Pasrah

1.7K 107 7
                                    

Aku pernah meminta Tuhan mencabut nyawaku karena kenyataan yang sama sekali sulit aku terima. Bagaimana bisa aku dengan mudah menerima kenyataan bahwa ayah dan ibuku kini bukan lagi sepasang suami istri. Kenyataan bahwa aku harus memilih akan tinggal bersama siapa selanjutnya, pilihan yang menurutku tidak layak diberikan kepada seorang anak. Bagaimana bisa aku memilih antara ayah dan ibu ?

Beberapa saat aku hidup bersama kesunyian yang memenjarakan tubuh tabahku, aku menyalahkan diriku sendiri atas kehancuran keluargaku. Aku mengira-ngira bahwa akulah penyebab mereka berpisah. Membenci diriku sendiri, menjadikan pelbagai kesenangan sesaat sebagai pelarianku. Aku hancur.

Sampai aku menyadari satu hal, hidup memang tidak pernah mudah. Aku harus berusaha lebih tegar menghadapi kenyataan, aku tidak ingin kenyataan itu terus menerus merampas kebahagiaanku. Ayah dan ibuku tidak pernah merencanakan perpisahan sebelumnya, aku yakin sebelum memutuskan berpisah mereka telah melalui banyak pergumulan yang menguras tenaga dan pikiran mereka. Aku harus berusaha untuk baik-baik saja dengan segalanya, aku harus bisa menikmati hidupku.

Dan hari ini, aku memutuskan untuk menjalani kehidupanku dengan tertawa keras atas setiap masalah yang selalu berusaha melukaiku. Perpisahan mereka adalah kehancuran yang paling menyedihkan namun segalanya tidak perlu hancur hanya karenanya.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Feb 22, 2018 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

A journey of LifeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant