21

55.8K 3.2K 114
                                    

TutyHayatiAnwar
Aishh moment nya bikin iri saja😂😑😬. Uhh lando adakah sisa cowok yg begitu😆

artan2626
Duhh aing baper euy .. kapan gua kyk gitu ... liat sunset brng doii wkwk

maqhfitussafira
Bunga2 cinta udah bertebaran nih dimana mana...😊😊😊💐💐💐

dissy_sy
Syukaaaaa banget dah Gue. 😊😊

Hollaaahh.. 🙌

Lanjut? Oke, Semoga suka..

Typo? Kasih tau 😊

Happy Reading Readers... 😊😊

----------

FR POV

Riani mengerjapkan mata silau dengan cahaya lampu yang meneranginya. Ia membenarkan posisinya, Merasa pegal dibagian bahunya dan tersadar bahwa dirinya tidak sedang tertidur dikamarnya.

"Terbangun?" Suara pria disampingnya membuatnya terkejut, tubuh Riani sontak menjauh lalu menoleh kearah sumber suara.

"Lando? Ini di--"

"Pesawat" ucap bos tampan itu sebelum Riani menyelesaikan pertanyaannya. pandangannya ia fokuskan ke iPad yang ada di genggamannya.

Riani lalu mengerutkan dahinya. Terakhir kali yang diingat Riani, dirinya sangat mengantuk di mobil saat perjalanan pulang menuju hotel tempatnya menginap

"Bukankah tadi---" lagi-lagi pertanyaan Riani dipotong oleh bosnya itu.

"Tadi aku mendapat kabar ada sedikit masalah dikantor dan mengharuskan aku pulang lebih cepat" ucapnya masih dengan raut wajah serius memandangai benda kotak datar itu.

Seketika pikiran Riani teringat akan saudara kembar bosnya.
"Apa Leo membuat masalah dikantor?" Tanya Riani ragu.

Sudah cukup kau bermain-main dengan nona manisku, kembalikan dia sekarang juga, atau aku akan membuat perusahaanmu benar-benar bangkrut!

Desah Orlando mengingat perkataan Leo yang meneleponnya saat diperjalanan pulang menuju hotel "Sepertinya" ucap Orlando sambil memijit tengkuknya yang terasa pegal.

"Dan sepertinya kau butuh istirahat tuan" ucap Riani memperhatikan pria disampingnya yang terlihat lelah.

Tak disangka pernyataannya yang dilontarkan itu mampu mengalihkan pandangan Orlando padanya.

"Segera, setelah aku menyelesaikan ini" tunjuknya pada iPad miliknya sambil tersenyum yang membuat Riani canggung.

"Eh.. em" Riani lalu memalingkan pandangannya kearah lain untuk mengurangi debaran jantungnya.

"Tidur" Orlando menarik kepala Riani agar menyandar pada bahunya.

"Jangan bergerak, tetap seperti ini" perintahnya pada Riani yang sudah bersandar pada bahunya.

"Tidak, kau akan semakin pegal jika aku seperti ini" ucap Riani yang tubuhnya masih kaku di bahu Orlando.

"Ini perintah, tidurlah" dengan nada tegas.

Riani menghembuskan napas panjang "bossy!" Ucapnya pelan, tubuh kakunya pun perlahan rileks, rasa kantuk kembali menghampirinya sehingga ia kembali tertidur di bahu seksi milik bosnya.

Orlando yang mendengar gumaman sekretarisnya itu hanya menyunggingkan senyum dan melanjutkan kembali pekerjaannya.

****

Pukul delapan pagi suara langkah kaki besar-besar milik seorang pria terdengar di area koridor lantai dua yang masih terbilang sepi.
"Nona manis!" Seru pria tampan berkacamata dari arah pintu ruangan Riani.

UnpredictableWhere stories live. Discover now