bisakah kau sepulang sekolah nanti temui aku? Ada yang ingin aku bicarakan padamu."

"Kita bertemu di cafe dekat J'Seoul school."

"Baik, sampai nanti."

Setelah itu panggilan terputus, Jaebum pun langsung mengubah mode suara menjadi getar. Alasannya supaya tidak berisik, dan tidak ketahuan ia membawa ponsel ke sekolah.

"Dari siapa?" tanya Jackson,

"Jaepark."

"Manager Junior? Tumben sekali ia menghubungimu." ucap Yugyeom, dan Jackson pun mengangguk seperti membenarkan ucapan Yugyeom.

"Mungkin ini ada hubungannya dengan Junior." kata Jackson dengan nada menyindir, tapi sayang sekali Jaebum tidak peduli sindiran Jackson. Melainkan ia mengangkat bahunya sambil berkata,

"Aku tidak peduli."

***

Malam berikutnya Junior kembali bertemu dengan Youngjae, mereka kembali bertemu disebuah taman yang biasa mereka datangi bersama.

Entah perasaan biasa atau tidak Youngjae pun selalu menyanggupi permintaan Junior, dan Junior pun selalu merasa senang jika Youngjae selalu bisa menemaninya.

"Youngjae-"

"Junior-"

Mereka memanggil bersamaan, lalu tertawa kecil.

"Kau duluan." seru Youngjae, dan Junior pun mengangguk.

"Aku tidak tahu apakah ini salah atau tidak, tapi aku benar benar nyaman berada disampingmu. Aku menyukaimu,"

Youngjae pun langsung menghentikkan langkahnya ketika mendengar penuturan dari Junior, dan Junior juga mengikuti langkah Youngjae yang terhenti.

"Youngjae kau baik baik saja? Apakah ada yang salah dari ucapanku?"

Youngjae pun menggeleng dan tersenyum,

"Tidak. Kau tidak salah, tapi hatimu yang salah."

"Apa? Kenapa seperti itu?"

"Kau sudah mempunyai Jaebum, kenapa bisa kau berkata seperti itu?"

Junior pun menunduk memikirkan perkataan Youngjae, apa yang Youngjae katakan ada benarnya. Tapi apakah perasaan itu salah? Mengapa perasaan harus disalahkan?

"Youngjae ku mohon mengertilah."

Junior pun langsung memeluk Youngjae yang sedari tadi hanya diam, Youngjae diam karena ia sedang memikirkan sesuatu. Sampai ia sudah selesai bergulat dengan pikirannya itu lalu ia berkata,

"Aku mengerti, beri aku waktu Jun."

Tangan Youngjae pun membalas pelukan Junior,

'Maafkan aku, Jin'

***

Jinyoung, Mark dan Bambam sedang menikmati jam istirahat mereka dikantin, tiba tiba datanglah tiga orang yang membuat Bambam kesenangan dan membuat Mark membuang pandangannya.

"Bisa 'kah kami bergabung dengan kalian? Sepertinya meja disini sudah penuh semua." tanya Jaebum,

"Tidak-"

Jin & JunWhere stories live. Discover now