Memilih untuk tidak memilih

2.2K 144 4
                                    

Memasuki bulan Ramadhan aku merasakan dua hal, senang sekaligus sedih. Senang karena bulan ini adalah bulan suci, sedih karena aku tidak bisa menjalaninya bersama keluarga yang utuh. Sudah beberapa tahun belakangan ini, setiap bulan Ramadhan aku dihadapkan pada pilihan akan makan sahur pertama di rumah yang mana; rumah ibu atau ayah. Ahh, andai saja kalian tahu kalau aku ingin duduk dan makan tidak bersama salah satu dari kalian. Aku rindu masa-masa dimana aku  masih kecil dan diajari berpuasa oleh kalian, selalu diimingi hadiah di penghujung bulan suci jika puasaku full. Ahh, ayah ibu ini bukan tentang kesedihan, aku hanya rindu "kita". Saat ini aku memilih sendiri, jauh dari kalian dan mengarang bebas tentang ketidakpulanganku. Aku tidak ingin membuat salah satu dari kalian sedih karena pilihan yang tidak harus aku pilih. Aku memilih untuk menghabisi waktuku di kota, memangkas habis luka-luka yang pernah tercipta.
Malam ini, aku rindu. Rindu kita yang dulu. Tenang saja, aku bahagia dengan caraku memilih untuk tidak memilih, ini jalan tengah yang kupilih untuk tidak menyakiti salah satu hati kalian.

Ayah, ibu, selamat menyambut bulan suci ramadhan. Semoga perasaanku sama seperti kalian, sama-sama merindu.

A journey of LifeWhere stories live. Discover now