BAB 11 ㅡ Ayo Kita Ngedate!

2.6K 501 30
                                    

Jun menarik Faika keluar dari kantin. Dia lebih memilih makan di pinggir lapangan basket dari pada bersama dengan anak-anak Kancut Terbang. Bukannya kenyang dengan makanan, tapi malah kenyang duluan dengan ledekan mereka. Kesal.

"Kenapa kesini? Padahal tadi udah bagus di kantin," tanya Faika bingung.

"Banyak yang ganggu. Di kantin banyak setannya," balas Jun cuek.

Laki-laki itu berjalan di depan Faika dan tangannya juga masih melingkar di pergelangan tangan Faika.

"Kita makannya di pinggir lapangan aja, eh atau mau di kelas?" tawar Jun dengan wajah polosnya.

Faika menatap ke arah Jun dengan gemas. Rasanya ingin sekali mencubit kedua pipi Jun.

"Terserah. Lo maunya dimana?" tanya Faika balik.

Jun bergumam sebentar, "Yaudah di pinggir lapangan aja. Gue males naik-naik ke atas. Capek," ajak Jun yang segera menarik tangan Faika menuju salah satu kursi yang kosong di bawah pohon mangga.

"Nih makan gih," titah Faika seraya menyerahkan kotak bekal yang dia bawa dari kelas pada Jun.

"Lo udah makan?" tanya Jun lalu mengambil kotak bekal itu.

Faik menggeleng, "Belum tapi gue udah kenyang dan nggak pengen makan," tolak Faika.

Jun mengangkat telunjuknya lalu menggoyangkannya ke kanan ke kiri, "No, no, no. Lo harus makan, nanti lo sakit. Siapa yang repot?" ujar Jun yang jelas-jelas menolak keras pernyataan Faika.

Faika merengut, "Tapi gue beneran kenyang, Jun. Serius deh," tolak Faika lagi.

Jun tetap menggeleng dan tidak mendengarkan ucapan Faika, "Sekarang makan. Lo makan, gue makan. Lo nggak makan, gue juga nggak makan," balas Jun keras kepala.

Faika berusaha membujuk Jun tapi tetap saja aja Jun tidak mau dengar. Dia tetap memaksa Faika untuk makan.

"Sekarang buka mulut lo. Gue suapin," titah Jun.

Faika menyilangkan kedua tangannya di depan wajah Jun, "No! Biar gue makan sendiri. Dikirain gue anak kecil apa segala di suapin," tolak Faika yang mengambil alih sendok dari tangan Jun.

Jun berdecak pelan. Niat dia mau modus-modus cantik malah digagalkan oleh sang target. Yaelah, belom juga modus. Udah ditolak aja gue. Gimana kalau ditembak sama gue coba? Ditolak juga kali.

Faik dan Jun mulai makan. Awalnya mereka hanya saling diam kaya orang musuhan, sampai akhirnya Jun buka suara.

Kayanya cowok emang harus convobuilder banget ya.

"Kenapa kemaren lo jauhin gue?" tanya Jun tiba-tiba yang bikin Faika nengok.

"Hah? Jauhin lo gimana?" balas Faika heran.

Jun mengerjap pelan, "I-iya, pas abis bilang kalo gue pengen deket sama lo dan gue suka sama lo," ujar Jun.

Faika meringis, "Gue sebenernya nggak maksud ngejauhin lo atau gimana. Cuma ya gue.... malu pas denger lo langsung confess gitu di depan gue," balas Faika dengan mata yang melirik kesana kemari.

Bibir Jun membentuk huruf O, "Jadi lo malu?" Gumam Jun.

Faika hanya mengangguk pelan.

"Jadi lo nggak nolak gue?" Tanya Jun lagi. Matanya kembali berbinar.

Faika menggeleng.

"Jadi gue masih ada kesempatan buat kenal lebih deket sama lo?"

Faika mengangguk pelan dengan kedua pipi yang merona karena pertanyaan Jun.

"Jadi masih ada kesempatan buat bikin lo suka sama gue?"

Faika cuma tersenyum tipis sambil menunduk.

Wajah Jun semakin lama semakin sumringah. Udah deh, kegantengannya makin nambah.

Jun menutup kotak bekalnya yang sudah habis. Kemudian ia menatap Faika, "Gue harap lo nggak risih sama gue, Fai. Gue bener-bener serius mau kenal lo lebih jauh," ujar Jun lagi.

 Gue bener-bener serius mau kenal lo lebih jauh," ujar Jun lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang ditatap hanya bisa diam sambil menahan ambyar.

"Ya."





"Jadi kapan kita mau jalan?"

"Ha? Maksudnya?"

"Ayo kita ngedate."

Hancur berantakan sudah hatiku. Luluh lantak pertahananku. -Faika

FINALLY SENANGNYA HATI INI : D -Jun

***

[LINE]

Jun added you as friend by LINE ID

Jun : Halo
Jun : Test
Jun : Masuk nggak?
Jun : Fai, addback gue dong
Read

Faika : Hai
Faika : Masuk kok
Faika : Udah ya

Jun : Hehehe thanks ya
Jun : Lagi apa?

Faika : Sama-sama. Lagi duduk
Faika : Lo?

Jun : Sama. Besok jadi nggak?

Faika : Gue ragu Jun

Jun : Kenapa?

Faika : Gue takut izin sama bokap

Jun : Yaudah biar besok gue yang izinin lo ke bokap lo

Faika : EH! Jangan! Masalahnya nanti malah makin ribet

Jun : Kenapa sih? Cerita yang jelas

Faika : Bokap gue overprotektif sama gue. Jadi gue bener-bener dilarang buat deket sama cowok selain bokap sama abang
Faika : Pas lo ajak gue jalan, gue kaget. Gue nggak yakin lo bisa ngadepin bokap gue

Duh ngeri juga. Mana bapaknya jendral lagi.

Jun : Besok gue tetep ke rumah lo. Lo tinggal kasih alamat rumah lo ke gue
Jun : Biar gue yang ngomong sama bokap lo

Faika : Lo seriusan?

Jun : Gue serius, Fai. Lo tenang aja

Faika : Ok deh. Nanti gue kirim alamat gue

Jun : Sip
Read

***

[20 Januari 2019]

Chapter ini tidak saya edit ulang. Mohon maaf jika ada kesahalan.

Siap Jendral 🍃 Wen Jun Hui ✔️Where stories live. Discover now