Who are you?

1.9K 119 0
                                    

Setelah sedikit berbasah-basahan akhirnya Youri sampai juga ke rumah.

"Aku pulaang..!", serunya begitu memasuki rumah.

"Selamat da...Ya ampun Youri!kamu lupa bawa payung ya? Kan tadi pagi ibu sudah bilang untuk bawa payung!", Youri hanya tersenyum tanpa dosa mendengar omelan dari ibunya yg sangat murah kata-kata.

Lalu ia sadar ibunya sedang menggendong sesuatu. Sebuah handuk? Tidak. Handuk itu membungkus sesuatu.

"Ehm..ibu...itu apa?", tanya Youri sambil menunjuk sesuatu di gendongan ibunya.

"Ha?? Oh,ini..", belum sempat ibunya menjawab, sesuatu itu sudah muncul dari balik handuk. Kucing. Seekor kucing berwarna hitam.

"Kucing??! Kenapa ibu bawa kucing? Ibu lupa ya aku alergi bulu kucing?", ucap Youri tak rela jika kucing itu akan tinggal bersamanya.

"Aishh..ibu tidak membawanya. Hanya saja, tadi kucing itu berdiri seharian di depan pintu dan tentu saja dia kehujanan. Karena tidak tega, makanya ibu bawa masuk. Ibu mandiin juga"

"Pokoknya itu kucingnya jangan deket Youri..harus jauh", pinta Youri memelas.

"Tapi kalau jarak segini nggak apa-apa kan?", tanya ibunya sambil mengira-ngira jarak antara mereka.

"Nggak apa-apa kalau segini. Masih toleransi"

"Udah gih, sana mandi. Masa bersih kucingnya daripada kamu", ucap ibu sambil berjalan kembali ke ruang tengah.

"Aku dibandingin sama kucing!"

*****

Youri POV

Setelah mandi rasanya begitu segar. Tapi kenapa, rasa segarnya berbeda dengan tadi?

Rasanya lelah sekali menyembunyikan sesuatu dari Ino. Dia orangnya sangat peka. Cepat atau lambat dia pasti akan bertanya, kenapa aku seperti ini.

"Haaahh..kenapa jadi seperti ini?", ucapku sambil membaringkan tubuhku di atas kasur.

Laki-laki tadi, kenapa dia muncul lagi? Siapa dia? Maksudku, selain kenyataan bahwa dia adalah vampir.

Ah, iya. Aku mengangkat tanganku dan melihat tulisan itu. Kenapa dia memberiku tanda ini? Apa maksudnya?

"Aarghhh pusing!!", aku pun akhirnya duduk lagi karena merasa frustasi dengan pertanyaan-pertanyaan yg berputar di kepalaku.

"Meoww"

Aku membeku. Bukankah itu suara kucing? Kucing yg dibawa ibu tadi kan? Di mana dia?

Aku mencari kucing itu, melihat pintuku terbuka. Pasti tadi aku lupa menutupnya. Tapi dimana kucing itu? Kenapa tidak ada di mana-mana?

"Argghh..kucing itu menambah frusrasiku saja!", aku pun mengacak kasar rambutku yg sama sekali tidak terasa gatal ini.

"Meoww"

Suara kucing itu lagi. Tapi di mana?

Setelah ku pertajam penglihatanku dan mulai mencarinya pelan-pelan....tetap tidak ketemu. Di mana sih dia???

"Aku disini!"

Deg!

Deg!

Kenapa jadi suara orang? Ini jauh lebih menakutkan daripada kucing! Seriuss!!

"Aku sudah bilang kan, aku disini. Atas lemari!"

Deg!

Suara itu...
Perlahan aku mengangkat wajahku dan berusaha melihat atas lemari. Dan benar saja! Kucing itu disana! Akhirnya ketemu! Aku tersenyum lega.

Tunggu! Aku lupa! Bukankah tadi suara laki-laki? Arghh!!kenapa jadi horor begini??

Aku hanya menatap kucing itu dengan takut. Entah kenapa kucing itu rasanya berbeda. Bukankah segarusnya aku sudah bersin dalam jarak sedekat ini?

Kucing itu bergerak. Dan aku masih diam ditempat. Dia turun dan sampai di lantai dengan selamat. (Youri apaan sih??)

Kucing itu menatapku, dan tidak bergerak sedikitpun. Ada apa? Kenapa? Aku jadi banyak tanya hari ini!

"Sudah selesai?"

Tunggu! Tadi kucing itu yg bicara?

Perlahan tubuh kucing itu berubah. Membesar dan berbentuk seperti....manusia??!!!

Aku mundur dengan cepat sampai ke batas kasurku. Apa-apaan ini??

"Kau ingat aku kan?"

Pertanyaan macam apa itu? Aku tidak ingat jika bertemu dengan makhluk jadi-jadian seperti dia.

Ia tersenyum dan berjalan maju. Aku berusaha mundur, tapi tak bisa. Ia naik ke atas kasur dan mendekatiku. Astaga, baju anehnya itu!

Ia memakai baju hitam dengan jubah hitam di belakangnya. Mungkin bajunya baru kecuci pake aspal hihi.

Tanpa sadar aku tertawa. Membuat laki-laki di depanku ini sedikit memiringkan kepalanya dan menaikkan sebelah alisnya.

"Apa ada yg lucu?"

Mendengar suaranya yg dingin, aku kembali terdiam.

"Kau..benar-benar lupa denganku?"

Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan. Aku bisa merasakan ia menarik nafas dengan berat. Ia kemudian menunduk. Tapi itu tidak lama. Ia kemudian menatapku lagi.

"Baiklah kalau kau lupa, aku akan mengingatkanmu lagi", ucapnya sambil meraih tanganku dan mengecup tanda "Qn" di telapak tanganku.

Astaga!apakah dia vampir itu?

Kenapa jadi kucing?

*****

Hayoh loh..itu vampir apa kucing jadi-jadian??😅😨
Apapun itu sama-sama nggak menguntungkan buat Youri.
Sama-sama misterius.
Dan aneh.

Ini author nulis malem-malem jam 23.39. Inspirasi datang gak diundang. Kan daripada hilang mending langsung dituang. Iya nggak?

Ok. Tunggu kelanjutannya ya..jangan lupa vomen..😆😅

Vampire ReincarnationWhere stories live. Discover now