BAB 8 ㅡ Jangan Ngaku-Ngaku!

3.6K 579 109
                                    

Setelah berbalas chat tidak jelas dengan anak-anak satu grupnya, Kancut Terbang, Jun memulai sesi latihannya dengan teman-temannya. Kebetulan Tao selaku instruktur juga sudah datang.

Saat sedang melakukan pemanasan di lapangan, matanya menangkap Faika yang tengah berjalan di pinggir lapangan bersama dengan laki-laki yang ia tidak kenal. Sambil rangkul-rangkulan pula, kan Jun jadi cemburu. Anjir! Siapa tuh cowok?! Berani amat ngerangkul calon cewek gue?!

Heh! Emangnya situ siapa, Bapak?

Jun menatap laki-laki yang berjalan di sebelah Faika dengan tatapan jengkel. Kesal karena orang lain bisa dekat dengan Faika sangat mudah, sedangkan dia mau mendekati saja perlu usaha ekstra.

"Kenapa lu?" tanya Minghao yang berada di sebelahnya.

"Cewek gue, Hao. Noh liat deh, masa rangkul-rangkulan kaya gitu?" balas Jun.

Minghao mengikuti arah pandang Jun, "Cewek lu?" gumam Minghao bingung. "Kapan lo jadian anjir?" tanya Minghao syok.

Jun menoleh, "Sebenernya nggak jadian sih. Gue doang yang ngaku-ngaku," balas Jun polos.

Tak!

"Dasar lu sampah!" sewot Minghao yang baru saja menepak kening Jun dengan keras.

"Sakit bodoh!" sewot Jun balik.

"HEH ITU JUN SAMA MINGHAO PEMANASAN YANG BENER!!! BUKANNYA MAIN TEPAK-TEPAKAN JIDAT!!! SINI KALIAN BERDUA JIDATNYA SAYA TEPAK!!! MAU?!!"

Barusan itu suara Kak Tao.

"NGGAK GE!" Jun berseru sambil menutupi keningnya dengan kedua tangannya.

"TEPAK JIDATNYA JUN AJA NOH, GE! BIAR SADAR!" seru Minghao dengan sebelah tangan yang menutupo keningnya dan sebelah tangannya lagi menunjuk kea rah Jun.

Tak lama kemudian terdengar suara tepakan keras dan teriakan dari Jun dan juga Minghao.

"SAKIT GE MASYA ALLAH!!! JIDAT GUE MENDELEP INI SIH!!"

"ANJER GUE JUGA IKUTAN KENA?!!"

***

Jun duduk di kursi ruang latihan dengan tangannya memegang sebotol air mineral yang diberikan Kak Tao sebelum dia pulang. Jun menatap lurus sambil terus berpikir siapa orang yang merangkul Faika tadi siang.

Jun jadi ketar-ketir sendiri. Masa iya sudah ada yang mau nikung dia? Sedangkan dia saja belum memulai serangan.

Nggak mungkin gue ditikung dan Faika juga pasti udah jatuh sama pesona gue. Secara gitu gue ganteng gini mirip pangeran Arab lagi. Batin Jun dengan segala kepercayaan dirinya.

"Woy!Nggak balik lu?!" sapa Minghao yang tengah berjalan ke arah Jun. Btw,Minghao abis mandi jadi dia membawa handuk kecil yang disampirkan padalehernya.    

"Belom

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Belom. Lu sendiri? Abis mandi lu?" tanya Jun.

Minghao mengangguk lalu mengibaskan handuknya, "Iyalah. Gatel nggak mandi," balas Minghao lalu duduk di sebelah Jun.

Jun meringis pelan, "Udah mandi aja lu masih keliatan dekil, Hao. Ketularan Mingyu lu?" gumam Jun polos.

Minghao langsung menolehkan kepalanya ke arah Jun lalu menabok pipi Jun pelan. "Masih mending gue mandi, dari pada lu. Udah jelek, nggak mandi lagi." balas Minghao seraya mendengus.

"Ya nggaklah. Mana ada istilahnya seorang Wen Jun Hui itu jelek? Nggak ada, Hao. Gua tuh udah titisan pangeran Arab dari lahir," ujar Jun dengan penuh percaya diri.

"Pangeran Arab mata lu botak! Dasar lu cina oleng!" sewot Minghao. Memang kalau berbicara dengan Jun itu selalu saja berpacu dalam emosi.

Laki-laki kurus itu bangkit kemudian berlalu pergi meninggalkan Jun bersama dengan khayalan babunya yang tidak berguna. Lain kali Jun harus gue ikutin ruqyah masal bareng Trans7 kayanya.

SedangkanJun hanya menatap punggung Minghao dengan pandangan polos tak berdosanya.    

"Lah emangnya gue salah ya? Gue kan emang ganteng kaya pangeran Arab

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Lah emangnya gue salah ya? Gue kan emang ganteng kaya pangeran Arab. Heran gue, kenapa semua orang pada sirik sama kegantengan gue yang udah mutlak dari lahir ini," gumam Jun heran.

***

[19 Januari 2019]

Chapterini tidak saya edit ulang. Mohon maaf juga ada typo.    

Siap Jendral 🍃 Wen Jun Hui ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz