35. Mengosongkan Perguruan

2K 51 1
                                    

"Tunggu dulu!" seru Yue Buqun mencegah istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu dulu!" seru Yue Buqun mencegah istrinya. Ia lalu memberi salam kepada Enam Dewa Lembah Persik dan berkata, "Maafkan jika kami tidak mengadakan sambutan yang sepantasnya atas kunjungan Anda berenam di Gunung Huashan ini. Kalau boleh tahu, siapakah nama Anda berenam yang mulia ini dan dari mana kiranya berasal?"

Mendengar itu Enam Dewa merasa marah bercampur kecewa karena sudah terlanjur senang dengan cerita Linghu Chong bahwa gurunya sangat mengagumi kehebatan mereka. Siapa sangka kalimat pertama yang diucapkan Yue Buqun adalah menanyakan nama mereka. Ini pertanda Yue Buqun tidak tahu menahu perihal Enam Dewa Lembah Persik.

Maka Dewa Akar Persik pun berkata, "Katanya kalian berdua, suami-istri, sangat mengagumi kami enam bersaudara? Apa itu semua hanya kebohongan? Ternyata kalian sama sekali tidak mengenal kami. Sungguh memalukan!"

Dewa Dahan Persik ikut bicara, "Bukankah kau pernah bilang bahwa Enam Dewa Lembah Persik adalah jagoan paling sakti di dunia persilatan? Ah, aku tahu! Kau sudah lama mendengar nama besar Enam Dewa Lembah Persik, tapi kau tidak tahu seperti apa rupa mereka. Apa kau tidak tahu kalau keenam orang hebat itu adalah kami?"

Dewa Ranting Persik berkata, "Kau benar, Kakak Kedua. Dia bilang sangat ingin bertemu dan bersahabat dengan kita untuk minum arak bersama-sama. Sekarang kami datang kemari, kau justru tidak merasa gembira dan tidak pula mengundang kami minum arak. Ini pertanda dia memang sudah mendengar nama besar Enam Dewa Lembah Persik tapi tidak tahu seperti apa wajah kita. Hahaha, sunguh menyenangkan."

Yue Buqun semakin terheran-heran. Dengan bersikap dingin ia berkata, "Kalian mengaku sebagai Enam Dewa Lembah Persik, sementara aku ini hanya manusia biasa, jelas tidak berani bersahabat dengan para dewa."

Enam Dewa tertawa riang. Mereka menganggap sindiran Yue Buqun sebagai pujian. Dengan senang hati mereka berkata, "Tidak masalah. Kami Enam Dewa sudah bersahabat dengan muridmu. Untuk bersahabat denganmu juga suatu hal yang mudah."

Dewa Buah Persik menambahkan, "Meskipun ilmu silatmu rendah, kami tetap tidak akan memandang hina kepadamu. Untuk itu kau tidak perlu merasa khawatir."

Dewa Bunga Persik berkata, "Misalkan dalam ilmu silat ada yang kurang jelas bagimu, kau boleh bertanya kepada kami. Silakan saja, kami siap memberikan petunjuk seperlunya."

Ucapan Enam Dewa Lembah Persik yang polos dan apa adanya sangat menyinggung perasaan Yue Buqun. Namun kesabaran Yue Buqun sungguh luar biasa. Meskipun hatinya panas namun mulutnya tetap tersenyum dan berkata, "Terima kasih atas maksud baik kalian!"

"Tidak perlu berterima kasih," kata Dewa Dahan Persik. "Bila Enam Dewa Lembah Persik sudah menganggapmu sebagai sahabat, sudah tentu segala apa yang kami ketahui akan kami ajarkan kepadamu."

Dewa Buah Persik menambahkan, "Baiklah, sekarang juga akan kuperlihatkan beberapa gerakan agar segenap warga Perguruan Huashan kalian bertambah pengalaman."

Ning Zhongze tidak sesabar suaminya. Ia tidak tahu kalau Enam Dewa Lembah Persik punya sifat kekanak-kanaan dan polos. Apa yang mereka ucapkan sebenarnya bersifat apa adanya, namun bagi Ning Zhongze diangap sebagai sebuah penghinaan. Karena tidak kuasa menahan amarah, wanita itu pun mencabut pedangnya dan secepat kilat sudah menodong ulu hati Dewa Buah Persik.

Pendekar Hina Kelana (Xiaou Jianghu) - Jin YongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang