Tujuhbelas

844 106 19
                                    

Keesokan harinya Jaebum dan Mark harus bangun pagi pagi sekali karena mereka harus kerumah sakit tempat Junior dan Jinyoung di lahirkan, mereka harus membuktikan apakah benar Junior dan Jinyoung adalah saudara kembar yang terpisah.

Udara masih dingin sekali dan masih gelap, Mark tidak yakin apakah mereka bisa masuk ke rumah sakit di jam 5 pagi seperti ini, tapi Jaebum yakin jika mereka mempunyai alasan yang kuat.

Jaebum dan mark memasuki rumah sakit, mereka memakai jaketnya masing masing untuk menutupi seragam yang mereka kenakan dan di tambah jaebum memakai masker dan topi karena dia adalah Idol. Fans fansnya banyak dan pasti jika Jaebum tak memakai penyamaran dengan mudahnya fans akan menemukanya.

Mereka berjalan kearah resepsionis, Jaebum tiba tiba mengandeng tangan Mark, dan Mark pun sontak kaget.

"Permisi, dimana ruang Dokter kehamilan? Maaf kita sepagi ini, karena kekasih 'ku mual mual dan aku curiga dia hamil."  ucap Jaebum pada kedua resepsionis, Mark melotot kaget karena Jaebum Mengucapkan alasan yang tidak tidak.

"Dokter belum datang sepagi ini tapi jika anda ingin menunggu tidak apa apa, anda bisa lurus dan belok kanan." jawab satu resepsionis, Mark dan Jaebum pun mengangguk lalu keduanya berkata terima kasih pada resepsionis itu.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Mark dengan kesal.

"Jika kau ingin marah kepada 'ku nanti saja."

Mereka berjalan lurus tapi kemudian mereka berbelok ke kiri bukan kekanan karena tujuan mereka adalah Ruang arsip.

"Apakah kau yakin dokumenya masih ada?" Tanya Mark seperti ragu ragu.

"Iya aku- Mark?" Ucapan Jaebum terpotong, Mark pun menelan ludah karena di depan ruang arsip ada lelaki berparuh baya yang bertugas menjaga ruang arsip.

"Bagaimana ini?" Mark berbisik, Jaebum mencoba mencari ide.

"Kau pura pura bertanya denganya dimana kamar mandi dan kau minta dia antarkan dirimu ke kamar mandi dan aku akan masuk, kau mengerti?"

Mark pun mengangguk atas ucapan Jaebum. Mark memberanikan diri melangkah ke Pria Paruh baya yang sedang duduk di depan ruang arsip itu.

"Permisi, dimana letak toilet?" Tanya Mark dengan canggungnya.

"Di sana, kau tinggal lurus." Ucap pria paruh baya itu dengan menunjuk arah yang dimaksud.

"Ehmm.. Bisakah kau antarkan?" 

Pria paruh baya itu memasang ekspresi kesal di wajahnya, sebenarnya Mark takut tapi ... yasudahlah demi Jaebum masuk keruang arsip itu.

Saat Jaebum melihat Mark dan lelaki itu sudah tidak ada, Jaebum pun berlari menuju ruang arsip itu. Keberuntungan di tangan jaebum kali ini, karena pintu tidak di kunci.

Saat Jaebum masuk, ruangan itu sangat gelap dan tidak mungkin jika Jaebum menyalakan lampu karena itu akan ketahuan. Dengan lampu ponselnya dia menerangi jalan dan mulai mencari data data kelahiran, ia mencari di rak tahun kelahiran Junior dan Jinyoung,

"Ayolah Jaebum..." gumam Jaebum masih sibuk mencari.

Dan Gotcha!

Ia mendapatkanya, Jaebum tak perlu membaca dokumen itu. Dengan cepat ia bergegas memasukanya kedalam tas miliknya, lalu ia mengirim pesan pada Mark untuk mengelabui penjaga itu lagi karena pasti penjaga sudah kembali ketempat.

.

"Permisi Tuan! Maaf merepotkan, aku lupa dimana jalan ke ruang melahirkan. Ibuku sudah ingin melahirkan! Tolong Tuan antarkan aku!!"  

Jin & JunWhere stories live. Discover now