Epilog

1.2K 121 26
                                    

"Jun, bajumu sudah menumpuk kau tidak mencucinya?"

"Kau ini kakaku Jin, bisakah kau yang mencucinya?" ucap Junior dan mengalihkan perhatianya lagi pada majalah yang di bacanya.

"Sedari tadi kau hanya berbaring di sofa, cobalah bantu Ibu."

Tidak ada tanggapan dari Junior, percuma saja Jinyoung memberinya nasehat. Jinyoung tiba tiba tersenyum dan mengeluarkan ponselnya,

"Mark? Hallo? "

"Mark bisakah kau kesini?"

Junior yang tadi hanya memandang majalah tiba tiba memandang Jinyoung dengan wajah kesal, ia pun beranjak dari sofa dan membanting majalahnya.

"Mau apa?" Tanya Jinyoung.

"Mencuci pakaian."

"Bukankah kau tidak mau? -oh kau takut dengan amark yaa!" Jinyoung menggoda adiknya seperti itu membuat Junior membelalakan matanya,

"Aku hanya trauma! Dia mengeplak kepalaku saat kemarin di rumah ibu!"

"Sudahlah cepat kau berberes beres Jaebum dan Youngjae mau kesini."

Junior mengangguk, tapi tiba tiba ia teringat sesuatu.

"Mark tidak kesini kan?"

"Tidak sayang." Jawab Jinyoung sambil tertawa menuju lantai atas.

"Apakah dia kakak 'ku? Tolong jangan katakan."

***

Diposisi lain Youngjae sedang menunggu bus di halte, sedari tadi ia hanya melihat jam tanganya karena bus belum lekas datang. Saat dia berniat untuk duduk kembali di tempat duduk halte, ia melihat mobil yang ia kenal berhenti tepat di depanya dan membuka kaca mobil.

"Kau ingin kerumah junior 'kan? Ayo pergi bersama sama."

"Tidak usah Bum." ucap Youngjae pada pemilik mobil itu yang ternyata adalah Jaebum.

"Ayolah, aku tahu diriku merebut Jinyoung darimu tapi kau juga merebut Junior dariku. Ayolah masuk."

Youngjae akhirnya masuk kedalam mobil Jaebum tapi di perjalanan mereka hanya diam dalam keheningan yang di ciptakan oleh mereka sendiri. Youngjae sedari tadi hanya memainkan ponselnya, sedangkan Jaebum hanya fokus pada mengemudinya. Entah sampai kapan mereka seperti ini mengikuti Ego mereka sendiri.

**

"Ya tuhan jika Jinyoung disini pasti dia akan menjagaku."

"Sudahlah Bam jangan mengeluh! Dia sudah tinggal bersama orang tuanya."

Mark sedang menjaga Bambam yang sedang demam, Bambam selalu mengeluh pada Mark tentang kepergian Jinyoung dan selalu menangis setiap Mark berbicara dia akan pergi. Itulah sikap Bambam yang tidak mau di tinggal sendirian.

"Kapan kau berangkat?"

"Aku akan menunggu saat kau sudah sembuh, tenang saja. Aku tidak akan meninggalkanmu saat keadaamu seperti ini." jelas Mark sembari mengompres dahi Bambam.

"Kalau begitu aku tidak akan sembuh."

"Kau jangan gila! Kau ini sudah besar, kita sudah lulus."

Bambam hanya diam karena terkena omelan Mark. Lagi, dia sudah pasrah kalau Mark akan meninggalkan seoul. Saat itu juga pandangan mereka  kearah pintu karena pintu terbuka memperlihatkan wajah tampan Kim Yugyeom.

"Hey apakah aku menganggu." Tanya Yugyeom memandang kedua orang dihadapannya,

"Tidak sayang, ayo duduk di sampingku. Mark minggirlah Yugyeom ingin duduk."

Jin & JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang