BAB 14 ㅡ Di Kota Tua

2.6K 547 87
                                    

"Kita mau kemana?" tanya Faika saat mereka berdua sudah berada dalam mobil.

"Hm... kemana ya? Gue juga nggak tau. Muter-muter aja deh. Mau nggak?" tawar Jun.

Faika hanya mengangguk paham, "Tapi muter-muter kemana?" tanya Faika lagi.

"Muterin Jakarta aja. Kita lihat sunset di Jakarta, biasanya bagus kalo langitnya sore gitu. Oren-oren astetik," balas Jun.

Apaan sih yang astetik Jun

Muka lu astetik hah?

Faika hanya mengiyakan. Di jalan juga mereka tidak banyak ngobrol, lebih tepatnya bingung mau ngobrolin apa. Sampai akhirnya Jun buka suara juga.

"Om Dani ayah lo ya?" tanya Jun.

"Iya. Kenapa?"

"Kok masih muda banget? Ganteng lagi," balas Jun.

"Ayah gue udah 38 tahun padahal. Udah mau masuk 40 tahun, tapi kenapa orang-orang pada bilang dia awet muda ya," gumam Faika.

"Tapi keliatan kali, Fai. Gen ayah lu mantep juga ya, abang lu juga ganteng. Eh anak perempuannya juga cantik hehehe," puji Jun sambil cengengesan.

Hadeh! Masuk Pak Eko!

Faika hanya membalasnya dengan tawa, sudah biasa mendengar gombalan receh dan keju dari Jun. Jijik sih tapi gimana ya?

Mereka sempat berhenti di tukang kue cubit pinggir jalan. Faika turun untuk membeli beberapa bungkus kue cubit. Pas balik lagi, Faika bawa 3 botak yang isinya kue cubit.

"Kok yang ini nggak mateng sih?" tanya Jun sambil menunjuk kue cubit setengah matang.

"Enak tau yang setengah mateng," balas Faika sambil nyengir.

"Enak dari mana? Nanti sakit perut. Ada telurnya kan itu," ujar Jun lagi. Dia menatap Faika dengan pandangan agak ngeri.

"Lo mau nyobain nggak? Kalo mau nyobain, nanti gue suapin," balas Faika.

Jun menggeleng pelan lalu dia kembali melajukan mobilnya. Ngerilah dia makan kue cubit setengah mateng kaya gitu, ngeri pas di jalan sakit perut terus ribet nyari rest area buat buang air.

Di jalan, mereka berdua mulai banyak bercerita. Mulai dari Deka yang masih gencar mengajak Alya untuk balikan, Woozi dan Atha yang makin lengket kaya lem, Joshua dan Bianca yang makin absurd, Mingyu yang berencana ingin mengajak Tiffany naik Rinjani, Hoshi yang selalu misuh-misuh tiap liat update-an Instagram Fidela.

Tidak kerasa juga mereka sudah sampai di Bundaran HI, tadinya mereka ingin masuk ke Kota Tua tapi kata Jun nanti dulu. Dia mau muterin bundaran HI.

Ya namanya juga Jakarta, tidak akan jauh-jauh dari kata macet. Lagian Jakarta kalah nggak macet kayanya aneh banget gitu. Iya kaya pas lebaran, lengang, nggak macet. Merdeka banget.

Ujung-ujungnya mereka emang cuma muter-muterin jakarta doang tapi akhirnya mereka masuk ke Kota Tua dan bingung mau parkir mobil di mana. Akhirnya mereka nyari ruko dulu yang nggak jauh dari sana buat markirin mobilnya. Untung aja ada.

Siap Jendral 🍃 Wen Jun Hui ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang