Chapter 11

965 158 9
                                    

Mingyu terus berusaha menghubungi Hanna tapi tak ada jawaban bahkan sekarang telpon itu tidak bisa dihubungi sama sekali. Hanna tidak pernah seperti ini, kecuali jika mereka sedang bertengkar tapi mereka sedang tidak bertengkar dan dalam keadaan baik-baik saja.

"Kenapa mingyu ya? Masih belum ada kabar dari Hanna?" Tanya Jeonghan.

"Ne hyung, dia seperti menghilang begitu saja sejak pagi ini"

"Mungkin dia sibuk di rumah sakit, dia pasti akan menghubungimu nanti"

"Tapi masalahnya dia tidak ada di rumah sakit hyung. Aku sudah menanyakannya pada Jisoo hyung, tapi dia bilang pagi ini Hanna tidak ada di rumah sakit. Aku juga sudah ke apartemennya tapi security bilang jika Hanna pergi dari pagi, ini membuatku takut hyung"

Pintu rumah mereka terbuka lebar ketika Jisoo masuk bersama Jihoon, wajah kepanikan terlihat jelas dari wajah keduanya dan Jeonghan tahu jika itu bukanlah pertanda yang baik.

"Ada apa Jisoo ya?" Tanya Jeonghan.

"Hanna. Salah satu perawat mengatakan padaku jika pagi ini ternyata Hanna sempat datang ke rumah sakit, lalu ada seseorang yang menunggu Hanna di ruangannya"

"Siapa? Siapa orang itu hyung?" Tanya mingyu yang mulai tak sabar.

"Coups. Coups datang kerumah sakit untuk menemui Hanna, lalu setelah itu tidak ada lagi yang melihat keberadaan Hanna"

"Maksudmu Coups hyung tahu dimana Hanna? Kita harus segera menemuinya, Hanna pasti bersamanya saat ini untuk pengobatan itu" ujar mingyu sambil mulai beranjak dari duduknya sebelum langkahnya terhenti karena ucapan Jihoon.

"Tapi itu bukan Coups hyung. Seungcheol hyung sedang mengambil alih tubuh itu saat ini. Pengobatannya denganku sebelumnya membuatnya kini bisa mulai mengendalikan tubuh itu dan juga Coups"

"LALU AKU HARUS BAGAIMANA? Seungcheol hyung pasti berusaha melukai Hanna karena selama ini Hanna sudah membantu Coups hyung" ujar mingyu sambil mengusap kasar wajahnya karena frustrasi dengan keadaannya.

"Aku sudah meminta Hansol melacak keberadaan Seungcheol. Ini pesan dari Hansol. Dia mengirimkan alamatnya, dia sudah menuju kesana bersama beberapa anak buahnya. Jihoon ah, kau tetap disini bersama Jeonghan dan aku akan meminta beberapa orang berjaga diluar. Jangan buka pintu selain untuk kami" ucap Jisoo berusaha mengingatkan Jihoon.

"Aku ikut Jisoo ya. Coups ada disana" Ucap Jeonghan.

"Tidak. Cobalah mengerti Jeonghan ah, kita menghadapi Seungcheol bukan Coups. Aku mohon tetaplah disini sampai kami kembali dan aku akan mengusahakan untuk membawa Coups juga"

"Baiklah...."

Mingyu serta Jisoo segera berlari keluar dari rumah sedangkan Jihoon mengunci pintu. Setelah melihat keduanya pergi, Jihoon membawa Jeonghan untuk kekamarnya.

"Jihoon ah, apa Coups dan Hanna akan baik-baik saja?"

"Mereka pasti baik-baik saja hyung. Meski aku tidak tahu apalagi rencana Seungcheol hyung kedepannya tapi saat ini dia pasti berencana untuk melenyapkan Coups hyung"

"Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membantu Coups?" Tanya Jeonghan.

"Pengobatan serta dukungan dari kita semua. Kita harus meyakinkan Coups hyung jika ada begitu banyak orang yang membutuhkannya dan berusaha membuat Seungcheol hyung menyerah dan menerima semua keadaan yang ada. Kita harus membuat Seungcheol hyung menyerah"

"Semoga semuanya baik-baik saja"

Mingyu mengendarai mobilnya dengan sangat cepat menuju alamat yang Hansol kirimkan. Daerah itu cukup terpencil, sebuah gudang tua yang terlihat begitu gelap membuat mingyu semakin khawatir dengan kondisi Hanna.

Alter EgoWhere stories live. Discover now