Duapuluhsatu

904 107 13
                                    

Hari pun sudah mulai senja, matahari semakin mengundurkan diri dari tugasnya. Seorang pria setengah paru baya sedang duduk dekat jendela cafe, siapa lagi kalau bukan Taecyeon. Setelah bolak balik mencari alamat ia benar benar merasa menyerah karena tidak menemukannya. Jadi, ia memutuskan untuk beristirahat di cafe yang ia lewati,

"Silahkan Tuan kopinya."

Taecyeon pun tersadar dari lamunannya. Ia pun mengadahkan kepalanya ke atas untuk mengucapkan terima kasih pada pelayan tersebut,

"Terima kas-- Yubin?"

Taecyeon segera berdiri saat mendapati seseorang yang benar benar ia kenali, lalu ia segera menahan lengan pelayan yang ia panggil Yubin tersebut.

Jantung Yubin berdegup dengan kencang saat bertemu seseorang yang ada dihadapannya, sudah 18 tahun mereka tidak bertemu. Yubin perlahan melepaskan tangan pria yang menahannya,

"Maaf Tuan sepertinya anda salah orang, permisi."

Setelah itu Yubin segera berlari menuju dapur cafe. Sedangkan Taecyeon memutuskan untuk memakai cara nya sendiri untuk bertemu istrinya itu. Ia pun segera keluar dari cafe dan meninggalkan kopi yang belum ia teguk sama sekali.

"Yubin."

Yubin menoleh dengan deru nafas yang naik turun,

"Kau kenapa? Kau seperti melihat hantu?"

"Ah itu, aku baik baik saja Minzy."

Teman Yubin tersebut pun tersenyum ketika mendengar kata 'baik baik saja'.

"Kalau begitu kau boleh pulang, cafe sudah mulai sepi. Yoona dan Yuri juga akan datang sebentar lagi."

Yubin hanya mengangguk kaku, lalu ia menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. Saat selesai ia melihat suasana cafe yang sudah sepi, ia pun menelusuri semua sudut cafe. Apakah orang itu sudah pergi? Pikirnya.

"Yubin, kau sedang apa?"

"Ah tidak ada apa apa, sampai jumpa Yoona."

***

Sudah beberapa menit berlalu Taecyeon menunggu didepan cafe hanya untuk memastikan apakah pelayan cafe tadi itu adalah istrinya? Ingat, istrinya! Mereka sama sekali belum ada kata untuk pisah, dan status sebagai suami istri itu bertahan sampai 18 tahun sekarang ini. Tapi karena masa lalu bodoh itu...

Taecyeon tersenyum miris setiap mengingat hal itu kembali. Ia pun kembali menatap pintu cafe, berharap orang yang ia tunggu keluar dari cafe itu.

Saat saat yang ia tunggu pun akhirnya tiba, dengan gerakan cepat ia segera meraih tangan yang ia rindukan selama ini. Siapa lagi kalau bukan sang istri, Yubin. Ia segera menarik Yubin untuk masuk kedalam mobilnya, dan Yubin sama sekali tidak ada penolakan karena ia benar benar terkejut atas tindakan Taecyeon yang tiba tiba.

"Tunjukkan jalannya."

Yubin melirik takut ke arah suaminya,

"I..ikuti saja jalurnya. Setelah itu belok kanan."

Taecyeon segera mengemudikan mobilnya dan menuruti arahan Yubin,

"Kemana lagi."

"Belok kanan lagi, setelah itu lurus diantara pertigaan. Dan... tepat bagian sebelah kiri."

Taecyeon segera mengikuti arahan sampai mobilnya tiba disebuah rumah yang sederhana, baginya rumah seperti itu sangat tidak layak untuk ditinggali oleh istrinya.

Mereka pun memasuki rumah Yubin, Yubin segera duduk dengan jantungnya yang terus berdegup tidak beraturan. Taecyeon melihat lihat seisi rumah Yubin,

Jin & JunWhere stories live. Discover now