Chapter 6

1.1K 165 17
                                    

Coups membuka kedua matanya dan tidak mendapati Jeonghan, hanya sebuah note kecil yang ada di meja nakasnya.

^Ada sedikit masalah di kantor, aku harus menyelesaikannya terlebih dahulu. Aku akan menemuimu nanti setelah semuanya selesai, jadi jangan lupa minum obatmu dan hubungi aku 😉^

Coups hanya bisa tersenyum saat membaca note tersebut, ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Jeonghan.

"Kau dimana sayang? Sudah sarapan?" Tanya Coups tepat setelah mendengar suara Jeonghan.

"Yeah, aku sedang di pabrik dengan mingyu. Kau sudah makan dan minum obatmu?"

"Aku baru saja bangun. Kau akan ke rumahku nanti?"

"Aku tidak yakin. Ada beberapa masalah dengan bahan serta desaign jadi kami harus segera menyelesaikannya, tapi akan aku usahakan"

"Arasseo, selamat bekerja. Aku mencintaimu sayang" ucap Coups.

"Baiklah......."

Coups baru saja akan menaruh ponselnya saat Hansol masuk kedalam dengan membawa obat juga makanannya.

"Hyung, kau yakin tidak ingin ku panggilkan dokter?"

"Aku sudah baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku dan pergilah ke kantor"

"Apa aku harus menyuruh Jeonghan hyung kesini?"

"Dia akan datang nanti. Pergi sana" usir Coups pada Hansol.

"Kau memang menyebalkan hyung. Baiklah aku berangkat ke kantor sekarang, hubungi aku jika kau perlu sesuatu"

Coups membuka galeri photo yang ada di ponselnya, ia melihat satu persatu foto yang ia ambil semalam dengan Jeonghan. Tapi satu foto yang paling ia sukai adalah saat ia mengecup bibir Jeonghan.

Coups kembali merasakan sakit di kepalanya, rasa sakit itu semakin kuat tapi kemudian kesadarannya hilang.

Kedua mata indah itu kembali terbuka, bahkan rambut itu kini berubah menjadi hitam pekat.

"Maafkan aku Coups ah"

Seungcheol yang kini berusaha duduk kembali berbaring karena kondisi tubuhnya yang begitu lemah. Seungcheol yang melihat ponsel di genggaman tangannya memutuskan untuk melihat ponselnya yang kini menggunakan foto Coups serta Jeonghan yang berciuman.

"Apa kau mencintainya sebesar itu Coups ah?" Gumamnya.

"Seungcheol ah, kau baik-baik saja? Aku tadi ke kantor tapi Hansol bilang kau sakit jadi aku kemari" suara tiba-tiba dari kekasihnya Nayeon membuat Seungcheol hanya bisa membalasnya dengan senyuman kecil.

"Aku hanya demam dan pusing, jangan khawatir"

"Aku marah padamu, kau tahu itu bukan? Kau tidak menghubungiku sama sekali semenjak pembatalan pertunangan kita"

"Maafkan aku. Aku fikir, kau dan aku harus menenangkan diri terlebih dahulu. Maafkan aku" ucap Seungcheol sambil meraih tangan Nayeon dan menariknya agar duduk di sampingnya.

Kedua pasang kekasih itu menghabiskan hari mereka bersama, bercuddle dan sesekali berciuman. Seungcheol sadar selama beberapa hari ini Coups pasti tidak menghubungi Nayeon sama sekali, meski ia tidak tahu perasaannya yang sebenarnya pada Nayeon tapi dia tidak bisa mengecewakan yeoja cantik itu serta keluarga mereka.

Seungcheol kembali mencium Nayeon dengan begitu dalam, tapi saat suara pintu terbuka membuat Seungcheol melepaskan ciumannya dan melihat sosok cantik yang berdiri disana.

"J..Jeonghan ah..." Ucap Seungcheol pelan ketika melihat wajah terkejut itu.

"Maafkan aku jika mengganggu kalian. Aku hanya membawakan makanan untukmu. Aku akan menaruhnya di dapur, aku permisi"

Alter EgoWhere stories live. Discover now