Chapter 9

978 150 16
                                    

~flashback~

Seunghan menopang wajahnya di jendela kamarnya yang ada di lantai 2, namja kecil itu memperhatikan beberapa salju yang mulai turun dan memenuhi halaman rumahnya. Natal akan datang beberapa hari lagi, tapi belum ada kabar apakah Umma, appa serta Seungcheol hyungnya akan datang saat Natal nanti.

Ia sangat ingin menghabiskan malam Natal nanti bersama keluarganya, melakukan doa bersama di malam Natal dan pergi ke gereja keesokan harinya.

"Coups, kau tidak ingin membantu beoji dan Meoni menghias pohon Natal?" Tanya harabeoji nya yang kini berdiri di pintu kamarnya.

"Tidak. Coups tidak ingin menghias pohon Natal"

"Ada apa? Bukankah kau selalu senang menghias pohon Natal agar santa harabeoji memberimu hadiah"

"Tapi Umma, appa dan Seungcheol hyung tidak akan datang. Tinggal 1 hari lagi, tapi mereka belum memberi kabar akan datang atau tidak"

"Dengarkan beoji. Bukankah appamu mengatakan jika Seungcheol hyung sakit? Mungkin mereka tidak bisa datang karena kondisi hyungmu memburuk" jelas harabeojinya berusaha menjelaskan pada cucunya itu.

"Beoji, apa Umma dan appa lebih menyayangi Seungcheol hyung? Mereka tidak pernah ada untukku"

"Seunghan ah, mereka menyayangimu tapi saat ini Seungcheol lebih membutuhkan mereka. Kau sangat sehat dan kami selalu disini denganmu. Apa kau tahu, appamu mengirimkan pohon Natal untukmu berwarna putih, sesuai keinginanmu"

"Jeongmal? Apa pohon Natal nya besar?"

"Iya. Juga ada hiasan, lampu serta kado untukmu"

Setelah mendengar hal itu Coups segera berlari ke lantai bawah menemui halmeoninya yang sedang membuka beberapa kardus berukuran besar.

"Meoni, mana pohon Natal nya?" Tanya Coups yang terlihat begitu senang.

"Itu kotaknya, bukalah"

Coups dengan cepat segera membukanya,"Meoni ini benar-benar indah. Akhirnya aku bisa memiliki pohon Natal berwarna putih"

"Cepatlah memasangnya dengan beojimu, lalu kita bisa menaruh hadiah dibawahnya"

"Beoji!!!!! Ayo!!!"

Kesedihannya menguap begitu saja ketika dengan senangnya Coups memasang pohon Natal bersama kakeknya. Kegembiraannya menanti datangnya malam Natal kembali terlihat sehingga membuat halmeoni serta harabeoji nya begitu senang.

Namun kebahagiaan ketiganya berakhir ketika mendengar kabar jika Seungcheol meninggal karena adanya masalah dengan jantungnya. Ketiganya lalu kembali ke Seoul untuk mempersiapkan Persemayaman serta pemakaman untuk Seungcheol selagi menunggu.

Sesampainya orangtuanya di Korea, Coups bisa melihat bagaimana terlukanya sang Umma. Wanita yang ia sayangi itu hanya bisa duduk terdiam di samping peti Seungcheol, sedangkan ia serta appanya menyambut para tamu yang datang. Kediaman ummanya pecah ketika peti itu mulai masuk kedalam tanah, teriakan histeris dari ummanya yang tidak ingin Seungcheol pergi membuatnya juga ingin menangis. Tak ada yang bisa ia lakukan selain memeluk leher harabeojinya yang kini sedang menggendongnya.

"Appa. Apa Umma baik-baik saja?" Tanyanya ketika appanya keluar dari kamar.

"Iya. Appa akan pergi, jaga ummamu. Mengerti Coups ah"

"Ne appa"

"Seunghan memang kesayangan appa"

Alter EgoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora