Terima Kasih, Luka

2.7K 161 4
                                    

Rumah dan keluarga. Aku memiliki ruang-ruang dengan segudang kisah yang pernah menciptakan tawa bahagia dan luka pahit juga keluarga yang menemaniku tumbuh hingga sedewasa saat ini. Kuabadikan kisah ini sebagai salah satu cara untuk melegakan rasa dan kepadamu yang serasa agar kepalamu bisa membaca diri sendiri dan berakhir pada sebuah rasa bangga oleh kenyataan dimana hatimu sekeras batu karang yang meskipun di tempa berkali-kali tetap berdiri kokoh.

Aku tidak pernah memilih akan dilahirkan di keluarga yang seperti apa, dengan ayah dan ibu pilihanku. Tuhan menggariskan sebuah takdir untukku, dengan luka dan bahagia yang harus siap aku jalani. Aku masih beruntung jika dibandingkan dengan anak-anak lain di luar sana yang bahkan matanya tidak pernah saling berbalas tatap dengan ayah atau ibunya. Di titik ini aku merasa bersyukur, setidaknya aku belajar memaknai kerasnya kehidupan dari hidup orang lain.

Terlahir dari sebuah keluarga yang utuh, namun tumbuh bersama puing-puing kehancuran. Tidak semenyedihkan kalimat di awal, sebab aku merawat sedih dengan sangat baik hingga makna bahagia yang sebenarnya menemukan diriku.

A journey of LifeWhere stories live. Discover now