The Love that Cannot Talk -03-

48.4K 4.1K 469
                                    

-Hanasenai Ai- (The Love that Cannot Talk 03)

{REO's POV}

"Masuk..." kata ku ketika pintu ruangan ku diketuk beberapa kali. Aku melihat Ayumi datang dengan sapu dan alat kebersihan lainnya.

"Kau datang secara langsung? Apa  pemuda bisu itu mengatakan kau harus membereskan ini?" tanya ku pada Ayumi yang hanya diam saja. Tangannya dengan cekatan membersihkan pecahan cangkir.

"Ayumi, kau ikut-ikutan juga menjadi bisu?" kini aku jadi kesal dengan sikap acuhnya. Ayumi berhenti dan meletakkan sapunya, lalu menarik napas dalam

"DENGAR KAU DIREKTUR MUDA YANG BRENGSEK! KALAU KAU MEMBUAT KARYAWAN KITA KELUAR LAGI KARENA SIFAT MANJA DAN ANGKUH MU ITU MAKA AKU JUGA AKAN BERHENTI BEKERJA!"

ia mengakhiri kalimat gilanya dengan menghela napas lega.

"K-kau! Berani-beraninya!"

"Apa?" Ayumi menatap ku dengan sinis.

"Kau yang bersalah karena kau tidak becus memilah-milah pegawai!"

"Apa kau bilang?! Kau itu yang harusnya berkaca dan melihat bahwa semua petugas yang membersihkan ruangan sampah mu ini pasti berhenti bekerja!"

"Itu karena mereka tidak professional!"

"Kalau begitu kau saja yang professional yang membersihkan ruangan mu!" kata Ayumi sambil mengambil kembali sapunya dan alat kebersihan lalu membanting pintu ruangan ku keras-keras.

Aku menendang meja kerja ku "Sial!" lalu menyadarkan punggung ku di kursi ku.

Mengapa Ayumi bisa seenaknya memaki dan marah seperti itu? Alasannya adalah ia sebenarnya sepupu ku, anak tunggal dari paman ku. Walaupun ia anak tunggal, dan sekarang sudah berumah tangga tapi ia termasuk wanita yang susah diatur dan sulit dijinakkan, sisi positifnya ia berhati sosial dan ia bekerja di perusahaan ku sebagai kepala bagian Office Boy dan Cleaning service. Mengetahui sepupunya, Aku. Yang kurang sabaran membuat Ayumi merasa iba pada karyawan ku. Karena itu ia berpura-pura tidak mengenal ku dan hanya bekerja sebagai kepala bagian.

Mencoba kembali fokus pada pekerjaan ku, aku membiarkan Ayumi dan tidak mau membahas masalah itu lagi.

-01:02PM-

Kini sudah saatnya makan siang, biasanya aku selalu pergi untuk makan diluar tapi entah kenapa hari ini aku tidak punya mood  untuk pergi makan di luar. Lalu Aku menelpon bagian OB

"Selamat siang Reo-sama, ada yang bisa saya bantu?"

"Ya, aku ingin di pesankan makan siang menu sushi dan sashimi paket Gold di restoran biasanya. Kau tahu kan?"

"Ya, tentu saja. Saya akan segera pesankan. Mohon tunggu sebentar"

"Jangan lupa, tanpa wasabi"

"Baik, Reo-sama"

Lalu aku mengakihiri panggilan ku dan mengecek email yang masuk.

*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*. .*

Setelah beberapa menit, seseorang mengetuk pintu ruangan ku

"Masuk..." perintah ku tanpa menghentikan kegiatan ku mengoreksi email dan dokumen-dokumen. Aku melihat pemuda bisu itu lagi, ia sedikit tegang dan tangannya gemetar. Aku tersenyum melihat betapa konyol dirinya.

"Pantas saja lama. Kau lamban sekali" aku berdecak kesal, ia hanya diam dan tentu saja diam. Dia bisu dan apa yang bisa dia katakan?

Aku masih mengamatinya, tangannya menaruh box sushi ku hati-hati. Kemudian membungkukkan badan lalu pergi keluar.

The Love That Cannot Talk [ 1 ]Where stories live. Discover now