A journey of Life

Tetaplah kuat, setidaknya untuk adik-adik kecil itu

Aku menulis banyak hal. Beberapa ide aku ambil dari pengalaman pribadi, dan juga aku senang menjadi pemerhati hidup orang lain. Bukan kepo mengenai hidup mereka, hanya saja aku belajar banyak hal dari kehidupan yang mereka jalani. Belajar dari pengalaman mereka membuatku sadar bahwa hidup memang tak pernah mudah. Dibutuhkan ketangguhan dan kesabaran yang luar biasa untuk benar-benar siap menghadapi rumitnya kehidupan.

Usianya 29 tahun, seorang wanita tangguh dengan dua anak yang menjadi alasannya untuk tetap bertahan di tengah terpaan berbagai masalah. Masih sangat cantik meski telah melahirkan dua anak, cerah dan bersinar hingga tak nampak beban yang sedang ia tanggung. Bekerja keras, menjadi kepala rumah tangga pengganti seorang lelaki yang meninggalkannya. Dari sorot matanya aku melihat ada kesedihan yang sangat mendalam saat bercerita tentang kehidupannya. Pernah menikmati hidup yang menyenangkan, hingga akhirnya roda berputar dan segalanya berubah. Dari raut wajahnya, ia tidak bisa berbohong bahwa pria itu adalah belahan jiwa yang benar-benar dicintainya meski ia telah ditinggalkan dan dikecewakan berkali-kali. Penyesalan paling sesal yang aku sesali adalah tentang lelaki itu. Bagaimana bisa kamu meninggalkan seorang wanita yang benar-benar mencintaimu? Mengorbankan apa saja yang ia miliki demi kebahagiaan keluargamu? Kamu membuatnya kecewa berkali-kali, awalnya ia bisa saja memaafkan kesalahanmu tetapi hanya sekali. Wanita adalah makhluk yang paling mudah untuk diluluhkan hatinya, tetapi dikecewakan terlalu sering akan membuat hatinya tidak lagi peka.

Roda berputar, kehidupannya berubah, kini ia harus bekerja untuk tetap terus bertahan hidup. Dia tidak mungkin santai dengan kehidupan yang sedang ia jalani, ada dua anak yang masih kecil dan membutuhkan biaya tidak sedikit. Wanita yang benar-benar tangguh dan sabar. Mungkin, jika aku berada di posisimu aku tak akan setangguh kamu. Terima kasih atas pengalaman hidupmu, tetaplah berjuang dan selalu tersenyum. Anak-anak tanpa dosa itu telah kehilangan sosok ayahnya, mereka tidak tahu apa-apa. Aku tahu betapa rumit kehidupan yang kau jalani, tetapi tetaplah kuat setidaknya untuk adik-adik kecil yang tidak tahu-menahu.

Aku belajar banyak hal dari kehidupan yang kau jalani, kak!

Pernikahan, membangun sebuah rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Mematangkan kedewasaan bersama pasangan adalah suatu keharusan. Tidak perlu terburu-buru untuk menikah, mengenali diri sendiri penting sebelum kau berbagi kehidupan dengan calon pasangan hidup. Kegagalan-kegagalan dalam sebuah rumah tangga pernah aku alami, meski bukan aku pemeran utamanya. Aku menemukan beberapa kerumitan yang harus kuselesaikan seorang diri. Hingga akhirnya, menemukan sebuah celah untuk menciptakan kebahagiaan sendiri walau aku harus berbohong tentang beberapa kesedihan yang kumiliki.