BAB 4 ㅡ Ayah, Aku Jatuh Cinta!

5.2K 758 277
                                    

Jun berbaring di atas ranjangnya sambil menerawang ke arah langit-langit kamarnya. Sedikit demi sedikit, dia mulai tau tentang Faika. Beruntung juga punya teman yang mulutnya nyinyir seperti Atha dan Deka.

"Jadi Faika itu anak jendral yang udah nggak punya ibu. Keluarganya tinggal ayah sama abangnya doang. Kata temen-temennya dulu, abangnya ganteng. Penasaran gue, seganteng apa sih abangnya Faika sampe banyak cewek yang nyantol? Kayanya nggak ganteng-ganteng amat. Masih gantengan gue keknya," gumam Jun sambil mengusap-usap rahangnya.

Manusia seperti Jun ini adalah spesies manusia yang mempunyai kepercayaan diri setinggi langit yang pernah ada. Hanya dia yang paling sering memuji diri sendiri apalagi kalau sedang berdiri di depan cermin. Dia pasti bilang gini

'Ya ampun, ini siapa sih yang ada di kaca? Ganteng banget. Kaya pangeran kayangan.'

Atau gini...

'Mahakarya Tuhan tuh emang indah banget. Siapa yang bisa ngalahin kegantengan gue coba?'

Iya barusan itu kata-kata yang Jun ucapkan kalau dia lagi ngaca. Sampah sekali.

Jun membalikkan posisi tubuhnya jadi tengkurap, "Faika nggak pernah deket sama cowok, berarti dia belum pernah pacaran dong ya?" gumam Jun sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Berarti gue harus jadi cowok pertama yang bikin dia ngerasain asiknya temenan sama cowok dan bikin dia jatuh cinta sama gue," gumam Jun lagi.

Akhirnya sekarang dia punya alasan untuk rajin pergi ke sekolah. Bukan hanya sekedar absen dan belajar, tapi juga membuat perempuan yang ia suka merasa nyaman dengannya.

***

"Bang, tadi aku ketemu sama cowok. Dia bikin aku gemes deh, bang," ujar Faika sambil tertawa kecil saat membayangkan laki-laki yang ia maksud.

"Hah? Siapa namanya? Jangan ngomong keras-keras, nanti ketauan ayah," sahut abangnya dengan suara berbisik supaya tidak diketahui oleh Sang Ayah.

"Namanya Jun. Dia bisa bikin Icha deg-degan, Bang. Baru kali ini ada cowok yang bikin Icha senyum-senyum sendiri," balas Faika dengan wajah sumringahnya. Sejak tadi dia terus saja tersenyum-senyum sendiri.

"Oh ya? Ya ampun, adek abang ini udah gede ya. Kenalin dong sama abang," Abangnya mulai menggoda adik semata wayangnya ini.

"Bang Sam, aku kan baru kenal masa langsung minta di kenalin. Nggak ah," tolak Faika.

Laki-laki yang dipanggil 'Bang Sam' oleh Faika ini hanya ketawa. Namanya Samudra Lazuardy, biasa dipanggil Sam atau Bang Sam oleh Faika.

 Namanya Samudra Lazuardy, biasa dipanggil Sam atau Bang Sam oleh Faika

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ih Icha mah gitu. Kasih tau deh, apa besok abang ikut kamu ke sekolah aja ya? Lagian abang masuk kuliah jam 9," ujar Samudra sambil menaik-turunkan alisnya.

"Nggak ah, bang. Nggak usah macem-macem sama sekolah Icha yang baru ya, Bang. Icha mau dapet temen yang bener, nggak cuma ngincer uang Icha sama abang Icha," tolak Faika sambil menatap Samudra galak.

"Uuu iya, iya deh. Sebagai abang, aku ngalah aja," balas Samudra mengalah.

"Sam, Icha, kok belum tidur?" Suara itu terdengar dari arah belakang mereka berdua. Kedua manusia itu menoleh dan mendapati ayahnya yang sedang menatap mereka berdua dengan pandangan bingung.

"Eh ayah, iya nih belum ngantuk," balas Faika.

"Tidur gih, besok kan sekolah. Kamu juga, Sam. Besok kamu kuliah," titah ayahnya yang biasa dipanggil Jendral Ganteng sama kedua anaknya. Iyalah ganteng, mukanya aja mirip sama Donghae Super Junior, gimana nggak ganteng?

 Iyalah ganteng, mukanya aja mirip sama Donghae Super Junior, gimana nggak ganteng?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jendral Ganteng atau Jendral Dani ini masih muda, umurnya baru 38 tahun. Masih pantas disebut hot daddy. Tapi Jendral Dani yang sekaligus ayah ini, sangat protektif pada anak gadisnya. Faika diberikan beberapa peraturan yang harus dipatuhinya.

1. Jangan pulang telat.

2. Jangan main sama cowok.

3. Jam malam Icha itu jam 8 malam.

4. Jangan punya social media kecuali Line dan WhatsApp

5. Jangan PACARAN

Peraturan yang terakhir itu memang sedikit kolot. Iya, Faika dilarang pacaran, Pak Jendral takut anaknya kenapa-napa. Dia tidak percaya dengan anak laki-laki zaman sekarang.

"Iya, yah," balas Faika lalu mengangguk.

Samudra sudah pergi terlebih dahulu dulu ke kamarnya, dia tidak berani melawan perintah sang ayahnya. Tapi lain dengan Faika, perempuan itu masih duduk di sofa ruang tengah dengan kedua mata yang menatap ke arah ayahnya.

"Kenapa, Cha?" tanya ayahnya bingung yang menyadari sejak tadi Faika memperhatikannya.

Faika mengerjap pelan, "Ayah, tadi di sekolah aku punya temen baru," ujar Faika sambil menatap ayahnya.

"Oh ya? Bagus dong. Ajak dia main ke rumah," balas Dani sambil menatap anaknya dengan senyum.

"1 cewek dan 2 cowok," ujar Faika lagi.

Dani menatap anaknya dengan pandangan tajam, "Ayahkan udah bilang kamu jangan main sama laki-laki, Cha," balas Dani.

"Iya, yah. Icha tau kok. Tapi Icha kan cuma temenan, masa Icha nggak boleh temenan sama cowok, yah? Kenapa?" Tanya Faika yang mempertanyakan alasan ayahnya selama ini mengekang pergaulannya.

"Kamu kan tau pergaulan sekarang kaya gimana. Banyak cewek-cewek yang usianya sama kamu tapi mereka hamil di luar nikah. Kenapa? Karena pergaulan yang nggak bener, Cha. Ayah mau kamu ngerti. Ayah kaya gini juga karena ayah sayang sama Icha dan nggak mau Icha kenapa-napa," balas Dani sambil berbalik pergi.

Faika menggigit bibir bawahnya ragu. Dia merasa semua ini tidak adil untuknya dan untuk masa remajanya.

"Tapi yah! Kalo Icha bilang Icha lagi jatuh cinta gimana?!"

***

[9 Januari 2019]

Chapter ini tidak saya edit ulang. Jadi jika ada kesalahan, mohon dimaafkan.

Siap Jendral 🍃 Wen Jun Hui ✔️Where stories live. Discover now