The Truth

1.6K 94 7
                                    

Youri POV

Aku berjalan pulang dengan fikiran yg kali ini berkelana entah kemana. Kata-kata Ino di perpustakaan tadi benar-benar membuatku pusing

Flashback on

"Tapi dia bukan guardianmu!"

"Kenapa kamu bilang gitu?"

"Karena..karena aku guardianmu"

Aku mengedipkan mata berulang kali. Mencoba mencerna kata-kata aneh yg baru kali ini ku dengar dari Ino.

"Aku nggak ngerti"

Ino menghembuskan nafas dengan berat.

"Youri..", ia menatap mataku dalam. "Aku sama seperti dia".

Baiklah, penjelasan apa lagi ini?

"Sama-sama kucing?", aku mencoba untuk mencairkan suasana yg mendadak menjadi begini tegang dan mencekam.

"Bukan. Tapi vampir".

Aku menelan ludah. Dia vampir?

"Aku nggak salah denger?"

Ino hanya menggelengkan kepala, "Maaf. Aku yakin kau sangat terkejut. Tapi itu kenyataannya"

"Jadi selama ini aku berteman dengan.....vampir?", aku merendahkan suaraku.

"Ya. Dan aku punya misi"

"Misi?"

Oh. Ayolah. Otakku semakin tidak bisa diajak kerja sama. Kenyataan yg seperti mimpi ini membuatku ingin tidur saja.

"Ya. Untuk menjagamu"

"Menjagaku dari..?"

"Dari sesuatu yg mendatangimu di perpus tempo hari"

Aku membulatkan mata. Dia tau!!

"Tentu saja aku tau. Aku bisa merasakannya"

Aku masih berfikir.

"Kalau kau adalah guardianku. Lalu siapa Blacky"

"Dia...dia Pangeran Eric"

"Ha? Pangeran?"

"Iya"

"Bagaimana bisa kau menebak nama orangnya padahal kau belum pernah bertemu dengannya...?"

"....jangan bilang karena kau merasakannya lagi", lanjutku.

"Tidak. Bukan karena itu. Tapi karena ceritamu tadi"

"Apa?"

"Tidak semua vampir bisa berubah menjadi makhluk lain. Hanya keluarga kerajaan yg bisa melakukannya. Dan juga gambar di pergelangan tangan kanannya. Hanya Pangeran Eric yg memilikinya", jelas Ino begitu detail.

"Gambar itu. Aku kan belum sempat melihatnya dengan jelas", aku mengingat-ingat.

"Anggota kerajaan yg lain memiliki gambar juga tapi di tempat yg berbeda. Raja dan Ratu memilikinya di dahi mereka. Pangeran William di telinga. Dan Pangeran Charlie di belakang leher".

"Wow. Kau mengingatnya seperti rumus matematika. Lancar".

"Aku tau karena aku utusan mereka"

Kata-katanya membuatku terdiam. Kenapa aku begitu penting hingga dilindungi seperti ini?

"Kalau aku boleh tau. Dan aku memang harus tau. Kenapa aku dilindungi?"

Ino melepaskan tanganku dan menunduk di depanku, "Maaf, lebih baik kamu tanyakan hal itu pada pangeran".

Vampire ReincarnationWhere stories live. Discover now