blok A no 16

50.7K 5K 175
                                    

"BANG YOYO mau ujan bantuin angkat jemuran!" Teriak Tzuyu.

"Kenapa ga minta tolong Sejeong sih?" Kata Yoyo.

"Kan kak Jeong lagi nyuci piring di bawah. Emangnya kakak main mulu ga bantu-bantu?!" Kata Tzuyu lagi.

"Ngomel mulu udah kaya emak-emak lo Yu." Ujar Yoyo.

Sejak kemarin, mama sama papa berangkat honeymoon kedua sampai seminggu ke depan. Sialnya asisten rumah tangga di rumah juga malah berenti mau nikah katanya. Jadilah anak-anak di rumah ini harus mengurus segala kebutuhannya sendiri.

Ada empat anak yang ditinggal tidak menjamin rumah akan rapih bersih. Buktinya saat ini rumah berantakan kaya kapal pecah. Baju habis dijemur menumpuk. Cucian juga menumpuk di tempatnya. Belum sepatu bekas dipake ga disimpen lagi ditempatnya.

"Kak, kenapa banyak banget sih baju yang harus di setrika? Pegel." Keluh Chanwoo.

"Kan kita berempat wajar bajunya banyak." Jawab Sejeong.

"Kak aku takut deh pulang mama bawa kabar buruk."

"Maksudnya?"

"Gimana kalau kita punya adik lagi?" Tanya Chanwoo.

"Jangan sampai, Woo. Kita empat bersaudara aja udah begini. Gimana nambah?"

"Tapi kak, mama tuh subur banget. Jarak kita aja deket-deket."

"Berdoa aja semoga ga nambah ya, Woo. Ga kebayang kalau harus ada bayi lagi di rumah."

Keluarga ini terlalu rajin produksi lahirlah empat anak pada tahun 1995, 1996, 1998 dan 1999. Waktu Chanwoo lahir, Yunhyeong sempat dititipkan di budenya. Waktu Tzuyu lahir, giliran Sejeong yang dititpkan di neneknya. Tetapi, ketika mereka masuk SD sudah tinggal bersama orang tuanya lagi.

"Yu, kok kakak takut ya apa yang Chanu bilang bener." Kata sejeong.

"Emang kak Chanu bilang apa ?"

"Katanya kalau mama pulang honeymoon terus bawa adik baru gimana?"

"Duh, kak. Jangan deh. Nanti mau ditaro dimana adiknya? Kamar kan udah penuh semua."

"Bukan soal kamar, Yu. Ga malu apa umur segede kita punya adik bayi lagi? Di kampung-kampung seumur aku itu udah banyak yang beranak. Masa aku dapet adik?" Kata Sejeong.

Yunhyeong mendengar percakapan itu ikut berpikir juga. Ibunya belum menopause masih ada kemungkinan memiliki adik baru. Tiga adik saja sudah membuah dirinya muak apalagi jika harus ditambah satu bayi. Yunhyeong geleng-geleng.

***

Tadi siang, Sejeong sama Tzuyu video call sama mama papa. Ekspresi wajah mama bahagia banget bilang pulang dari liburan akan ada kejutan buat mereka. Sejeong sama Tzuyu langsung mikir, kalau kabar bahagianya itu Tzuyu mau punya adik. Mau marah juga ga bisa. Masa nyuruh mama gugurin. Kan dosa? Mau seneng juga kesel. Ini lebih bikin galau dari putus cinta kalau emang kejadian.

"Jeong, jangan canda deh. Beneran mama bilang mau kasih kejutan?" Kata Yoyo.

"Ngapain aku boong bang? Tanya Tzuyu dah yang ga bisa boong."

"Beneran kok bang. Malah mama bahagia banget wajahnya waktu bilang itu. Aku ga mau punya adek."

"Emang siapa yang mau, Yu? Chanu aja ga mau." kata Chanwoo.

"Kenapa bisa-bisanya mama papa bikin kita berspekulasi sih." Kata Yunhyeong.

"Kalau beneran punya adik lagi juga kita ga bisa nolak kan. Itu titipan Tuhan." Kata Sejeong.

"Pusing ah. Chanu mau main dota aja. Pasrah aja apapun yang terjadi." Kata Chanwoo. Ia langsung menuju kamarnya.

"Adek juga pusing. Mau main ke rumah Chaeng aja." Kata Tzuyu.

"Lo juga pasti kau pergi ya, Jeong?" Tanya Yoyo.

"Iyalah kak. Kita kumpul berempat juga ga akan ada solusinya. Mendingan ngegosip di rumah sebelah (rumah Eunha)." Kata Sejeong.

Tinggalah Yunhyeong yang stres sendiri. Semoga kabar bahagianya bukan itu Tuhan. Doa Yunhyeong.

***

Seminggu terasa sangat lama. Selain karena beres-beres rumah sendiri, keempat anak ini dipenuhi persepsi menakutkan soal punya adik lagi.

Akhirnya mama papa pulang juga.

"Mama papa gimana honeymoonnya?" Tanya Sejeong seceria mungkin.

"Seru banget! Malah mama sempet snorkling liat hiu dari deket." Jawab mama.

"Pokoknya worth it banget ya ma." Tambah papa.

"Ma pa. Kejutannya apa nih. Chanu penasaran."

"Ooohh iya hampir lupa ya ma" Kata papa.

"Jadi gini. Keluarga kita dapat rezeki....."

Mata keempat bersaudara itu membulat menunggu ucapan mama selanjutnya.

"..... kita bakal liburan ke Eropa akhir tahun nanti."

HAH! Keempatnya menarik nafas lega.

"Kok reaksi kalian kaya lega gitu bukan seneng?" Kata papa.

"Sebenrnya kita takut pulang dari sana aku punya adik." Kata Tzuyu jujur. Mama dan papa tertawa.

"Justru kita berangkat honeymoon lagi karena mama udah ga mungkin hamil lagi. Pantesan kalian waswas mukanya. Mama juga udah malas urus bayi. Gedein kalian berempat aja udah cukup." Kata mama.

"Papa juga udah tua. Yakali punya baby lagi. Perhatiin kalian berempat aja udah cukup." Tambah papa.

"Mama papa kok abang terharu ya." Kata Yunhyeong.

"Jeong juga jadi sedih."

"Aku juga kak." Sahut Chanwoo.

Sedangkan si bungsu langsung meluk papa mama.




********

Aku baca komentar kebanyakan bilang blm ada keluarga yang normal. Yang ini normal ngga ? Pendapatku sih ini paling wajar.

tetangga masa gitu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang