3

88.6K 5.8K 79
                                    

Salam hangat buat readers...
Ini pertamakali aku buat cerita di wattpad, sebenernya dari dulu memang suka ngarang cerita gitu cuma karena kesibukan jadi yaaa begitulah hhii.. yah malah curhat hhaa.. oke deh lanjut...
Maaf kalau typo bertebaran hehe..
Happy reading..
semoga suka ceritanya😄
Tinggalkan jejak yaa readers ditunggu vote dan komennya..
.
.

FR POV
.
.

Suara air hujan turun gemericik membasahi jalanan beraspal yang dengan tenangnya seakan ia akan turun abadi, awan putih tebal menyelimuti sore itu menambah suasana sendu mengantar matahari yang sebentar lagi tenggelam di ufuk barat. kesibukan karyawan Reygan Adv mengejar sedikit rezeki yang diberikan sang pencipta kian berlalu, digantikan dengan kesibukan untuk kembali ke tempat dimana mereka bisa mendapatkan kebebasan sesaat untuk melupakan beban seharian yang menguras energi dan pikiran.

Riani masih termenung di ruangannya, dagunya ia topang di tangan kirinya, pandangannya masih terpaku ke jendela besar yang dihiasi titik hujan yang mulai berembun.

"Jadi hari ini aku hanya duduk diam seperti ini, tidak ada yang aku kerjakan?" Helaan nafas Riani dibuang kasar

Gadis itu beranjak dari duduknya, merapikan meja dan pakaiannya yang sedikit berantakan.
"Sudah waktunya pulangkan?" Tanyanya pada diri sendiri pandangannya melihat pakaian yang dikenakannya dari ujung kaki hingga kemeja yang gadis itu kenakan.

"Sudah" jawab suara pria dingin di depannya.

Riani pun terlonjak kaget, pandangannya buru-buru melihat sosok suara itu berasal
"Tu..tuan" seperti biasa setiap kali bertemu sosok itu irama jantung Riani berdetak tak beraturan.

"Periksa emailmu nanti, dan sekarang kau boleh meninggalkan ruangan ini" perintahnya, wajah lelah tampak menyelimutinya, namun tak mengurangi sedikitpun ketampanannya.

"Apa? Memangnya siapa dia beraninya memerintahku seenaknya seperti itu ? Apa kau lupa Riani, dia itu atasanmu sekaligus bosmu, ingat itu!" Kening Riani tampak berkerut termenung memandangi wajah tampan didepannya

"Sampai kapan kau akan memandangku seperti itu hah?" Ucap Orlando membuyarkan lamunannya.

"Eh.. iya ma maaf tuan, nanti saya akan periksa emailnya" buru-buru ia memalingkan wajahnya, Riani mencari tasnya yang berada di sandaran kursi untuk menghilangkan kepanikannya.

Riani mendengar suara langkah kaki menjauhinya, bos tampannya itu sudah meninggalkannya kembali ke ruangan.

"Hmmmm... apa dia punya hobi mengagetkan karyawannya? sepertinya sebulan aku bekerja disini aku akan mendapatkan penyakit jantung" Riani menggelengkan kepalanya pasrah. Ia pun keluar dari ruangannya. Langkahnya terhenti di ujung lift.
.
.

Orlando POV
.
.

"Gadis aneh" ucap orlando pelan, sunggingan senyum terukir dari wajah tampannya itu sambil memunggungi Riani yang masih sibuk mencari tasnya.

Orlando pun bergegas merapikan dokumen-dokumen penting yang bertebaran di mejanya, kemudian ia bersiap untuk pulang.

Orlando melangkah keluar ruangan menuju lift yang akan membawanya ke lantai dasar, namun perhatiannya teralihkan menemui gadis aneh yang sedang berjalan menuju arah tangga evakuasi.

Orlando mengerutkan dahinya bingung "Sedang apa dia?" Lalu tanpa sadar Orlando mengikuti sosok wanita mungil yang tingginya hanya sepundaknya itu.

Langkah orlando yang besar-besar dengan mudah mengejarnya. Tak sampai satu menit Orlando sudah berada satu meter dibelakang dari gadis itu.

UnpredictableWhere stories live. Discover now